Oleh : D6082 – Iwan Setiawan S.Sn., M.Sn – Dosen DKV – BINUS BANDUNG.

Sumber: https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fp2k.unkris.ac.id%2Fid3%2F1-3073-2962%2FDaftar-Stasiun-Televisi-Indonesia_26969_p2k-unkris.html&psig=AOvVaw3g-DbsVvFwTVlWzShyTd4T&ust=1664853733419000&source=images&cd=vfe&ved=2ahUKEwjMkKvMjcP6AhVM6XMBHZk5B6YQr4kDegUIARDrAQ

              Televisi merupakan salah satu media yang berperan dalam komunikasi massa. Dalam prosesnya, media televisi mengirim informasi atau pesan dari suatu tempat ke tempat lainnya pada saat yang bersamaan, yang ditunjukkan kepada publik, dengan tujuan agar pesan tersebut dapat diterima oleh masyarakat selaku komunikan yang menyaksikan acara tersebut.

             Televisi mampu menyajikan sajian yang informatif, menghibur, hingga edukatif, bahkan gabungan dari ketiga unsur sekaligus. Dalam penyajiannya, Televisi memiliki keistimewaan dibandingkan dengan media massa lainnya. Daya tarik tersendiri yang dimiliki media televisi ini terletak pada hasil yang bersifat audio-visual secara bersamaan. (Arsyad, 2011:31) Penggabungan kedua unsur suara dan gambar tersebut menjadikan televisi semakin hidup dan tampak realistis.

       Dari semua media massa yang ada, televisi lah yang paling dikenal luas. Tercatat bawa  99% orang Amerika memiliki televisi di rumahnya. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari (Ardianto, 2007:134). Hal ini menjadikan media televisi sebagai sumber representasi dan pesan terbesar dalam sejarah. Televisi pun menjadi media massa yang berpengaruh kuat dan lekat dengan lingkungan simbolik masyarakat.

            Sebagai industri kreatif, Televisi harus bersaing dengan perkembangan yang begitu meningkat pada industri ini. Munculnya televisi-televisi swasta, perkembangan teknologi dan konvergensi media, menuntut para pengelola stasiun televisi untuk menciptakan ide-ide program yang lebih kreatif dan inovatif untuk mempertahankan eksistensinya. Tentunya, kreativitas tersebut tidak melanggar norma dan aturan penyiaran yang ada. Program televisi memerlukan konsep yang baik dan berkualitas, tidak hanya sebatas tayangan, namun memerlukan bagian yang dapat membatasi hal yang tidak berkualitas dan tidak pantas untuk tayang di televisi. oleh karena itu, tahapan produksi program televisi ini menjadi sangat kompleks dan hal yang perlu diperhatikan.

        Menurut Nawi (2005) Produksi program televisi adalah sebuah proses produksi dan penyiaran yang menghasilkan materi berbentuk audio visual (suara & gambar), yang berisi program (acara televisi), diproduksi dan disiarkan oleh sekelompok orang dengan profesi-profesi tertentu, dilaksanakan secara profesional berdasarkan kaidah pertelevisian untuk disiarkan melalui media televisi dan ditujukan bagi penonton (pemirsa).

        Secara terminologi, Kata program berasal dari bahasa Inggris

‘Programme’ (dalam penulisan gaya inggris) atau ‘program’ (dalam penulisan gaya amerika) yang berarti acara atau rencana. Dengan demikian, progam dapat didefinisikan sebagai satu bentuk perencanaan konten televisi secara keseluruhan.

Program televisi secara garis besar terbagi menjadi 4 format program televisi, yakni:

  1. Format Program Drama
  2. Format Program Non Drama
  3. Format Program Berita
  4. Format Program Penunjang (iklan, promo program, dll)

              Menurut Gerald Millerson Dalam bukunya yang berjudul Television Production  (Hlm. 447 sampai 454), terdapat beberapa tahapan produksi suatu program atau yang biasa disebut dengan Standard Operation Procedure (SOP) untuk program tersebut dapat ditayangkan di televisi. Tahapan tersebut meliputi pra-produksi, Produksi, pasca produksi, hingga sampai pada transmisi dan evaluasi.

Sumber : https://blogunik.com/tidak-mendidiknya-tontonan-televisi-di-indonesia/

DAFTAR PUSTAKA

Wulandari, N. A & Hakim, L. (2019). Produksi Program Jurnal 9 Pada TV9 Dalam Perspektif Media Islam. Surabaya : UIN Sunan Gunung Ampel. h.96-108. Retrieved Sept 6, 2020 from http://journal2.unusa.ac.id/index.php/JIC

Rohmayanti, I. (2015). Manajemen Produksi Acara Cianjuran. Bandung : Universitas Islam Bandung. Retrieved Sept 8, 2020 dari http://repository.unisba.ac.id/handle/123456789/12450

Ersyad, F. Modul Teori Mata Kuliah Produksi Acara Televisi. Retrieved Sept 8, dari  https://www.academia.edu/36087879/

Aditya, Y. U. (2019). Proses Produksi Film dan Televisi. Retrieved Sept 8, dari  http://ilkom.unida.gontor.ac.id/proses-produksi-film-dan-televisi/