Inilah 8 Cara Membuat Video Animasi untuk Pemula

Film animasi tak pernah gagal menarik perhatian banyak orang. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun mengaguminya. Karakter yang unik serta kisahnya yang luar biasa membuat para penontonnya siap sedia menunggu kelanjutannya. Salah satunya adalah JUMBO yang belakangan ini berhasil menjadi salah satu film animasi terlaris di Indonesia. 

Melihat perkembangan animasi di Indonesia, pernahkah kamu berfikir bagaimana cara membuatnya? Perlu diketahui, para animator hebat dibelakang film-film animasi yang tayang di layar lebar saat ini, dulunya pasti mengawali semuanya dari sebuah karya yang sederhana.

Jadi tak perlu minder. Kamu pun bisa menjadi animator hebat asal mau belajar dengan tekun. Kamu bisa memulainya dengan membuat video animasi sederhana. 

Yuk cari tahu bagaimana cara membuat video animasi sederhana dari awal di bawah ini!

Inilah 8 Cara Membuat Video Animasi untuk Pemula

Cara membuat video animasi pada dasarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Ada banyak cara dan tutorial yang bisa ditemukan dengan mudah di berbagai situs web. Saat ini juga sudah banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk membantu membuat video animasi. Yuk ketahui cara membuat video animasi di bawah ini:

1. Menentukan Ide

Membuat video animasi sama halnya dengan membuat cerita yang membutuhkan pilot untuk mengarahkan alur di dalamnya. Adanya ide membuat video akan lebih terkonsep. 

Ide bisa datang dari mana saja, apakah dari harapan, pengalaman, imajinasi, atau dari kehidupan sehari-hari. Jika kebingungan menemukan ide, kamu bisa membuat pertanyaan terlebih dulu tentang apa tujuan pembuatan video, tema atau pesan yang hendak diusung, rentang umur target, harapan, dan yang terakhir tentang durasi. Pertanyaan tersebut akan mengarahkanmu ke ide pokok. 

Namun perlu diingat, manusia terkadang blurry saat masalah datang. Artinya ide yang datang bisa tiba-tiba hilang. Oleh sebab itu segera catat jika ide itu datang. Menuliskannya membuat animator bisa lebih fokus dan terarah. 

2. Melakukan Riset Berkaitan dengan Ide

Tahap selanjutnya adalah melakukan riset. Lakukanlah riset yang matang dengan bantuan teknologi. Misalnya dengan menonton film, membaca buku yang serupa, memperhatikan lingkungan sekitar, serta lakukanlah riset di dunia maya. 

3. Membuat Kerangka Cerita (Storyboard)

Jika kedua hal diatas telah mencapai target yang diinginkan, tahap selanjutnya adalah membuat storyboard

Storyboard atau kerangka cerita berperan seperti gambaran kasar dari sebuah video animasi. Perannya dalam pembuatan video animasi juga sangat banyak. Pertama sebagai panduan agar tidak ada bagian yang terlewatkan saat proses pembuatan video animasi. Selanjutnya storyboard juga berperan sebagai batasan cerita agar animasi bisa berjalan dengan runtut. Ketiga, kerangka cerita mampu mengurangi terjadinya revisi yang tidak perlu karena ada scene yang tertinggal. 

Pada intinya, storyboard membuat pembuatan animasi tidak melenceng dari konsep awal yang sudah dibuat. Storyboard tidak selalu berupa sketsa melainkan juga bisa berupa rekaman suara, rancangan kasar, atau narasi pada bagian awal, tengah dan akhir. 

Untuk memudahkan, umumnya storyboard dibuat berbentuk panel berisikan gambar adegan cerita. 

4. Menentukan Jenis Video Animasi

Ada beberapa jenis video animasi, sebagai animator kamu harus menentukannya terlebih dulu sebelum masuk ke proses pembuatan video. Berikut beberapa jenis video animasi:

  •  Video 2 Dimensi

Video ini terdiri dari karakter flat yang hanya bergerak ke atas, bawah, kanan, dan kiri. Video ini banyak digunakan untuk media pembelajaran atau yang berkaitan dengan promosi suatu produk. Meski begitu banyak pula yang menggunakan video dua dimensi untuk animasi berbentuk cerita. 

  • Video Animasi 3D

Animasi 3D membutuhkan volume atau ruang dalam karakternya. Pergerakannya juga semakin bervariasi dibandingkan video 2D. 

