Oleh Annisa Luthfiasari

Pengklasifikasian huruf berguna untuk memudahkan dalam menganalisis serta memahami fitur, bentuk dan sejarah huruf tersebut. Kategori ini pada dasarnya dirunut berdasarkan sejarah perkembangan seni, dari huruf-huruf humanist pada awal perkembangan Renaissance hingga huruf transitional dari periode neoclassical.

Selain sebagai representasi dari atribut suatu huruf, klasifikasi huruf pun dapat mewakili dari sisi teknis bagaimana huruf tersebut dibuat.  Klasifikasi ini tidak bersifat absolut, dimana suatu huruf tidak harus mewakili satu klasifikasi tertentu, akan tetapi bisa merupakan gabungan dari beberapa kategori. Seiring dengan eksperimentasi dalam bidang tipografi yang terus berjalan, perancangan suatu desain huruf tidak harus terbatas oleh kategori klasifikasi huruf.

  • Humanist/ Old Style

Berkembang pada era Renaissance dan Baroque, pada saat itu para desainer huruf terinspirasi dari roman lettering dan kaligrafi. Huruf-huruf humanis menggabungkan elemen kaligrafi dan tulisan tangan seperti axis diagonal pada pena kaligrafi dan bentuk serif yang mereplika torehan garis pena.

Gambar 1 Contoh huruf Humanist/ Old style

  • Transitional/ Neoclassical

Huruf transitional masih berakar pada huruf humanist, meskipun hurufnya lebih teratur dan rasional dibandingkan karakter huruf old style. Hal tersebut ditunjukan dengan adanya axis vertikal, ketebalan huruf yang lebih kontras, dan detail yang lebih formal dan terstruktur seperti serif yang simetris.

Gambar 2 Contoh huruf Transitional

  • Modern/Didone

Huruf seperti Didone dan Bodoni, memberi sentuhan modern dengan menyederhanakan bentuk dari huruf, jauh dari akar humanisnya. Huruf-huruf modern memilikki axis vertikal yang tegas, ketebalan huruf yang sangat kontras, dan serif yang kaku.

Gambar 3 Contoh huruf Modern

  • Slab Serif/ Egyptian

Sesuai dengan namanya, huruf slab serif memiliki serif persegi yang memanjang melebihi garis utamanya. Jenis huruf ini muncul pertamakali pada awal abad ke-19 sebagai penunjuk jalan dan kepentingan periklanan.

Gambar 4 Contoh huruf Slab serif

  • Clarendon

Clarendon merupakan kategori khusus dari huruf slab serif. Serif pada huruf Clarendon melengkung (bracketed) sehingga terdapat sambungan yang halus antara serif dan stem pada huruf tersebut. Kebanyakan huruf Clarendon memiliki kesamaan dengan huruf transisional dan modern yaitu dari sisi permainan ketebalan stroke yang cukup kontras.

Gambar 5 Contoh huruf Clarendon

  • Humanist San Serif

Merupakan bentuk awal dari huruf san serif modern yang ditemukan pada abad ke-19 pada era Renaissance. Huruf ini memiliki pengaruh unsur kaligrafi yang cukup kuat.

Gambar 6 Contoh huruf Humanist San Serif

  • Transitional San Serif

Kelompok huruf ini sering disebut juga sebagai industrial atau realist san serif. Seperti huruf slab serif, huruf ini ditemukan oleh para sign painter yang memiliki kebutuhan untuk huruf-huruf display sebagai media untuk periklanan. Dari segi bentuk, huruf transitional san serif memiliki bentuk yang lebih terstruktur, rasional dan fungsional.

Gambar 7 Contoh huruf Franklin Gothic

  • Geometric San Serif

Karakteristik utama dari huruf ini adalah elemen pemnentuknya yang terdiri dari bentuk-bentuk dasar, yaitu lingkaran, segitiga dan garis lurus. Pendekatan desain yang rigid ini menggunakan prinsip matematis dan modular.

Gambar 8 Contoh huruf Geometric San Serif

  • Half Block/ Octagonal

Jenis huruf lain yang popular oleh para sign painter pada abad ke-19 adalah kelompok huruf half block atau yang dapat dideskripsikan sebagai huruf yang terbentuk dari balok-balok persegi yang membentuk karakter garis yang siku-siku. Bentuk angular dari huruf ini memberi kesan geometris yang sistematis.

Gambar 9 Contoh huruf Half Block

  • Script/ Cursive

Huruf sambung yang mencakup berbagai gaya lettering dan kaligrafi. Jenis huruf ini berakar pada bentuk tulisan tangan. Pada jenis cursive handwriting, terdapat garis yang menghubungkan setiap huruf yang membuat makna kata mengalir dengan indah. Huruf script cenderung memiliki sudut kemiringan (italic) karena merujuk pada proses pembuatannya yang menggunakan tangan.

Gambar 10 Contoh huruf Script

  • Dekoratif/ Display/ Ornamental

Huruf display atau dekoratif mencakup segala jenis huruf yang memiliki karakter berhias. Jenis huruf ini bisa memiliki karakter dari kategori huruf yang lain, dengan ciri utama bahwa huruf display selalu diperuntukan untuk ditampilkan dalam ukuran besar. Hal tersebut disebabkan oleh bentuk visualnya yang istimewa.

Gambar 11 Contoh huruf Display

  • Organic

Bentuk huruf organis umumnya mewakili bentuk-bentuk natural, alami ataupun buatan manusia. Pada umumnya memiliki karakteristik bentuk yang spontan, luwes dan organis. Bertentangan dengan konsep mekanis dan struktural.

Gambar 12 Contoh huruf Organic

  • Blackletter/ Old English/ Gothic

Huruf Gothic banyak digunakan pada zaman pertengahan di Eropa dimana Johannes Guthenberg menggunakan huruf Gothic Textura sebagai font untuk printing yang pertama. Huruf Gothic dibuat menggunakan pena datar dan huruf kapitalnya sangat ornamental dan detail. Jenis huruf ini memiliki legibilitas yang buruk, sehingga pada saat ini huruf Gothic lebih sering digunakan sebagai huruf display.

Gambar 13 Contoh huruf Blackletter

Referensi:

Willen, Bruce, Starls Willen. (2009) Letterting & Type Creating Letters and Designing Typefaces. New York, Princeton Architectural Press.

Sihombing, D. (2015): Tipografi dalam Desain Grafis: Edisi Diperbaharui, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.