Yuda Suryasa Sjaerodji, M.Ds.
DKV BINUS @Bandung

Propaganda visual memainkan peran krusial sebagai media untuk menyebarkan, memperkuat, dan mempengaruhi ideologi politik dan sosial dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa cara di mana propaganda visual berfungsi sebagai media ideologi politik dan sosial:

  1. Menciptakan Identitas dan Kesatuan Ideologis

Propaganda visual menggunakan simbol-simbol, gambar, dan warna yang kuat untuk membangun identitas ideologis yang kuat di antara pendukungnya. Misalnya, dalam konteks nasionalisme, simbol-simbol nasional seperti bendera atau lambang negara digunakan untuk memperkuat rasa identitas nasional dan kesatuan ideologis di antara warga negara.

  1. Memobilisasi Dukungan Massa

Propaganda visual digunakan untuk memobilisasi dukungan massa untuk tujuan-tujuan ideologis tertentu. Melalui gambar-gambar yang menginspirasi dan pesan-pesan yang membangkitkan semangat, propaganda mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam mendukung ideologi politik atau sosial yang dipromosikan.

  1. Menyampaikan Pesan Ideologis yang Kompleks

Dengan menggunakan teknik desain grafis yang efektif, propaganda visual mampu menyampaikan pesan-pesan ideologis secara singkat dan mudah dimengerti oleh audiens. Ini termasuk menggambarkan nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau visi dari suatu ideologi dalam bentuk visual yang menarik dan meyakinkan.

  1. Menggambarkan Keunggulan dan Prestasi Ideologis

Propaganda visual sering kali menekankan keberhasilan atau prestasi yang dianggap relevan dengan ideologi yang dipromosikan. Contohnya, dalam ideologi sosialis, propaganda dapat menggambarkan pencapaian kolektif masyarakat atau keberhasilan dalam menciptakan kesetaraan sosial sebagai bukti keunggulan dari sistem ideologis tersebut.

  1. Menghadirkan Alternatif terhadap Ideologi Lawan

Selain mempromosikan ideologi sendiri, propaganda visual juga sering digunakan untuk menentang atau membantah ideologi lawan. Ini dilakukan dengan menggambarkan kelemahan atau konsekuensi negatif dari ideologi lawan, serta menawarkan solusi atau visi alternatif yang diusung oleh ideologi yang dipromosikan.

Contoh Propaganda Visual dalam Media Ideologi Politik dan Sosial:

  • Propaganda Nazi di Jerman: Menggunakan gambar-gambar yang heroik dari Adolf Hitler dan simbol-simbol seperti swastika untuk mempromosikan ideologi rasialis dan supremasi Jerman.
  • Propaganda Komunis di Uni Soviet: Menampilkan gambar-gambar pekerja industri dan petani sebagai simbol kekuatan kolektif dalam mendukung ideologi sosialis dan Marxisme-Leninisme.
  • Propaganda Feminis dalam Gerakan Hak Perempuan: Menggunakan visualisasi yang kuat untuk menyoroti isu-isu kesetaraan gender, hak reproduksi, dan penolakan terhadap diskriminasi untuk memperjuangkan ideologi feminis.
  • Propaganda Lingkungan dalam Gerakan Konservasi: Menggunakan gambar-gambar yang menunjukkan kerusakan lingkungan dan perubahan iklim untuk mendukung ideologi konservasi dan perlindungan alam.

Propaganda visual tidak hanya memengaruhi pandangan dan tindakan individu, tetapi juga membentuk narasi dan identitas kolektif dalam masyarakat. Melalui teknik desain yang cermat dan pesan-pesan yang kuat, propaganda visual mampu mengubah persepsi masyarakat terhadap ideologi politik dan sosial, serta memobilisasi dukungan untuk perubahan atau transformasi sosial.