Mental Illness: Definisi, Gejala, Jenis-Jenis dan Penanganannya
Mental illness belakangan menjadi salah satu istilah yang sering dibahas. Perkembangan teknologi sepertinya juga memaksa munculnya berbagai macam tantangan yang baru. Salah satunya adalah tantangan yang berkaitan dengan mental illness.
Apakah definisi mental illness? Apa gejala dan apa saja jenis serta penanganannya? Mari simak dibawah ini!
Definisi Mental Illness
Mental illness atau mental disorder juga disebut dengan gangguan kesehatan mental. Istilah ini mengacu pada kondisi yang mempengaruhi aspek psikologis seseorang meliputi perasaan, pikiran, perilaku, suasana hati atau kombinasi beberapa diantaranya. Kondisi ini bisa saja terjadi dalam jangka waktu yang singkat, bisa pula dalam jangka waktu yang lama.
Mental illness termasuk kategori kondisi yang bisa terjadi pada siapapun khususnya remaja. Karena usia remaja (usia dibawah 14 tahun) merupakan usia paling rawan munculnya mental illness.
Mental illness memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Bisa ringan bisa pula parah. Namun baik ringan atau parah, mental illness akan mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalani kegiatannya sehari-hari.
Gejala Mental Illness
Meskipun penyebabnya belum diketahui pasti, namun bisa dipastikan jika ada banyak hal yang menjadi pemicunya. Terlepas dari hal tersebut, gangguan kesehatan mental ini tetap bisa dikenali dari gejalanya. Setelah itu barulah diobati dan dikendalikan dengan obat-obatan atau psikoterapi dari dokter. Berikut beberapa gejala mental illness yang mesti harus kita ketahui.
- Menarik diri dari lingkungan sosial
- Kurangnya kemampuan untuk berpikir dan berkonsentrasi
- Mengalami kecemasan dan ketakutan yang berlebih terhadap suatu kondisi
- Suasana hati yang berubah dengan sangat ekstrem
- Merasa kelelahan yang sangat signifikan
- Pola tidur yang berubah-ubah dan tidak nyenyak
- Kesulitan untuk memahami situasi atau memahami orang lain
- Terjadi perubahan terhadap kebiasaan makan yang tiba-tiba
- Kecanduan terhadap obat terlarang atau alkohol
- Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan
- Sering merasa tak berdaya, merasa bersalah hingga menyalahkan diri sendiri
- Memiliki keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bahkan keinginan untuk bunuh diri
Selain mengalami beberapa gejala di atas, seorang yang mengalami gangguan psikologis umumnya juga merasakan gangguan psikosomatis seperti sakit kepala, sakit punggung dan sakit perut.
Jenis-Jenis Mental Illness
Gangguan kesehatan mental atau mental illness dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung dari gejala serta tingkat keparahannya. Setidaknya lebih dari 200 jenis yang sudah terkonfirmasi, namun hanya beberapa yang sering dialami oleh seseorang.
Berikut jenis-jenis mental illness yang seringkali dialami oleh seseorang:
1. ADHD
Ini juga termasuk kategori gangguan mental yang sering terjadi pada anak-anak dan bisa berlanjut hingga dewasa. Seorang yang memiliki ADHD seringkali kesulitan untuk fokus pada suatu hal dan cenderung hiperaktif.
2. Gangguan kecemasan
Ini adalah masalah yang paling sering terjadi. Seorang yang mengalami gangguan kecemasan akan cenderung merasa cemas, takut dan terancam ketika berhadapan dengan situasi atau objek tertentu. Pada beberapa kasus gangguan kecemasan sering memicu kenaikan asam lambung jika tidak lekas ditangani dengan baik.
3. Gangguan stres pascatrauma
Gangguan kesehatan ini umumnya terjadi setelah seseorang mengalami sesuatu kejadian yang membuatnya trauma. Misalnya bencana alam, perang, pelecehan atau kecelakaan. Seseorang yang mengalami gangguan ini akan terbayang-bayang dengan kejadian yang membuatnya trauma. Bahkan jika peristiwa itu sudah lama terjadi.
