Kesuksesan Film Animasi JUMBO dalam Ajang Hong Kong FILMART 2025

Source: dok-imdbposter

Kesuksesan yang mengikuti film animasi JUMBO menandakan industri film animasi Indonesia sedang dalam momentum emas. Sebuah momentum yang penuh dengan potensi untuk terus berkembang dan siap memberikan berbagai kontribusi yang signifikan. 

Film animasi JUMBO yang tayang bulan Maret 2025 lalu mengalami banyak kesuksesan besar. Salah satunya adalah capaiannya menjadi film animasi terlaris di Indonesia yang mengalahkan rekor Disney “Frozen 2”. Selain itu, film animasi JUMBO juga ikut berpartisipasi dalam Hong Kong FILMART 2025 yang merupakan sebuah acara bergengsi di industri film Asia. 

Ingin tahu bagaimana kesuksesan film animasi JUMBO dalam ajang Hong Kong FILMART 2025? Simak artikel ini!

Partisipasi Film Animasi JUMBO dalam Hong Kong FILMART 2025

Hong Kong International Film and TV Market (HK FILMART) atau yang juga disebut dengan Hong Kong FILMART merupakan pameran konten film dan hiburan terbesar di kawasan Asia. Ajang bergengsi ini mempertemukan para profesional industri film dari seluruh penjuru dunia untuk saling mencari peluang bisnis, membangun jaringan, serta mempromosikan karya-karya mereka. Hong Kong FILMART 2025 diselenggarakan di Hong Kong Convention and Exhibition Centre mulai tanggal 17-20 Maret 2025. 

Acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut dikabarkan sukses melibatkan ratusan hingga ribuan pelaku industri dari berbagai sektor mulai dari investor, penyedia layanan, agen penjualan, distribusi, hingga produksi. Oleh sebab itulah, acara ini menjadi salah satu ajang yang sangat penting untuk mengembangkan kerja sama dan membangun jaringan dalam ranah konten kreatif. Dan film JUMBO adalah salah satu partisipannya. 

Presentasi Mia Angelia Santosa, Kepala Staf Visinema Group dalam Mempromosikan Film Animasi ke Tingkat Global

Mia Angelina Santosa sebagai perwakilan Visinema dan Indonesia dalam ajang Hong Kong FILMART 2025 memberikan wawasan tentang pertumbuhan industri animasi Indonesia yang sangat pesat. Didalamnya Mia mempresentasikan bahwa JUMBO merupakan penanda penting bagi Indonesia untuk menempatkan film animasinya di panggung global. 

Mia mengatakan bahwa revolusi animasi tak lagi di depan mata, melainkan revolusi tersebut telah tiba. Indonesia, melalui kisah-kisah cerita seperti JUMBO merupakan bagian dari revolusi tersebut. 

Prestasi Film Jumbo Sebagai Film Terlaris Asia Terlaris

Apa yang disampaikan oleh Mia Angelina Santoso dalam presentasinya dalam Hong Kong FILMART 2025 tentu saja sangat berdasar. JUMBO memang meraih banyak prestasi. Berikut diantaranya: 

1. Masuk Film Animasi Terlaris di Asia Tenggara

Dalam beberapa minggu penayangan, JUMBO berhasil meraih jumlah penonton yang signifikan. Bahkan jumlah penontonnya mampu melampaui berbagai film animasi populer di Asia Tenggara, yaitu film ‘Mechamato’ yang berasal dari Malaysia. Hal ini tentu menjadi penanda penting bahwa industri perfilman animasi Indonesia layak untuk diperhitungkan di pasar global. 

2. Film Paling Banyak ditonton di Indonesia Mengalahkan Rekor Film Frozen 2

Disney Frozen 2 yang merupakan produksi Walt Disney Animation Studios adalah pemegang rekor film animasi terlaris dan terpopuler di Indonesia. Namun podium tersebut berhasil digoyangkan oleh JUMBO yang merupakan produksi dari Visinema Studios. JUMBO berhasil melampaui rekor film tersebut dengan telah ditonton lebih dari 9,6 juta orang dan telah meraup perkiraan pendapatan kotor mencapai 400 miliar. Hal ini jelas menjadi sebuah pencapaian yang sangat luar biasa bagi industri animasi Indonesia yang masih berkembang. 

