Penggunaan Warna pada Wayfinding dan Navigasi
Oleh Ratna Amalia
Wayfinding mengacu pada sistem informasi yang memandu manusia untuk mencapai tujuan tertentu dan bisa dipahami serta memberikan pengalaman terhadap lingkungan tersebut.
Sumber: https://segd.org/what-wayfinding
Banyak faktor mempengaruhi wayfinding dan navigasi di lingkungan internal dan eksternal, di antaranya signage, ruang, elemen sosial, dan kebutuhan stakeholder. Faktor yang bisa memiliki dampak signifikan pada proses dan sering diabaikan adalah penggunaan warna. Warna bertindak sebagai pembeda antara jenis signage. Warna juga bisa mengarahkan serta membimbing kita. Elemen warna merupakan kekuatan yang sangat berpengaruh. Penggunaan warna yang salah juga bisa menimbulkan kebingungan.
Sumber: http://www.travelwayfinding.com
Contoh di atas adalah penggunaan warna yang baik pada desain directional signage sederhana yang ditempel pada lantai. Para pejalan kaki hanya mengikuti garis tanpa harus mengingat arah. Penggunaan warna pada wayfinding sebaiknya terlihat jelas dan mudah dilihat.
Sumber: https://www.alexandriava.gov
Warna merah sering diasosiakan sebagai bahaya atau peringatan, sehingga penggunaan warna merah pada signage diharapkan dapat menarik perhatian karena mengandung informasi yang sangat penting.
Di masa depan, penggunaan pencahayaan terarah dan garis panduan di lantai yang melibatkan teknologi digital akan berkembang.
https://joga.tumblr.com/post/122928083385/joga-ruedi-baur
Sumber
Katz, J. (2012) : Designing Information. Human Factors and Common Sense in Information Design, John Wiley & Sons, Inc, Canada, 55-57.
Opara, E dan Cantwell, J. (2014) : Color Works. Best Practices for Graphic Designers, Rockport Publishers, Massachusetts, 14, 18-20.https://www.travelwayfinding.com/colour-coding-signage/
Comments :