Apa Itu Data Recovery Pengertian, Jenis, dan Cara Kerjanya

Setiap orang yang menggunakan komputer pribadi akan menghadapi kasus pemulihan data ketika terjadi kehilangan atau kerusakan data. Performansi perangkat keras dan lunak komputer akan mengalami penurunan seiring dengan perubahan waktu. Hard drive dan komponen mekanis lainnya dari komputer tidak akan bertahan selamanya. Ketika terjadi kegagalan dalam memulihkan data yang rusak, hal ini akan menjadi sulit, memakan waktu, dan juga mahal.

Jika Anda bekerja pada dokumen Microsoft Word atau spreadsheet di Microsoft Excel dan listrik padam, Anda mungkin masih dapat memulihkan dokumen yang sedang Anda kerjakan ketika lampu menyala kembali. Jenis pemulihan data ini relatif mudah dan langsung. Produsen perangkat lunak menyadari bahwa pemadaman listrik tidak dapat dihindari dan tidak dapat diprediksi, dan sebagian besar aplikasi kantor menggabungkan apa yang dikenal sebagai fitur penyimpanan otomatis.

Pada interval tertentu, dokumen yang Anda buka disimpan ke file yang di-cache. File tersebut tetap tersimpan dalam cache dan dapat diakses setelah listrik menyala kembali. Cukup dengan membuka Microsoft Word atau Excel biasanya akan mengembalikan dokumen-dokumen ini secara otomatis.

Pengertian Data Recovery

Menurut berbagai sumber seperti TechTarget dan Acronis, data recovery adalah proses memulihkan data yang hilang, rusak, terhapus, atau tidak dapat diakses dari media penyimpanan seperti hard drive, SSD, flashdisk, atau sistem penyimpanan lainnya. Proses ini bertujuan untuk mengembalikan data ke kondisi semula sebelum terjadi kerusakan atau kehilangan.

Data recovery menjadi penting karena sebagian besar aktivitas bisnis dan pribadi kini bergantung pada data digital. Tanpa cadangan (backup) atau sistem pemulihan yang baik, kehilangan data dapat menimbulkan kerugian besar, baik secara finansial maupun operasional.

Jenis dan Proses Data Recovery

1. Data Recovery Sederhana

Misalnya, ketika Anda membuka Word setelah mati lampu atau kesalahan perangkat lunak, Anda akan disajikan dengan dokumen yang diikuti oleh kata “dipulihkan” dalam tanda kurung. Ini adalah dokumen yang sedang Anda kerjakan pada titik penyimpanan otomatis terbaru. Anda mungkin masih kehilangan pekerjaan beberapa menit dengan cara ini, tetapi itu lebih baik dibandingkan harus mengetik ulang seluruh dokumen.

Jika dokumen yang dipulihkan tidak muncul secara otomatis, cari file di hard drive Anda yang diakhiri dengan ekstensi .tmp. Temukan file dengan waktu yang mendekati saat kegagalan daya atau kesalahan perangkat lunak, lalu buka. Kemungkinan besar file tersebut adalah dokumen yang sedang Anda kerjakan saat itu.

2. Data Recovery Setelah File Dihapus

Tidak semua pemulihan data semudah itu. Jika Anda menghapus file secara tidak sengaja, biasanya masih bisa dipulihkan dari Recycle Bin. Namun, setelah Recycle Bin dikosongkan, proses menjadi lebih sulit. File yang dihapus sebenarnya masih berada di komputer Anda, tetapi pointer yang memberi tahu program lokasi file tersebut sudah tidak ada.

Berbagai perangkat lunak pemulihan data seperti Recuva, EaseUS Data Recovery Wizard, dan Disk Drill dapat membantu memulihkan file yang terhapus. Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan tergantung pada jenis kehilangan data yang terjadi.

Layanan Profesional Data Recovery

Bahkan ketika perangkat lunak pemulihan gagal memulihkan data, Anda dapat meminta bantuan layanan data recovery profesional. Layanan ini mengkhususkan diri dalam memulihkan data dari hard drive yang rusak, crash, atau bahkan terbakar. Mereka memiliki peralatan canggih seperti clean room dan perangkat pembaca khusus yang tidak tersedia untuk masyarakat umum. Namun, layanan ini tentu memerlukan biaya yang cukup besar.

Pemerintah dan tim forensik penegakan hukum juga sering menggunakan teknik pemulihan data canggih untuk menyelidiki kasus-kasus kejahatan komputer. Begitu pula dengan perusahaan besar yang membutuhkan pemulihan data penting dari perangkat penyimpanan yang rusak.

Tips Memilih Layanan Data Recovery yang Tepat

Penting untuk memilih perusahaan data recovery yang memiliki reputasi baik kapan pun Anda membutuhkan jasa tersebut. Pastikan perusahaan dapat memberikan referensi dari klien sebelumnya dan memiliki sertifikasi keandalan, seperti ISO/IEC 27001 untuk keamanan informasi. Pilih juga penyedia layanan yang menawarkan analisis awal secara gratis untuk mengetahui tingkat kerusakan data sebelum melakukan perbaikan.

Langkah pencegahan juga penting dilakukan. Biasakan membuat backup data secara berkala di penyimpanan cloud atau external drive agar risiko kehilangan data dapat diminimalkan.

Baca juga: Data Security: Pengertian, Jenis Serta Kegunaanya untuk Keamanan Data

Tertarik Mempelajari Data Recovery Lebih Dalam? Yuk, Kuliah di Computer Science BINUS @Bandung!

Memahami apa itu data recovery adalah langkah awal untuk menguasai dunia teknologi informasi yang penuh tantangan. Dengan mendalami bidang Computer Science di BINUS @Bandung, Anda akan belajar tidak hanya tentang pemulihan data, tetapi juga keamanan siber, analisis sistem, dan rekayasa perangkat lunak. Jurusan ini membekali Anda dengan kemampuan teknis dan logika komputasi untuk menghadapi tantangan digital masa depan.