Berikut 8 Cara Membuat Bisnis Plan E-commerce
Berikut 8 Cara Membuat Bisnis Plan E-commerce
Jika ingin memulai bisnis e-commerce, Anda wajib menulis rencana bisnis atau business plan. Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang e-commerce harus memiliki bisnis plan e-commerce. Alasannya karena perencanaan bisnis yang matang mulai dari visi misi hingga tujuan akhir akan menjadi peta yang menuntun pencapaian target bersama. Bagaimana cara membuat bisnis plan? Mari simak ulasannya dibawah ini!
Cara Membuat Bisnis Plan E-commerce
Rencana bisnis e-commerce sebenarnya tak jauh beda dengan toko ritel pada umumnya. Perbedaan yang sangat kentara terletak pada strategi bisnisnya. Jika toko ritel strategi marketingnya berfokus pada persewaan tempat atau perancangan etalase, sedangkan bisnis e-commerce lebih fokus pada perancangan etalase digital dan platform untuk menjual produk atau jasa yang dimilikinya.
Bagi Anda yang saat ini merencanakan memulai bisnis e-commerce, berikut kami berikan beberapa tips dan cara membuat bisnis plan yang efektif.
1. Buat draf ringkasan eksekutif
Bagian pertama dari membuat bisnis plan adalah membuat draf ringkasan. Dalam draf ringkasan ini memuat berbagai macam data yang dimuat dalam satu halaman mulai dari pernyataan visi misi, tujuan, tim manajemen, lokasi platform jualan, struktur bisnis, analisis pasar, strategi penjualan, serta produk dan layanan yang Anda tawarkan serta analisis dan proyeksi keuangan. Draf ini juga berisi informasi tentang perencanaan pertumbuhan perusahaan.
2. Menjelaskan tentang perusahaan Anda
Disini Anda bisa memberikan gambaran apa yang membuat perusahaan Anda unik, keunggulan kompetitifnya, hingga lokasinya. Beberapa poin yang dibahas dalam tahapan ini antara lain:
- Deskripsi perusahaan
- Detail produk atau layanan yang Anda miliki
- Model bisnis yang Anda terapkan
- Pertanyaan misi serta nilai yang berkaitan dengan peraturan dalam industri
- Struktur kepemilikan
- Tinjauan singkat yang mempengaruhi bisnis Anda
3. Mendaftarkan produk dan layanan
Bagian ini digunakan sebagai tempat untuk menjelaskan apa saja produk dan layanan yang Anda miliki. Dalam bagian ini berikan pemahaman kepada pembaca apakah produk yang Anda tawarkan adalah produk sendiri atau produk yang Anda ambil dari pedagang grosir. Jelaskan apa keuntungan membeli produk Anda dan apa yang membuatnya berbeda dari produk pesaing. Anda bisa mencantumkan deskripsi umum setiap produk bahkan bisa pula menyertakan detail kemasan. Bagian terakhir dalam bagian ini adalah menyampaikan ikhtisar dari produk yang Anda tawarkan. Berikan kejelasan terkait nilai tambah dan bagaimana hal tersebut bisa meningkatkan keuntungan.
4. Analisis target
Dalam bisnis e-commerce, persona menentukan segalanya. Oleh sebab buatlah pengalaman yang dipersonalisasikan dengan tujuan mendorong penjualan, mendatangkan lalu lintas di situs Anda serta menciptakan loyalitas terhadap merek. Untuk mencapai hal tersebut, Anda harus mampu menganalisis target.
Target ditentukan berdasarkan profil pelanggan serta segmen pasar yang didapat dari data kelompok demografi dan psikografi.
Data demografi dimanfaatkan sebagai cara menentukan harga serta sebagai tempat penjualan produk utama. Data ini memuat tentang lokasi, jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, status hubungan, hingga penghasilan.
Data psikografis lebih kepada pribadi dari target seperti minat, sikap, hingga penilaian. Intinya data ini memuat motivasi target yang memandunya menentukan keputusan untuk membeli atau tidak. Ada beberapa poin yang ditemukan dalam data psikografis yaitu minat, pendapat, kegiatan, hobi, nilai-nilai, perilaku, sikap, preferensi gaya hidup, hingga afiliasi politik.
5. Perkiraan ukuran pasar
Semua perusahaan rintisan harus memiliki perkiraan ukuran pasar. Disini Anda bisa memberitahu pada investor, mitra atau tim Anda tentang potensi nilai bisnis Anda. Dalam bagian ini usahakan memuat TAM (Total Addressable Market), detail pesain dan tingkat penetrasi.
6. Menentukan rencana pemasaran
Buatlah rencana pemasaran yang tak hanya berbeda dari pesaing namun juga mampu menjangkau target audiens Anda. Perencanaan pemasaran yang baik meliputi beberapa aspek diantaranya produk, harga, promosi, dan tempat. Selain itu Anda juga harus menyertakan riset pasar, platform periklanan yang akan digunakan, indikator kinerja utama, anggaran biaya serta cara penargetan audiens berdasarkan data demografi dan psikografi.
7. Menentukan sistem penyampaian nilai
Dalam bisnis e-commerce, ada lima sistem penyampaian nilai yaitu label putih, label pribadi, grosir, dropshipping, dan langganan. Sistem penyampaian nilai membantu kita lebih mudah mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat.
8. Membuat laporan keuangan
Dalam perencanaan bisnis, ini adalah hal yang sangat penting. Apalagi mengingat bisnis Anda didasarkan pada proyeksi keuangan dan asumsi profesional yang realistis. Disini Anda bisa menggunakan grafik atau diagram untuk memudahkan Anda dalam mempresentasikan laporan. Ada beberapa laporan yang harus dibuat yaitu proyeksi laporan laba rugi, proyeksi neraca dan proyeksi arus kas.
Bisnis plan e-commerce bukanlah sekedar kertas dokumen yang berisikan teori namun ini adalah panduan yang akan membantu Anda mencapai tujuan. Bisnis plan juga sebagai alat manajemen yang ditujukan untuk membuat keputusan yang strategis, menganalisis hasil, serta menunjukkan bagaimana cara bisnis Anda untuk tumbuh dan terus beroperasi. Menulis bisnis plan bukanlah hal yang sulit, rumit dan menakutkan.
Anda juga tidak harus memiliki gelar akuntan atau gelar bisnis untuk membuat sebuah rencana bisnis yang hebat. Asal Anda tahu dan mempraktikkan cara membuat bisnis plan diatas, kami yakin Anda mampu menyusun sebuah bisnis plan yang hebat.
Selain membuat bisnis plan, pelajari dan tingkatkan skill Anda di bidang bisnis manajemen bersama BINUS @Bandung. BINUS @Bandung adalah kampus swasta terbaik di Indonesia yang siap menemani Anda meraih kesuksesan saat ini dan di masa mendatang. Yuk gabung dengan BINUS @Bandung Sekarang.
Comments :