8 Dampak Kecanduan Gadget pada Anak yang Wajib Orang Tua Ketahui

Perkembangan teknologi yang semakin canggih menciptakan gadget sebagai salah satu kebutuhan yang sulit dipisahkan dari kehidupan seseorang. Saking pentingnya, hampir semua orang tidak bisa menjalani kegiatan tanpa gadget sehari pun. Ini berlaku tak hanya bagi mereka yang telah dewasa atau lanjut usia, namun juga untuk anak-anak. 

Gadget menjadi piranti yang mudah dibawa dan digunakan dimanapun kapanpun. Sayangnya hal ini juga membawa banyak dampak negatif, khususnya bagi anak-anak karena bisa menyebabkan kecanduan. Seperti apa dampak kecanduan gadget pada anak? Mari ketahui dalam artikel dibawah ini. 

Berikut 8 Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan Anak

Pemakaian gadget sebenarnya membawa banyak dampak positif bagi anak-anak. Penggunaan yang bijak mampu meningkatkan kreativitas, merangsang motorik, melatih cara berpikir, dan melatih kemampuan berkomunikasi. Namun ketika penggunaannya tidak diawasi dengan baik, timbulah berbagai masalah yang mampu mengganggu tumbuh kembang mereka. 

Berikut beberapa dampak kecanduan gadget pada anak: 

1. Mengalami Keterlambatan Bicara

Seorang anak yang terlalu sering menggunakan gadget bisa menyebabkan dirinya terkena speech delay atau gangguan perkembangan yang menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan bicara dibandingkan dengan anak seusianya.

Speech delay umumnya terjadi karena kurangnya waktu beraktivitas sosial sehingga kemampuannya dalam berkomunikasi kurang terstimulasi. Hal tersebut mengakibatkan perkembangan kemampuan berbicara dan berbahasanya jadi terhambat. 

Selain itu seorang anak yang menggunakan gadget dalam tempo yang tidak semestinya cenderung memiliki perbendaharaan kata yang lebih sedikit dibandingkan mereka yang tidak menggunakan gadget. Ini juga mempengaruhi kemampuannya dalam bersosialisasi. 

Kurangnya kemampuan bersosialisasi membuat mereka kesulitan mengekspresikan keinginannya secara verbal sehingga dirinya cenderung menggunakan gerakan tubuh untuk mengekspresikan rasa frustasinya, atau yang kerap disebut dengan tantrum.

2. Memicu Gangguan Mental

Penggunaan gadget pada anak-anak berisiko memicu gangguan kesehatan mental ringan seperti pemalu, cemas hingga ketakutan untuk bersosialisasi secara langsung. Jika gangguan kesehatan mental tersebut tidak lekas ditangani dengan baik, bisa memicu gangguan mental yang lebih parah seperti depresi. Selain itu perlu diingat, gadget juga meningkatkan risiko ADHD pada anak yang membuat mereka kesulitan untuk fokus atau berkonsentrasi. 

3. Mengganggu Ikatan antara Orang Tua dan Anak

Anak yang kecanduan gadget akan memilih menghabiskan waktunya bersama dengan gadget daripada harus berkumpul dan mengobrol dengan orang tuanya. Lambat laun hal ini akan mengganggu hubungan atau ikatan antara orang tua dan anak. Anak akan menjadi pribadi yang lebih tertutup dan bahkan enggan bercerita kepada orang tua. Jika ini terjadi, orang tua akan kesulitan mengetahui dan mengontrol apa saja tontonan yang dilihatnya. 

4. Meningkatkan Risiko Obesitas pada Anak 

Kecanduan gadget juga memengaruhi kondisi fisik seseorang. Hal ini terjadi karena anak kurang melakukan aktivitas fisik dan terus menerus berada pada posisi yang sama setiap harinya. Tak hanya menyebabkan obesitas, kecanduan gadget juga menyebabkan gangguan tidur, nyeri punggung, gangguan kesehatan mata, serta gangguan mood

5. Mengganggu Pola Tidur

Seorang anak yang kecanduan gadget bisa terlihat dari pola tidurnya yang berantakan. Awalnya hal Ini terjadi karena mereka tidak bisa berhenti memainkan gadgetnya meskipun sudah larut malam. Ketika kebiasaan ini dibiarkan, jam tidur malam yang kurang dan pola tidur yang berantakan akan memicu insomnia dan berbagai penyakit lainnya. 

