Simak Rankaian Perayaan Hari Raya Nyepi Berikut ini

Sebentar lagi Masyarakat Hindu di Indonesia akan merayakan Hari Raya Nyepi. Bagi umat Hindu, Hari Raya Nyepi dirayakan dengan kesunyian mutlak selama 24 jam. Di hari ini, seluruh umat Hindu di Bali akan menjalankan empat pantangan (catur brata) sebagai simbol untuk menyucikan dirinya dan alam semesta. Namun ternyata Hari Raya Nyepi tak dilakukan dalam sehari lho. Ada banyak rangkaian Hari Raya Nyepi yang harus dilakukan oleh umah Hindu di Bali. Nah, bagaimana rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi? Berikut pembahasannya!

Kapan Hari Raya Nyepi?

Hari Raya Nyepi merupakan hari raya keagamaan bagi umat Hindu yang dilaksanakan setiap Tahun Baru Saka. Saat Hari Raya Nyepi, seluruh umat Hindu tidak ada yang bersenang-senang, bepergian, bekerja atau bahkan menyalakan api. Nah, pada tahun 2026, Hari Raya Nyepi jatuh pada Kamis, 19 Maret 2026. Pada hari tersebut pemerintah menetapkan sebagai hari libur nasional. Sedangkan besoknya, tanggal 20 Maret 2026, pemerintah menetapkan hari cuti bersama Nyepi. 

Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi memiliki makna spiritual yang sangat mendalam bagi seluruh umat Hindu. Perayaan yang sakral ini tak hanya tentang perayaan keagamaan saja, namun juga sebagai simbol dari pembaharuan, persatuan, kebangkitan, toleransi dan kedamaian. Begitu pentingnya hari ini, maka umat Hindu menyambutnya dengan serangkaian tradisi mulai dari upacara, pawa, kunjungan ke keluarga hingga yang terakhir adalah Ngembak Geni. Bagaimana rangkaian tradisi di Hari Raya Nyepi? Yuk simak penjelasannya dibawah ini:

1. Upacara Melasti

Rangkaian Hari Raya Nyepi dimulai dari upacara Melasti yang dilakukan tiga hingga empat hari menjelang Hari Raya Nyepi. Upacara ini biasanya dilakukan di pura-pura yang terletak di tepian laut. Upacara Melasti bertujuan untuk mensucikan diri secara spiritual. 

Dalam upacara ini melibatkan prosesi berjalan kaki ke arah pantai sambil membuang ‘kotoran’ ke laut lalu dilanjutkan dengan persembahyangan. Selain untuk menyucikan diri, upacara ini juga bertujuan untuk menyingkirkan sifat buruk manusia. 

2. Tawur Kesanga atau Mecaru

Kegiatan ini dilakukan satu hari menjelang Hari Raya Nyepi. Upacara ini dilakukan sebagai upaya pembersihan alam semesta dari berbagai kekuatan negatif serta untuk menyambut Tahun Baru Saka. 

Upacara ini juga ditujukan untuk menanamkan nilai-nilai luhur serta spiritual pada manusia agar selalu merawat alam serta lingkungan sekitar.  Upacara Mecaru juga disebut dengan Bhuta Yadnya yang pada hakikatnya merawat lima unsur alam yaitu tanah, api, udara, air dan eter. 

3. Upacara Pengerupukan

Upacara ini dikhususkan untuk mengusir segala kejahatan yang datang setelah dilakukan ritual Mecaru sebelum. Utamanya pada saat sore hari. Upacara pengerupukan dilakukan dengan cara mengelilingi rumah dengan membawa obor sambil menaburkan nasi tawur. Di desa dan banjar, prosesi ini dilakukan sebanyak tiga kali dengan membawa obor serta alat musik. 

sedangkan di Kuta Bali, identik dengan festival ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh merupakan boneka raksasa yang terbuat bambu atau bubur kertas. Ogoh-ogoh dibuat sedemikian rupa untuk melambangkan berbagai sifat buruk manusia. Setelah pawai selesai, ogoh-ogoh akan dibakar sebagai simbol pembersihan dari semua sifat jahat manusia. Semua ini dilakukan sebagai persiapan ritual Nyepi.

4. Hari Raya Nyepi

Dalam rangkaian Hari Raya Nyepi, ini adalah hari yang sangat sakral. Prosesi Nyepi dimulai sejak pukul 06.00 WITA dan berakhir keesokan harinya di jam yang sama. Dalam momen ini terdapat empat pantangan yaitu tidak boleh dilanggar yaitu bepergian, menyalakan api, mencari hiburan, dan keluar rumah. Peraturan ini juga berlaku bagi para wisatawan. Mereka dilarang untuk keluar atau berjalan-jalan saat prosesi Nyepi. Biasanya jika ada yang melanggar maka akan dikenai denda berupa uang, rasa malu atau pecaruan (upacara pembersihan).  

Semua aturan pengendalian diri ini dilakukan untuk memberi pelajaran tentang pengorbanan dan kepatuhan terhadap peraturan. 

5. Ngembak Geni

Setelah prosesi Nyepi berakhir, Ngembak Geni adalah kegiatan terakhir yang dilakukan. Ngembak Geni merupakan tradisi bersilaturahmi ke sanak saudara yang dikenal dengan sebutan Dharma Shanti. Kegiatan ini dilakukan oleh semua masyarakat Hindu mulai dari tokoh-tokoh agama, pejabat dan masyarakat umum. Ritual ini sebagai penutup dari serangkaian perayaan di Hari Raya Nyepi yang menandakan awal mula pikiran yang suci dan bersih di tahun yang baru. 

Setelah ritual Ngembak Geni, di kalangan pemuda Hindu akan dilakukan tradisi unik yang dinamakan omed-omedan. Festival ini dilakukan oleh para pemuda dan pemudi Hindu dengan cara saling berpelukan dan mencium untuk dengan tujuan untuk mempererat keakraban antara umat Hindu. 

Mau Gapai Karier dalam 2,5 Tahun? Yuk Segera Gabung di BINUS @Bandung!

Ketika Hari Raya Nyepi telah datang, artinya kamu harus segera menentukan kampus pilihan untuk melanjutkan studi. Jika kamu masih ragu dan bingung menentukannya? Kamu bisa mempertimbangkan BINUS @Bandung sebagai salah satu pilihanmu. 

BINUS @Bandung yang merupakan kampus swasta terbaik di Bandung memiliki program kuliah 2,5 tahun yang memungkinkanmu menggapai karir lebih cepat lewat enrichment program. Kamu bisa menjadi seorang entrepreneur atau seorang profesional lebih cepat dibandingkan dengan kawan-kawanmu lainnya. Apalagi dengan dukungan fasilitas canggih kekinian yang dijamin akan memberikan pengalaman belajar yang optimal. Tak hanya itu, bagi kamu yang ingin memiliki double degree, BINUS @Bandung membuka empat jurusan dengan program double degree. 

Dengan semua kelebihan tersebut, rasanya sayang untuk dilewatkan bukan? 

Yuk, segera daftar di BINUS @Bandung di sini sekarang juga!