3. Mendapat Pengakuan di Ajang Internasional

Kesuksesan JUMBO tak hanya berhenti dari dua prestasi diatas. Salah satu yang membanggakan adalah pengakuan terhadap film ini di ajang internasional. Film JUMBO dijadwalkan tayang bulan Juni 2025 di sejumlah negara di kawasan Asia dan Eropa. Film yang dijadwalkan tayang di 17 negara ini tentu saja menjadi penanda ekspansi yang sangat signifikan di pasar Internasional. Dan hal tersebut disoroti langsung oleh media internasional salah satunya South China Morning Post. Keberhasilan ini jelas membuka peluang bagi sineas animasi Tanah Air untuk terus mengembangkan karya-karyanya. Kesuksesan ini juga membuktikan bahwa cerita lokal mampu bersaing di pasar global. 

Dukungan Pemerintah Dalam Menyukseskan Film Animasi

Kesuksesan film animasi JUMBO tentu tidak lepas dari peran pemerintah Indonesia. Melalui Indonesia Pavilion, pemerintah mendorong ekspansi industri konten kreatif dunia di Hong Kong FILMART 2025. 

Hong Kong FILMART 2025 menjadi platform yang sangat strategis untuk memperluas jaringan bisnis dan menjalin kerja sama dengan para pelaku industri global. Dalam ajang tersebut, pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan akan mengenalkan berbagai konten Indonesia yang mampu mengundang investor untuk menguatkan industri film dan konten Indonesia. Tujuan utamanya tentu saja untuk mendukung para pelaku bisnis, pembuat konten, serta para pembuat kebijakan untuk terus berkembang serta untuk memastikan bahwa produknya bisa bersaing di ranah global.

Sinopsis Singkat JUMBO

Film JUMBO menceritakan kisah tentang Don, seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun bertubuh gemuk yang menjalani kehidupannya dengan sangat ceria. Setiap hari, ayah Don akan membacakan dongeng sebelum tidur. Hal tersebut membuat Don larut dalam dunia imajinasi dan bertemu dengan cerita dan karakter yang ada dalam pikirannya. Salah satunya adalah sosok arwah bernama Meri yang meminta tolong pada Don untuk disatukan dengan makam keluarganya yang telah dirusak. 

BINUSIAN yang Terlibat di Film Animasi JUMBO

Kesuksesan film JUMBO ternyata juga karena keterlibatan para BINUSIAN. Setidaknya ada 12 BINUSIAN yang terlibat dalam pembuatan animasi JUMBO, diantaranya adalah:

  1. Ryan Adriandhy sebagai Sutradara
  2. Garry Jordan Liwang sebagai ELRC Supervisor
  3. Felicia Gunawan Pekoponjin sebagai Character Designer
  4. Bagus Satria Noviantama sebagai Graphic Designer
  5. Irene Roseline Then sebagai Set & Props Designer
  6. Aldo Ferdian Sugiarto sebagai R&D Artist
  7. Moses Judha Junianto sebagai 3D environment & Props Artist
  8. Kenneth Satriawira sebagai animator
  9. Rizky Caesar Zulfikar sebagai animator
  10. Muchamad Ainnur Fadil sebagai animator
  11. Sufyan Tsaurie sebagai animation supervisor
  12. Hana Afifah sebagai production manager

Yuk Kuliah di Jurusan DKV BINUS @Bandung

Film JUMBO merupakan pertanda industri animasi Indonesia yang berkembang pesat dan layak bersaing dipasar global. Bagi kamu yang ingin menyukseskannya, jadilah animator handal dengan kuliah di Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) BINUS @Bandung. 

Disini kamu tak hanya akan mendapatkan berbagai macam pengetahuan, namun juga berbagai keterampilan yang akan mendukung cita-citamu. BINUS @Bandung juga menyediakan berbagai fasilitas yang siap mendukungmu selama proses pembelajaran. 

Segera daftar sekarang dan ikuti tes TPKS BINUS! Raih cita-cita yang kamu inginkan bersama dengan BINUS @Bandung! Klik link berikut untuk pendaftarannya.