Pada bahasan sebelumnya, telah dihadirkan teamLab sebagai platform kelompok ultra teknologi berbagai profesi yaitu seniman, programmer, insinyur, animator CG, matematikawan, dan arsitek, desainer grafis web dan cetak, serta editor.. Kelompok ini berfokus pada seni ultrateknologi interdisipliner seni kolektif yang praktik kolaboratifnya berupaya menavigasi pertemuan seni, sains, teknologi, desain, dan dunia alami dan bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara seni, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kreativitas. Terbentuk di Jepang pada tahun 2001, saat ini teamLab telah memiliki instalasi  di berbagai negara dengan berbagai konsep dan tema. Untuk koleksi permanen teamLab telah mengisi Galeri Seni New South Wales, Sydney; Galeri Seni Australia Selatan, Adelaide; Museum Seni Asia, San Francisco; Museum Masyarakat Asia, New York; Koleksi Seni Kontemporer Borusan, Istanbul; Galeri Nasional Victoria, Melbourne; dan Amos Rex dari Helsinki, Finlandia. Beberapa instalasi juga bersifat temporer dan diganti dengan tema yang berbeda untuk rentang waktu tertentu.

Untuk lokasi yang terdekat dengan Indonesia, teamLab hadir di di Art Science Museum Singapore. Instalasi ini diberi judul Future World dan mengisi beberapa venue dengan narasi yang berbeda antara lain City in A Garden, Sanctuary, Park dan Space. Setiap tema memiliki penekanan dan maksud tertentu yang dihantarkan melalui pengalaman digital art ambience yang didominasi oleh berbagai bentuk dan warna pencahayaan dan pergerakan yang dapat bersifat interaktif melalui sensor-sensor pada berbagai permukaan.

City in A Garden (Kota dalam Taman)

Petualangan pengunjung di Future World dimulai dengan perjalanan nan menghanyutkan dan memesona di City in A Garden (Kota dalam Taman). Disana pengunjung akan berkenalan dengan alam dengan berjalan melalui air terjun dan padang bunga sebelum menemukan bangunan perkotaan tersembunyi, tetapi umum ditemukan di kota-kota besar. Narasi baru, City in A Garden (Kota dalam Taman), diilhami dari Singapura. Dengan memperkenalkan dua karya baru, selain karya lama, datang dan saksikan karya seni interaktif ini sekarang. Dalam narasi ini terdapat beberapa sub tema misalnya Nature, Sketch Town.

Sanctuary (Tetirah)

Menepilah dari hiruk-pikuk City in A Garden (Kota dalam Taman), dan pengunjung diajak menjelajahi dunia ajaib digital nan cantik demi merasakan ketenangan sekejap. Sanctuary (Tetirah) adalah oase ketenangan di tengah Future World.

Park (Taman)

berdasarkan permintaan, teamLab memperkenalkan kembali dua karya yang menggugah pemikiran di Park (Taman) rekreasi.Di Park (Taman), pengunjung diundang untuk mengapresiasi ‘permainan’ sebagai bagian penting dari kehidupan manusia. Pengunjung dari segala usia dapat bermain dan belajar menggunakan kombinasi aktivitas fisik dan teknologi digital.

Space (Taman)

Menuju pengalaman berada di Space (Angkasa Luar) dengan judul instalasi Crystal Universe, sebagai penutup perjalanan di Future World dengan penuh kesan. pengunjung diajak tersihir dengan pesona dan besarnya kosmos serta kesenangan dalam mengalami suasana semesta digital yang agung.

Dengan berbagai narasi utama dan pengembangan tema pada setiap bagian, pengunjung diajak untuk mengalami momen yang diluar ekspektasi, berfantasi serta berpetualang melalui pengalaman ruang dan suasana diluar realitas. Apakah memang itu tujuannya? Yang jelas digital art telah memberikan tatanan baru tentang seni yang sudah berbaur dengan teknologi dan science dan menjadi instalasi kekinian dimana interaksi manusia dan lingkungan serta manusia dengan sesamanya menjadi berarti dan memberi nilai lebih pada instalasi itu sendiri. Bila memang belum berkesempatan hadir ke Art Science Museum di Singapore, jangan kuatir, karena teamLab hadir di Gandaria City Jakarta hingga Desember 2019. Worth to visit!

Penulis : Mila A. Savitri, dosen Desain Interior Binus@Bandung, arsitek & interior, ibu dari 3 anak.