Pada tahun 1934 Joseph Schumpeter seorang ekonom dari Australia, dalam bukunya “The Theory of Economic Development”, menyatakan bahwa wirausaha mengembangkan produk dan teknologi baru. Dan seiring dengan berjalannya waktu, produk dan teknologi tersebut menjadi absolute, atau popular digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini disebut creative destruction, karena produk dan teknologi baru tersebut cenderung lebih baik sehingga dapat menggantikan produk dan teknologi yang sebelumnya telah ada.

Perusahaan start up yang melakukan creative destruction biasa disebut sebagai “innovators” atau “agent of change”. Proses creative destruction tidak hanya terbatas pada produk dan teknologi baru. Proses, cara, maupun system distribusi baru juga bisa disebut sebagai creative destruction. Bentuk proses distribusi baru seperti buku yang berubah menjadi e book, juga disebut creative destruction. IKEA yang memperkenalkan bentuk baru dari retail furniture dapat disebut juga sebagai creative destruction.