Do I need a Drawing Skill to be a Designer?
Oleh Gangga Saputra, S.Sn., M.Sn.
Untuk mereka yang ingin melanjutkan studinya ke jurusan desain, pasti sering mempertanyakan hal ini. Saya tidak bisa gambar tapi sangat tertarik dengan dunia desain, suka mengolah gambar secara digital, edit-edit foto dan membuat kolase secara digital. Apakah bisa mengambil jurusan desain yang kita mau? Tidak sedikit juga mungkin yang patah hati dan mengubur mimpinya dalam-dalam karena merasa tidak bisa gambar. Anggapan banyak orang tentang anak desain itu pasti jago gambar, meski kenyataannya menggambar bukanlah satu-satunya kemampuan yang dimiliki dan dipelajari oleh mereka yang mengambil jurusan seni dan desain. Tidak sedikit yang ternyata tidak terlalu mahir menggambar tapi tetap bisa menghasilkan karya-karya yang baik.
Sebetulnya mengapa stigma tentang mahir menggambar ini bisa melekat kuat? Sampai saat ini menggambar masih menjadi metoda yang umum dipakai untuk menyeleksi calon mahasiswa yang memilih jurusan seni dan desain. Yang pernah melewati masa ini mungkin masih ingat dengan bentuk ujian berupa soal cerita, kita mengenalnya dengan istilah menggambar suasana. Peserta akan diberikan “soal” berupa cerita pendek dan diminta menggambarkannya dalam waktu yang telah ditentukan. Banyak juga tempat bimbingan belajar dan kursus-kursus gambar yang membuka program untuk mempersiapkan mereka yang akan mengikuti ujian masuk ini.
Why drawing?
Sejak kecil kita semua sangat akrab dengan menggambar, kegiatan ini menjadi cara untuk mengkomunikasikan apa yang ada di dalam pikiran kita dan untuk mengekspresikan sesuatu yang sulit diungkapkan. Menggambar merupakan sesuatu yang intim dan personal dan menjadi cara yang paling efektif untuk mengutarakan dan menyampaikan pesan. Kegiatan sederhana ini menjadi bentuk komunikasi yang dirasa paling jujur dari setiap orang. Emma Dexter, dalam buku Vitamin D menjelaskan bagaimana menggambar sebagai sebuah bentuk pencapaian manusia untuk menunjukkan eksistensinya di tengah-tengah peradaban dunia secara universal. Gambar menjadi penanda dari hubungan yang terus berkesinambungan antara diri manusia dengan dunia yang lebih luas disekitarnya.
Menggambar dan mensketsa, proses yang paling intim dengan diri kita, tetapi untuk menguasainya memerlukan dedikasi dan komitmen. Pemahaman yang salah membuat kita terjebak hanya pada persoalan bagus dan jelek dan melupakan proses. Proses? Sebuah prinsip yang menurut Prof. Dr. Primadi Tabrani (2005) sudah kita kenal sejak kita masih anak-anak, kenyataannya tidak ada anak yang tidak suka menggambar. Anak-anak memiliki pandangan yang berbeda ketika mereka merespon dunia di sekitarnya dan menggambar sebagai satu cara untuk berkomunikasi dan berekspresi merespon hubungan antara diri mereka dengan dunia sekitarnya. Untuk anak-anak yang terpenting untuk mereka adalah proses ketika menggambar itu sendiri bukan hasil. Rasanya kita tidak pernah melihat anak-anak yang menggambar diliputi rasa khawatir atau takut hanya karena bentuk gambarnya, kecuali jika mereka mendapatkan pengaruh eksternal yang menanamkan pengertian yang keliru soal bagus dan jelek tadi. Sistem pendidikan di Indonesia membuat guru-guru mendidik untuk mengacu pada hasil, contoh sederhana persoalan menggambar ini. Menggambar yang seharusnya menjadi ruang untuk anak-anak bercerita dan berekspresi, mengutarakan gagasan dan ide-idenya, harus dikelompokkan dengan memberi nilai dan peringkat. Tentu saja hasil ini membentuk stigma ada bentuk gambar yang masuk dalam kategori bagus dan gambar yang jelek. Dari hal ini kita bisa sedikit mengerti mengapa orang jadi takut untuk menggambar, karena merasa tidak bisa dan takut dianggap jelek.
Semakin saya mempelajari bidang ini, saya menyadari ada pemahaman yang keliru tentang dunia menggambar dan desain itu sendiri. Kita tidak bisa menyederhanakan hanya dengan mengatakan, “tidak perlu bisa gambar”. Menggambar tetaplah penting dalam dunia desain. Saya mengerti dengan kemajuan teknologi sekarang ini, akses internet yang semakin baik dan terbuka, kita bisa dengan mudah mendapatkan gambar yang kita perlukan tanpa harus bersusah payah menggambar secara konvensional lagi.