6. Postur Tubuh Jadi Bungkuk

Seseorang berinteraksi dengan gadget cenderung menundukan lehernya. Pada posisi ini, tugas leher dan tulang belakang akan bertambah besar karena harus menopang beban kepala. Lambat laun leher dan punggung akan terasa nyeri. Jika hal ini terjadi berulang dan terus-menerus, dampaknya akan terlihat dari postur tubuh yang berubah menjadi bungkuk. 

7. Mengganggu Studi

Seorang anak yang mengalami kecanduan gadget akan mengalami sindrom nomophobia yang membuatnya tak bisa berhenti berinteraksi dengan gadget-nya. Sindrom ini membuat sang anak menggunakan sebagian besar waktunya untuk bermain gadget hingga akhirnya dia kesulitan fokus dan berkonsentrasi saat belajar di sekolah. Dampaknya tentu saja membuat prestasinya jadi menurun.  

8. Kurang Bersosialisasi

Seperti yang disebutkan diatas, penggunaan gadget yang berlebihan akan mengurangi kemampuan seseorang dalam bersosialisasi langsung. Memang pada dasarnya mereka tetap berkomunikasi menggunakan aplikasi chatting, namun hal ini membuat mereka enggan untuk bersosialisasi langsung. Dampaknya hubungan dengan orang-orang terdekat seperti keluarga atau pertemanan jadi rentan renggang. 

Tips Memanfaatkan Gadget untuk Perkembangan Anak

Dampak kecanduan gadget pada anak yang sangat menakutkan membuat kita sebagai orang dewasa tidak bisa abai begitu saja. Namun perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat gadget sangat sulit untuk dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Lantas apa yang harus dilakukan? Berikut tips yang bisa dilakukan: 

1. Membatasi Durasi Screen Time

Hal terpenting untuk mencegah kecanduan gadget adalah membatasi durasi screen time. Nah, berikut rekomendasi durasi screen time yang disarankan:

  • Untuk anak kurang dari 18 bulan tidak boleh menggunakan gadget kecuali untuk video call
  • Untuk anak rentang 18 hingga 24 bulan diperbolehkan menggunakan media berkualitas tinggi dengan didampingi oleh orang tua. 
  • Untuk anak usia 2 hingga 5 tahun diperbolehkan menggunakan gadget dengan durasi maksimal 1 jam.
  • Untuk anak usia lebih dari 5 tahun diperbolehkan menggunakan gadget hanya untuk yang sifatnya rekreasional dengan durasi maksimal 2 jam. 

2. Menemani dan Mengawasi Anak

Orang tua bisa bertanya kepada anak terkait dengan permainan, aplikasi atau program yang ia mainkan setiap harinya. Orang tua juga harus memperhatikan setiap konten yang ditonton untuk menghindari munculnya konten-konten yang tidak seharusnya. Jika perlu, orang tua bisa berdiskusi dengan anak setelah menonton suatu media atau program. Dan yang paling penting, pastikan setiap tayangan yang ditonton sifatnya edukatif, interaktif dan tidak mengandung kekerasan. 

Mengenal Jurusan Digital Psychology BINUS @Bandung

Perkembangan era digital yang sangat cepat berdampak pada banyak hal terutama terhadap perkembangan psikologi manusia. Kecanduan gadget pada anak adalah salah satu bagian dari fenomena tersebut. Untuk mengatasi berbagai macam fenomena tersebut dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang berkaitan dengan psikologi dan teknologi digital. Disinilah peran penting dari jurusan Digital Psychology

Bagi Anda yang tertarik mempelajari perilaku manusia dalam berinteraksi dengan teknologi digital, Anda bisa mempelajarinya di jurusan Digital Psychology. Jurusan Digital Psychology mengantarkan lulusannya untuk berkontribusi dalam berbagai bidang mulai dari kesehatan, bisnis dan tentunya pendidikan. Lulusan dari jurusan ini juga memiliki peluang yang sangat luas karena nantinya akan lulus dengan dua gelar yaitu Sarjana Psikologi (S.Psi.) dan Sarjana Komputer (S.Kom.) 

Ingin tahu lebih lanjut tentang jurusan Digital Psychology dan informasi terkait beasiswa yang disediakan oleh BINUS @Bandung? Hubungi kami di sini.