Oleh Adrianto

Merupakan sebuah diagram yang memetakan pola melihat dan membaca pemirsa medium cetak dua dimensi dalam sebuah medium cetak atau layar/monitor yang tersusun secara merata dan homogen (dalam sebuah keseragaman – mengacu pada gestalt).

Diagram Guttenburg membagi sebuah bidang dua dimensi menjadi empat bagian utama (4 kuadran) dengan susunan:

  1. Primary Optical Area, yang berada di kiri atas sebuah bidang
  2. Strong Follow Area, yang berada di kanan atas sebuah bidang
  3. Weak Follow Area, yang berada di kiri bawah sebuah bidang
  4. Terminal Area, yang berada di kanan bawah sebuah bidang

Cara kerja dari diagram ini adalah pemirsa akan melihat dari Primary Optical Area terus berjalan ke Strong Follow Area. Diteruskan ke melintang turun ke kiri bawah menuju Weak Follow Area dan berakhir di Terminal Area. Sehingga lintasan dari mata pemirsa akan membentuk huruf Z. Hal tersebut pada akhirnya memberikan nomenclater alternatif pada metode ini yaitu Diagram Z.

skema-pola-melihat-mata-pemirsa-pada-Diagram-Guttenburg

Diagram ini bekerja berdasarkan sistem membaca media cetakan (buku) budaya barat (western reader). Dimana teks dimulai dari kiri atas dan secara natural berjalan dari kiri atas ke kanan bawah. Sistem membaca ini secara tidak sadar membangun sebuah pola membaca/melihat bidang yang diaplikaskan ke hampir semua bidang medium dua dimensi (dengan pengecualian pada melihat wayfinding pada sebuah lingkungan).

Dengan memahami dan mengaplikasikan Diagram Guttenburg, seorang desainer dapat dengan baik menciptakan sebuah design yang intuitif dengan pemirsanya. Karena memperhatikan kebiasaan dari cara membaca pemirsanya. Dengan memahami metode ini seorang desainer dapat memetakan posisi optimal dimana ia akan menempatkan informasi atau pesan (gambar ataupun teks) sehingga pembaca mendapatkan komprehensi terbaik dari pensan visual disampaikan.