10 Cara Memanfaatkan Psikologi dalam Dunia Pemasaran Digital

Perkembangan dunia digital yang sangat pesat memaksa semua orang lebih dekat dengan gadget mereka. Saking dekatnya kamu seringkali tak sadar jika apa yang tampil di sana mampu mempengaruhimu. Misalnya ketika kamu merasa ingin membeli sebuah produk setelah melihat iklan di laman jejaring sosial. Nah, benar bukan? 

Apa yang terjadi tersebut adalah contoh penggunaan teknik digital marketing yang mampu mempengaruhi psikologi seseorang. Perlu diketahui, psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku seseorang serta semua faktor yang mempengaruhi tindakan seseorang. Sedangkan digital marketing adalah cara menarik perhatian konsumen dengan tujuan meningkatkan penjualan. 

Bagi kamu yang ingin tahu cara memanfaatkan psikologi dalam dunia pemasaran digital, kamu perlu menyimak artikel ini sampai selesai. 

Digital Psychology

Cara Memanfaatkan Psikologi dalam Dunia Digital

Ada banyak cara memanfaatkan psikologi dalam dunia digital. Dibawah ini adalah 10 cara diantaranya yang bisa digunakan: 

1. Memanfaatkan psikologi warna

Pemilihan warna juga mempengaruhi psikologi pengunjung. Setiap jenis warna memiliki kemampuan untuk menimbulkan emosi yang berbeda. Sebagai contoh warna biru yang memberi kesan profesional dan tenang, sementara warna merah menimbulkan emosi yang menyala atau bersemangat. 

Selain itu warna juga seringkali dijadikan sebagai pembeda merek dari pesaing. Misalnya jika Shopee cenderung menggunakan warna orange, maka Tokopedia cenderung dengan warna hijaunya. 

2. Social Proof

Strategi marketing ini memanfaatkan fenomena psikologi seseorang yang mampu mengikuti apa yang orang lain lakukan meskipun dalam situasi kondisi yang tidak jelas. Salah satu contoh dari strategi marketing ini adalah dengan menampilkan testimoni dari mereka yang telah membeli dan menggunakan suatu jenis produk. Testimoni tersebut secara tidak langsung meningkatkan kepercayaan calon konsumen lain terhadap suatu jenis produk hingga akhirnya memutuskan untuk membelinya. 

3. Storytelling

Teknik ini menghubungkan antara merek dengan cerita yang menginspirasi dan emosional. Teknik marketing ini ditujukan untuk meningkatkan brand awareness serta menarik rasa simpati orang lain terhadap merek tersebut. 

Misalnya teknik storytelling yang dilakukan oleh Wardah dengan judul iklan “Kita Tak Sendiri”. Iklan tersebut dibuat dengan makna konotatif dengan menggunakan kalender, foto keluarga dan bedak wardah. Pesan yang ingin disampaikan yakni ketika merindukan seseorang yang disayangi, kita bisa melihat foto mereka sambil mengenang masa-masa kebersamaan bersama mereka.

4. Personalisasi

Strategi marketing ini disebut tak hanya mampu meningkatkan kepuasaan pelanggan namun juga membangun loyalitas pelanggan terhadap merek. Personalisasi dilakukan dengan memperhatikan preferensi konsumen misalnya dengan merekomendasikan produk berdasarkan dari preferensi seseorang. Dan tentunya setiap orang memiliki preferensi yang berbeda-beda bukan?

5. Membuat CTA yang efektif

CTA atau Call to Action adalah perintah pada pengunjung untuk melakukan suatu tindakan. Tindakan tersebut bisa berupa mengisi formulir, membeli produk atau mendaftarkan email untuk mendapatkan newsletter

CTA yang efektif tentunya harus dibuat dengan kata-kata yang persuasif yang mampu mempengaruhi emosi seseorang. Selain itu posisi CTA juga harus diperhatikan, mudah ditemukan dan mampu menarik perhatian. 

6. Menggunakan FOMO

FOMO atau Fear of Missing Out adalah sebuah rasa takut ketinggalan atau melewatkan kejadian atau kesempatan yang dianggap penting. Dalam dunia digital marketing, FOMO seringkali diaplikasikan dalam bentuk promosi namun dengan waktu yang terbatas. Tujuannya agar konsumen merasa harus segera melakukan tindakan sebelum kehilangan kesempatan tersebut. 

Contohnya adalah sebuah e-commerce yang menerapkan diskon besar-besaran di tanggal yang sama setiap bulannya (6.6, 7.7, 10.10). Teknik ini akan memancing konsumen untuk segera membeli barang sebelum kesempatan tersebut terlewatkan. 

7. Framing

Framing memiliki kemampuan dalam mempengaruhi persepsi konsumen terhadap suatu produk atau layanan. Misalnya ketika kita hendak menjual sebuah baju yang harganya sangat mahal, maka kita dapat menggunakan framing dengan menekankan pada keunggulan dari baju tersebut. Misalnya dari sisi desain atau dari bahan yang digunakan. 

Dengan penggunaan framing, konsumen akan lebih termotivasi untuk mendapatkannya bukan karena nominal baju tersebut yang mahal namun karena kualitasnya. 

8. Scarcity

Teknik ini memaksa konsumen membeli sebuah produk karena rasa takut jika kehabisan. Misalnya dengan memberikan tanda bahwa produk hampir habis atau memberikan tanda waktu terbatas pada penawaran promo atau diskon.

9. Gamifikasi

Teknik ini digunakan dengan memanfaatkan berbagai macam elemen dalam game untuk ajang promosi produk atau layanan. Contohnya dengan memberikan reward atau hadiah pada pengguna yang telah melakukan tindakan tertentu. Cara ini membuat konsumen termotivasi terus menggunakan produk atau layanan tersebut demi mendapatkan diskon atau hadiah. 

10. Asosiasi Positif

Ini adalah cara mempengaruhi pikiran konsumen dengan meningkatkan citra dari merek yang ditawarkan. Asosiasi yang dimaksudkan disini bisa berupa konsep, emosi, citra, orang, pengalaman, minat hingga aktivitas. Perlu diingat jika asosiasi positif mampu mempengaruhi keputusan pembelian seseorang. 

Misalnya merek perhiasan Tiffany & Co yang sering dikaitkan dengan keanggunan, kesuksesan, dan keindahan. 

Ada banyak cara memanfaatkan psikologi dalam dunia digital bukan? Kamu bisa belajar lebih dalam lagi terkait hubungan antara psikologi dengan dunia digital untuk pengembangan kesejahteraan mental dengan melanjutkan pendidikan ke BINUS @Bandung. 

Jurusan Digital Psychology adalah jurusan baru dari BINUS @Bandung yang merupakan jurusan double degree. Jurusan ini akan mengintegrasikan dasar-dasar psikologi dengan ilmu komputer. Karena termasuk program double degree, setelah lulus kamu akan mendapatkan dua gelar langsung. Dengan begitu kamu akan memiliki prospek kerja yang lebih luas bukan? 

Tertarik dengan jurusan baru dari BINUS @Bandung ini? Yuk cari tahu informasi lebih jelasnya disini

Digital Psychology