Strategi Visual pada Surface Packaging Design
Yuda Suryasa Sjaerodji, M.Ds.
DKV BINUS @Bandung
Membangun Daya Tarik dan Komunikasi Efektif Lewat Permukaan Kemasan
Dalam dunia pemasaran modern, kemasan tidak hanya berperan sebagai pelindung produk, tetapi juga menjadi alat komunikasi visual yang strategis. Salah satu aspek penting dalam desain kemasan adalah surface packaging design, yakni desain permukaan luar dari kemasan yang langsung berinteraksi dengan konsumen. Untuk menciptakan kemasan yang mampu menarik perhatian sekaligus menyampaikan pesan merek secara efektif, diperlukan penerapan strategi visual yang tepat.
Surface packaging design mencakup seluruh tampilan luar kemasan, termasuk bagian depan, samping, belakang, atas, dan bawah. Masing-masing sisi ini memiliki potensi komunikasi yang berbeda dan perlu dioptimalkan dengan pendekatan visual yang terencana. Strategi visual dalam konteks ini merujuk pada cara mengatur elemen-elemen seperti warna, tipografi, gambar, ikon, dan tata letak secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu—baik itu meningkatkan daya tarik, memperkuat identitas brand, maupun menyampaikan informasi secara efisien.
Salah satu strategi visual yang paling utama adalah penerapan visual hierarchy, yaitu pengurutan informasi berdasarkan tingkat kepentingannya. Informasi paling penting seperti nama brand, nama produk, atau klaim utama (misalnya “100% organik” atau “bebas gula”) biasanya ditempatkan pada bagian depan dengan ukuran besar, warna mencolok, atau posisi strategis yang mudah ditangkap mata pertama kali. Sementara itu, informasi pendukung seperti cara pakai atau komposisi bahan diletakkan di bagian samping atau belakang dengan desain yang lebih tenang namun tetap terbaca.
Warna juga menjadi elemen kunci dalam strategi visual. Warna tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga membentuk persepsi dan emosi terhadap produk. Warna cerah seperti kuning dan merah cenderung menyiratkan energi atau semangat, sedangkan warna hijau dan biru memberikan kesan alami dan menenangkan. Pemilihan warna yang konsisten dengan kepribadian brand akan memperkuat citra merek dan membantu konsumen mengenali produk dengan lebih mudah.
Selain itu, tipografi memiliki peran penting dalam menciptakan komunikasi yang jelas dan berkarakter. Jenis huruf, ukuran, dan gaya huruf harus dipilih sesuai dengan sifat produk. Produk premium misalnya, sering menggunakan tipografi serif yang elegan, sementara produk kasual atau ramah anak bisa menggunakan huruf sans serif yang bersih dan modern.
Tak kalah penting, penggunaan ilustrasi dan ikonografi dapat memperkaya komunikasi visual tanpa memperbanyak teks. Gambar bahan utama, ilustrasi langkah penggunaan, atau ikon manfaat produk mampu menyampaikan pesan secara instan, sekaligus mempercantik desain. Strategi ini juga mendukung kemasan menjadi lebih inklusif, karena dapat dipahami oleh konsumen dari berbagai latar belakang bahasa dan usia.
Terakhir, komposisi dan tata letak keseluruhan elemen pada permukaan kemasan harus dirancang secara seimbang. Ruang kosong (white space) sebaiknya dimanfaatkan untuk memberi jeda visual dan mencegah desain terlihat terlalu padat atau membingungkan. Komposisi yang baik akan memandu mata konsumen bergerak secara natural dari satu elemen ke elemen lain.
Secara keseluruhan, strategi visual pada surface packaging design merupakan kombinasi antara seni dan fungsi. Tujuannya bukan hanya untuk membuat kemasan tampak menarik, tetapi juga agar mampu menyampaikan pesan produk dan merek secara cepat, jelas, dan mengesankan. Dengan strategi visual yang tepat, kemasan bisa menjadi aset pemasaran yang kuat—membantu produk menonjol di rak, menciptakan hubungan emosional dengan konsumen, dan mendorong keputusan pembelian secara efektif.
Comments :