Sharing Knowledge dari Aaksen Studio Pada Mata Kuliah Desain Interior 1 Residential
Gambar 1 : Page Instagram dari Aaksen Studio (@aaksenstudio)
Pada semester ini, Desain Interior 1 Residential sedang berlangsung di prodi Desain Interior. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah studio perancangan interior pertama yang dilalui oleh mahasiswa sehingga mahasiswa perlu mendapatkan bimbingan dan arahan secara intensif, baik dari tim dosen maupun dari sumber-sumber lain yang relevan dengan proyek yang sedang dikerjakan di studio, yaitu professional (arsitek, desainer dan industri terkait). Saat ini prodi Desain Interior berkesempatan berkolaborasi dan mengundang konsultan arsitektur dan interior, yaitu Aaksen Responsible Aarchitecture atau biasa disebut Aaksen Studio. Sesi pertama sharing knowledge sepanjang semester ini, diisi oleh Aaksen Studio dengan memperkenalkan company profile dan proyek-proyek yang pernah dikerjakan oleh Aaksen, baik residential maupun komersial. Pada kesempatan ini mahasiswa juga bisa bertanya dan berdiskusi secara langsung tentang segala hal yang berkaitan dengan konsep perancangan rumah tinggal, konsep spasial, hal-hal teknis yang ditemui di lapangan hingga cara merancang fasade. Mahasiswa dan dosen yang hadir di sesi zoom saat itu antusias mendengarkan dan berdiskusi tentang proyek-proyek Aaksen Studio.
Aaksen Studio diwakili oleh Principal Architect-nya yaitu Pak Yanuar Pratama dan tim Arsitek Bu Azzahra. Dari berbagai proyek Aaksen, mahasiswa bisa mengambil pengetahuan dan keterampilan baik tentang konsep perancangan, jenis-jenis material untuk rumah tinggal, pembagian ruang/ zonasi pada rumah tinggal, menghadapi tantangan lahan yang terbatas, solusi-solusi dalam mewadahi kebutuhan penghuni yang beragam, pengolahan ruang terbuka, perancangan sistem penghawaan dan pencahayaan serta ekspresi wajah bangunan atau fasade.
Gambar 2 : sharing knowledge Aaksen Studio melalu zoom meeting pada 15 Maret 2022.
Perancangan rumah tinggal/ residential memiliki tantangan tersendiri, karena walaupun fungsinya sangat privat dengan user yang terbatas (hanya keluarga inti atau ada keluarga tambahan) namun desainer harus sangat memperhatikan kebutuhan yang timbul dari aktivitas yang dilakukan oleh seluruh penghuni. Setiap aktivitas membutuhkan fasilitas, dan kebutuhan akan fasilitas ini dituangkan dalam tabel Aktivitas Fasilitas sebagai salah satu langkah mahasiswa dalam melakukan programming. Seluruh penghuni berhak untuk difasilitasi dan dianalisis sehingga kebutuhannya dapat dimapping dan diberikan solusinya pada konsep dan implementasi perancangannya. Preferensi setiap anggota keluarga merupakan hal yang penting, dan perlu mendapatkan porsi yang dominan dalam penyusunan konsep dan program ruang untuk keluarga penghuni.
Gambar 3: sharing knowledge Aaksen Studio tentang layout rumah tinggal melalu zoom meeting pada 15 Maret 2022.
Selain mewadahi kebutuhan penghuninya, desiner juga harus peka terhadap konteks lingkungan sekitar site proyek tersebut berada. Desainer perlu melakukan studi pengamatan lapangan dan mencatat serta merasakan situasi sekitarnya dengan teliti. Hal ini dilakukan pada proses analisis makro (lingkungan) dan mikro (dalam site proyek itu sendiri). Orientasi matahari, arah angin, potensi view, potensi kebisingan, potensi titik vegetasi merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan di sekitar site. Hal ini akan dapat membantu desainer menyusun rencana perletakan zoning, ruang maupun bukaan-bukaan rumah tinggal untuk mengopimalkan berbagai potensi tersebut.
Gambar 4: sharing knowledge Aaksen Studio tentang layout rumah tinggal melalu zoom meeting pada 15 Maret 2022.
Selain itu desainer perlu melakukan langkah persiapan ide dan konsep yang akan ditampilkan/dikomunikasikan melalui moodboard, mindmapping, skema material, skema warna dan pencarian referensi ruang yang diinginkan. Hal ini perlu dilengkapi dan dikomunikasikan dengan klien sebagai calon pengguna berkaitan dengan selera atau preferensi penghuni sehingga tercapai kesepakatan antara desainer dan penghuni. Dalam proses ini, keterampilan komunikasi sangat dibutuhkan sehingga klien merasa diperhatikan, diwadahi keinginannya dan desainer dapat menghasilkan konsep yang komprehensif dan tepat untuk rumah tinggal tersebut. Desainer bertugas untuk memberikan edukasi terhadap calon penghuni, berfungsi sebagai partner yang memberikan solusi bagi masalah atau kebutuhan klien, tanpa bermaksud menghakimi atau memaksakan kehendak (ego) sehingga tercipta karya yang terbaik dan tepat untuk menjawab kebutuhan klien.
Gambar 5 : sharing knowledge Aaksen Studio tentang layout rumah tinggal melalu zoom meeting pada 15 Maret 2022.
Dari Aaksen Studio dapat dipelajari bahwa, sebagai konsultan desain, kontribusi desainer tidak terbatas hanya pada memberikan sumbangsih berupa ide dan karya bagi klien saja, tetapi melalui berbagai aktivitas pendukung lain yang memberikan value dan benefit bagi masyarakat secara umum dalam hal edukasi. Seperti yang dilakukan Aaksen melalui platform phy-gital (physical – digital) pada sosial media, podcast, (digital) zine, seperti yang telah dilakukan secara kolaboratif oleh Aaksen Studio dan partner-partnernya melalui program Rrroared (Instagram @rrroared). Pada platform ini mereka membahas aneka topik yang berkaitan dengan isu-isu atau fenomena yang nyata ditemui di berbagai aspek desain, dengan spektrum yang cukup luas. Aaksen bertekad untuk terus berkontribusi dan berkarya secara lebih luas, lebih nyata dan tentunya tak lepas dari inovasi yang terkini dengan memanfaatkan teknologi serta platform-platform sosial media sehingga manfaatnya dapat lebih tersebar dan terserap pada berbagai kalangan masyarakat, khususnya dalam bidang professional dan akademisi. Terima kasih Aaksen Studio atas karya-karyamu!
Gambar 6 : Page Instagram Rrroared
Penulis : Mila Andria Savitri, dosen prodi Desain Interior Binus@Bandung, arsitek & interior desainer.
Comments :