Video 3D seringkali digunakan sebagai media penyampai pesan dalam cerita. Saat ini umumnya video animasi yang ditayangkan di layar lebar berjenis 3D karena dinilai lebih cocok dengan perkembangan jaman. 

  • Animasi Tipografi

Jenis animasi ini sering dipilih untuk menuliskan lirik lagu. 

  • Animasi Infografik

Animasi ini seringkali dimanfaatkan dalam pembuatan presentasi yang berkaitan dengan angka seperti grafik atau bagan. 

  • Animasi Whiteboard

Animasi ini disebut whiteboard karena latar belakangnya yang berwarna putih. 

5. Membuat Naskah Cerita

Setelah beberapa langkah diatas disiapkan, selanjutnya mulailah membuat naskah cerita. Naskah disini berperan sebagai penyampai pesan. Naskah juga membantu animator dalam membuat karakter yang sesuai dengan ide cerita. 

Selain itu, naskah sebagai penggambaran implisit dari suasana yang ada dalam cerita karena pada dasarnya naskah berisi scene by scene. Dari sini animator bisa menggambarkan perasaan karakter dan menunjukkannya pada penonton. 

Saat menyusun naskah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

  • Pesan seperti apa yang hendak disampaikan
  • Hindari membuat pesan yang berbelit-belit sehingga penonton kesulitan memahami maksud video tersebut
  • Tentukan tujuan utama video 
  • Bagaimana urutan video serta bahasa yang digunakan
  • Siapa target utama dari video tersebut
  • Seberapa panjang naskah yang harus dibuat
  • serta reaksi apa yang diharapkan setelah menonton video tersebut 

6. Recording Voice Over untuk Video Animasi

Langkah selanjutnya adalah membuat voice over sesuai dengan naskah yang sudah ditulis.  Membuat voice over terlebih dulu akan mengurangi kesalahan saat proses membuat video animasi. Karena akan lebih mudah mengganti animasi daripada mengganti voice over. 

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat membuat voice over yaitu menyesuaikan karakter animasi dengan pengisi suara serta gunakanlah logat dan gaya yang berbeda untuk setiap karakternya (jika mengisi voice over sendiri). 

Voice over berperan sebagai batas agar pembuatan video animasi tidak melenceng. Karena adakalanya animator tanpa disadari akan melakukan penambahan objek yang mungkin bisa berdampak buruk terhadap keseluruhan alur cerita. 

7. Memproses Video Animasi

Saat semuanya sudah selesai, segera masuk ke proses pembuatan video animasi. Beberapa alat yang diperlukan saat membuat video animasi yaitu Laptop atau PC dengan spesifikasi yang memadai, software animasi, serta jaringan internet. 

Setelah itu berlatihlah sesering mungkin. Ingat, animator pemula sering mengalami banyak kendala saat proses pembuatan video, namun dengan tidak menyerah adalah salah satu tips untuk menjadi seorang animator hebat. 

Hal lain yang perlu diperhatikan saat proses pembuatan video adalah tidak menambahkan ide secara spontan. Hal ini bisa mengacaukan persiapan yang sebelumnya telah dibuat mulai dari kerangka cerita hingga voice over

8. Editing Video Animasi

Langkah terakhir adalah editing. Tahapan ini memuat penggabungan antara video dengan voice over. Saat melakukan editing ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

  • Menyesuaikan antara narasi dengan percakapan dan tambahkanlah musik yang mampu membawa kesan bahagian, sedih, dan ramai. 
  • Pilihlah musik yang bebas hak cipta. 

Diatas adalah beberapa cara membuat video animasi bagi pemula. Ingat, sebagai pemula wajar jika melakukan kesalahan dan harus mengulang. Jadi tak perlu khawatir. Kamu hanya perlu tekun dan banyak mencoba. 

Selain itu tingkatkan ilmu dan keterampilan dengan bergabung ke jurusan Desain Komunikasi Visual BINUS @Bandung. Kamu akan mendapatkan banyak ilmu dan keterampilan untuk mendukungmu menjadi animator yang handal. Siapa tahu jika beberapa tahun kedepan proyek film animasi milikmu bakal jadi salah satu yang terlaris seperti film animasi JUMBO. Yuk hubungi kami di sini untuk pendaftaran kuliah di BINUS @Bandung.