Pahlawan Nasional Pencetus Bahasa Indonesia
Oleh: Nana Sofiani
Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan, memiliki peran yang sangat penting dalam membangun identitas dan keharmonisan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, budaya, dan bahasa daerah. Proses terbentuknya Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara tidak terlepas dari perjuangan panjang, yang melibatkan banyak tokoh dan pahlawan nasional yang berperan dalam merumuskan dan mempopulerkannya.
Latar Belakang Sejarah Bahasa Indonesia
Sebelum merdeka, Indonesia terdiri dari banyak kerajaan dan daerah yang memiliki bahasa dan budaya yang berbeda. Di setiap wilayah, bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Batak, Minangkabau, dan lainnya, digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi sehari-hari. Namun, bahasa-bahasa tersebut tidak mampu menjadi alat komunikasi yang menyatukan seluruh bangsa Indonesia, yang terdiri dari ribuan pulau dan lebih dari 300 etnis.
Pada masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu mulai digunakan sebagai lingua franca atau bahasa perantara untuk berkomunikasi antar kelompok etnis yang berbeda. Bahasa Melayu yang digunakan oleh para pedagang dan masyarakat pesisir ini kemudian berkembang menjadi bahasa yang lebih luas, meskipun masih memiliki pengaruh dari berbagai bahasa lain. Dalam konteks ini, bahasa Melayu menjadi dasar bagi terbentuknya bahasa Indonesia.
Pencetusan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara berawal dari perjuangan para tokoh pejuang kemerdekaan yang ingin menciptakan identitas bangsa yang bersatu. Salah satu tonggak penting dalam sejarah bahasa Indonesia adalah saat Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, ketika para pemuda Indonesia menyatakan ikrar untuk bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa: Bahasa Indonesia.
Sejarah Mohammad Tabrani Soerjowitjitro
Mohammad Tabrani Soerjowitjitro lahir di Pamekasan, Madura, pada tanggal 10 Oktober 1904. Beliau dikenal sebagai salah satu pahlawan bahasa Indonesia yang memperjuangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dengan pengalamannya sebagai seorang jurnalis pada harian Hindia Baru. Beliau mengasuh kolom kepentingan dengan kemudian memuat tulisannya yang berjudul “Kasihan” yang merupakan cikal bakal penggunaan nama bahasa Indonesia.
Ada catatan penting pada kongres I Sumpah Pemuda ini, ketika usulan menggunakan istilah bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Tetapi Mohammad Thabrani yang ingin menyatukan konsep kebangsaan yang muncul dari gagasan beliau tersebut merujuk pada kondisi nyata keberagaman manusia (orang-orang Indie) yang masih bersifat kedaerahan/kesukuan dan masih mengutamakan kepentingan suku atau pun daerahnya masing-masing. Nama bahasa persatuan hendaknya bukan bahasa Melayu, tetapi bahasa Indonesia. Kalau belum ada harus dilahirkan melalui Kongres Pemuda Indonesia Pertama ini. Menurutnya, kalau tanah air dan bangsa bernama Indonesia, maka bahasa juga harus disebut bahasa Indonesia.
Perjuangan Mohammad Thabrani berbuah manis, usulannya disetujui oleh para pemuda yang hadir pada Kongres Pemuda II dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 yang dikenal dengan nama Sumpah Pemuda yang merupakan titik balik dari kelahiran bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Nama beliau masih dingat oleh kita semua sebagai pahlawan nasional pencetus bahasa Indonesia, maka pada tahun 2023 atas usulan Badan Bahasa, beliau diangkat sebagai pahlawan nasional.
Daftar Pustaka
Maryanto. (2 Februari 2022). Sang Penggagas Bahasa Persatuan Indonesia.Badan Pengembangan bahasa dan Pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/2747/sang-penggagas- bahasa-persatuan-indonesia.
Yulianti, C. (9 November 2023). Mengenal Mohammad Tabrani. Pahlawan Nasional Penggagas Bahasa Indonesia.https://www.detik.com/edu/detikpedia/d- 7027206/mengenal-mohammad-tabrani-pahlawan-nasional-penggagas-bahasa- indonesia.
Comments :