Menang di DigiSpeak: Cerita di Balik Kompetisi Debate
Di era digital yang semakin kompetitif, ajang seperti DigiSpeak Competition menjadi ruang bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi publik. Pengalaman menjadi Winner DigiSpeak Competition Debate Category 2025 adalah perjalanan penuh persiapan, latihan intens, dan momen-momen yang benar-benar membentuk kepercayaan diri untukku serta partnerku, Isaura Videlia Brata.
Salah satu bagian paling berkesan dari kompetisi ini adalah proses persiapannya. Mulai dari perjalanan menuju kota lokasi, diskusi bersama, riset isu, membaca referensi, sampai mencari sudut pandang yang paling strategis. Namun, pengalaman paling tak terlupakan adalah begadang untuk menyiapkan speech, memastikan setiap argumen solid, relevan, dan tersusun dengan rapi. Malam-malam itu bukan hanya soal menyelesaikan tugas, tetapi tentang komitmen dan kemauan untuk memberikan yang terbaik.
Saat lomba berlangsung, setiap ronde membawa tantangannya sendiri. Di semifinal, kami mendapatkan motion “This House Believes That youth-led digital movements are the most effective drivers of global climate action.” Motion ini menuntut pemahaman mendalam tentang gerakan digital berbasis anak muda dan dampaknya terhadap isu iklim global, sebuah motion yang menarik. Momen ini melatih kemampuan kami menggabungkan analisis sosial dengan argumentasi yang tajam dan evidence-based.
Di babak final, motion menjadi semakin menantang: “This House Believes That artificial intelligence is more likely to hinder than help long-term environmental sustainability.” Debat ini membutuhkan pemikiran kritis tingkat tinggi, bagaimana menilai teknologi yang kompleks, memahami dampak jangka panjang, dan merangkai argumen yang tetap jelas meskipun tekanan waktu meningkat. Di sinilah kemampuan mendengarkan aktif, berpikir cepat, dan merespon secara strategis menjadi sangat penting.
Tidak hanya soal kemampuan berbicara, tetapi juga soal ketenangan. Mengatur napas, menjaga kontak mata, dan membangun keyakinan diri menjadi bagian besar dari performa debat. Setiap ronde terasa seperti ruang pembuktian, bukan hanya atas materi yang dipersiapkan, tetapi juga atas kemampuan bekerja sama dalam tekanan.
Momen kemenangan menjadi puncak dari perjalanan panjang ini. Namun di balik itu semua, DigiSpeak mengajarkan lebih dari sekadar kompetisi. Ini tentang proses, proses bagaimana mengomunikasikan ide dengan jelas, mempertahankan pendirian dengan percaya diri, dan membangun pola pikir kritis dalam melihat isu-isu global.
Pengalaman ini menjadi salah satu pendorong utama untuk terus berkembang di dunia komunikasi, debat, dan public speaking.
Comments :