4. Depresi
Depresi dikategorikan sebagai gangguan terhadap mood seseorang yang mampu menyebabkan munculnya berbagai macam gejala seperti perasaan putus asa, sedih yang berlarut-larut, perasaan ingin menyakiti diri sendiri hingga munculnya keinginan untuk bunuh diri. Seseorang disebut depresi jika gejala tersebut muncul pada dirinya lebih dari dua minggu.
5. Gangguan makan
Gangguan kesehatan mental ini membuat seseorang mengkonsumsi makanan terlalu sedikit atau bahkan terlalu banyak. Gangguan makan seringkali terjadi karena penderitanya memiliki kecemasan yang berlebihan terkait dengan bentuk tubuh atau berat badannya.
6. Skizofrenia
Gangguan kesehatan satu ini membuat penderita tidak bisa membedakan mana yang nyata dan yang tidak. Gangguan ini seringkali membuat penderitanya mengalami halusinasi, berpikiran yang tidak realistis dan bahkan merubah perilaku seseorang.
Penanganan Mental Illness
Mental illness bisa berdampak pada terganggunya kinerja fungsi organ tubuh. Kondisi ini pun memaksa penderitanya untuk tidak bisa bersosialisasi atau melakukan hal lain yang seharusnya bisa dilakukan olehnya.
Sayangnya di masyarakat mental illness dianggap sebagai penyakit yang buruk sehingga banyak mereka yang mengalaminya merasa malu untuk berobat ke dokter. Ya, memang ada kasus mental illness yang bisa sembuh sendiri, namun sebagian besar kasusnya tidak bisa tertangani dengan baik tanpa bantuan profesional.
Diagnosis Mental Illness
Untuk mendiagnosis mental illness psikiater akan mulai dari meninjau keluhan pasien dan orang disekitar pasien, suplemen yang dikonsumsi, riwayat obat-obatan hingga riwayat penyakit mental dalam keluarganya. Setelah itu psikiater akan melakukan pemeriksaan fisik, laboratorium, saraf dan radiologi untuk mencari tahu kemungkinan penyakit fisik yang menimbulkan gejala yang sama dengan mental illness.
Setelah psikiater mendapatkan diagnosis, ada beberapa perawatan yang umum diberikan yakni terapi perilaku kognitif (untuk gangguan depresi, bipolar, skizofrenia, serta gangguan kecemasan), terapi interpersonal, terapi perilaku dialektis (untuk gangguan kepribadian ambang), dan meresepkan obat-obatan.
Terapi mandiri untuk membantu proses pengobatan
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan secara mandiri dirumah untuk membantu proses pengobatan:
- Melakukan terapi sesuai dengan yang sudah dijadwalkan meskipun telah merasa lebih baik
- Menghindari semua hal yang menghalangi pengobatan seperti konsumsi alkohol
- Aktif melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan seperti berkebun dan berolahraga.
- Hindari membuat keputusan penting ketika kondisi psikologis masih belum bisa fokus dan berpikir jernih
- Bergabung dengan support group atau berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial
- Sering berkumpul dengan teman atau keluarga secara teratur.
Perkembangan teknologi yang pesat terbukti memberikan banyak manfaat bagi kehidupan. Namun perkembangan teknologi ini lantas meningkatkan tantangan psikologis yang tidak bisa diabaikan. Individu yang terpapar jadi kian rentan terhadap berbagai dampak negatif akibat penggunaan teknologi yang tidak bijaksana seperti kecemasan berlebih, stres hingga kecanduan.
BINUS @Bandung pun lantas menjawab tantangan tersebut dengan membuka jurusan Digital Psychology yang mana jurusan ini mengintegrasikan berbagai ilmu dasar psikologi dengan ilmu komputer. Jurusan yang memiliki double degree ini memungkinkan mahasiswa agar mampu mengembangkan teknologi jadi lebih beretika, manusiawi serta mampu menjaga kesehatan mental dari penggunanya.
Tertarik dengan jurusan Digital Psychology? Yuk cari tahu informasinya disini!
Comments :