Kita tidak bisa melihat persoalan menggambar ini hanya sebatas menggantikan proses, jika demikian berarti kita melihat desain hanya sebatas urusan teknis. Berputar di urusan seberapa mahir kita menggunakan peralatan dan program pengolah citra, atau hanya berputar di seberapa mirip saya bisa menggambar sebuah objek. Menggambar adalah sebuah bahasa visual yang tidak cuma berbicara mengenai persoalan estetik atau hanya sekedar sarana untuk menyalurkan ekspresi. Menggambar adalah sebuah cara untuk menyampaikan gagasan atau ide, cara untuk berkomunikasi dan menyampaikan pengetahuan. Sekali lagi, menggambar adalah sebuah proses dalam usaha manusia untuk bisa terhubung dengan dunia di sekitarnya.
Why drawing is important in design? Menggambar adalah cara yang paling jujur dan sederhana dari manusia untuk berkomunikasi, mengkomunikasikan gagasannya yang abstrak agar dapat dipahami secara universal tanpa terhalang oleh bahasa dan budaya. Yang terpenting dari menggambar, bukanlah gaya gambar atau bentuk gambarnya, kita harus membuang jauh-jauh paradigma tentang bagus dan jelek. Yang terpenting adalah proses dalam menggambar itu sendiri, cara kita sebagai manusia untuk mengeksplorasi gagasan dan bentuk-bentuk yang abstrak yang ada di kepala kita.
Can you still be a designer without drawing skills?
Untuk mereka yang ingin menggeluti dunia desain dan mengejar karir di sana, ada hal-hal yang harus dipahami. Bisa menggambar akan sangat membantu dalam menterjemahkan gagasan dan ide yang abstrak dan menyampaikan dengan lebih presisi. Namun perlu diingat juga jika dalam proses mendesain kita tidak hanya berbicara tentang gambar saja, tetapi gabungan dari bermacam-macam elemen sampai akhirnya menjadi sebuah karya yang utuh. Tujuan utama dalam merancang apa pun adalah untuk mengkomunikasikan setiap ide dan gagasan di balik rancangan tersebut. Kenyataannya untuk merealisasikan gagasan menjadi satu desain yang riil sangat sulit. Ada banyak sekali kendala dan faktor yang membuat sebuah desain belum tentu dapat direalisasikan. Sangat penting untuk mereka yang ingin terjun mengejar karir sebagai seorang desainer untuk memiliki kepekaan, kemampuan observasi dan rasa penasaran yang tinggi untuk mengeksplorasi. Mereka harus mampu mengobservasi setiap objek atau gagasan secara detil.
Untuk itu jawabannya tidak bisa sesederhana bisa atau tidak. Apakah bisa menjadi seorang desainer tanpa perlu bisa gambar? Bisa, tapi dengan catatan seperti yang sudah dituliskan tadi. Memiliki kemampuan lain di luar menggambar untuk memiliki kepekaan dan mampu mengkomunikasikan gagasan di balik desain itu sendiri. Terlebih dalam mengerjakan sebuah desain, desainer tidak akan bekerja seorang diri. Dia bisa bersinggungan dengan illustrator, fotografer, dan berbagai jenis profesi lain dalam mengerjakan satu projek desain. Kemampuan untuk bisa mengkomunikasikan gagasan menjadi lebih penting dibandingkan dengan mampu menggambar tapi tidak bisa mengkomunikasikan gagasannya.
Photo credit to Messala Ciula
https://stocksnap.io/photo/designer-logo-GW7VC9EJ0X
Conclusion
Untuk mereka yang ingin terjun menjadi seorang desainer dan ingin melanjutkan studinya ke fakultas-fakultas desain, sangat penting untuk tetap mengasah kemampuan menggambarnya. Membuang konsep tentang gambar “bagus” atau “jelek” karena yang terpenting adalah memakai gambar itu untuk mengkomunikasikan dan mengeskplorasi setiap gagasan yang ada. Dengan membuang pemahaman tentang bagus dan jelek ini kita bisa lebih jujur dalam berkarya dan membuka ruang-ruang eksploratif untuk bisa mengapresiasi proses. Meski kini ada beragam metoda untuk menghasilkan gambar, kita arus memahami jika setiap metoda memiliki keunikan dan karakternya sendiri, bukan untuk saling menggantikan. Apakah penting untuk seorang desainer bisa menggambar dengan baik? Ya! Apakah ia harus mahir? Tidak. Bahkan akan jauh lebih baik jika seorang desainer memiliki kemampuan tidak hanya sekedar menggambar tetapi dilengkapi dengan kemampuan yang lain. Semuanya akan saling melengkapi untuk bisa menghasilkan karya yang baik.
Terima kasih.
Comments :