Inilah 10 Daftar Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan AI

Inilah 10 Daftar Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan AI

Perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) memang telah banyak memudahkan pekerjaan manusia di berbagai bidang, khususnya di bidang digital. Di lain sisi, kemunculan AI yang terus dikembangkan juga dikhawatirkan dapat mengambil alih beberapa pekerjaan manusia. Meski begitu, pasti masih ada banyak jenis pekerjaan yang tidak bisa digantikan AI.

AI sendiri adalah suatu inovasi dengan kecerdasan berpikir dan juga kemampuan dalam memberi respon layaknya manusia. Inilah yang menjadi alasan dasar, mengapa AI sangat dicemaskan oleh banyak orang. Bahkan perusahaan investasi Goldman Sachs melaporkan, perkiraan tentang teknologi AI yang akan berdampak pada hampir 300 juta jenis pekerjaan yang ada di dunia.

Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan AI

Beberapa jenis pekerjaan yang tidak bisa tergantikan oleh AI ini adalah pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, empati dan masalah kompleks lainnya. Sebagai referensi, berikut adalah daftar pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh AI.

1. Musisi dan Pelaku Seni

Artificial Intelligence memang mampu membuat suatu melodi serta menghasilkan musik yang berdasar pada algoritma, namun AI juga masih sulit untuk bisa menyaingi tingkat emosional dan interpretasi artistik yang dibuat oleh seorang musisi. Selain itu, pengaruh dinamika, ekspresi, ritme, emosi, improvisasi dan berbagai hal lain tentang musik juga masih sangat sulit disamai oleh AI.

2. Penulis dan Pembuat Konten

AI juga bisa menghasilkan tulisan berdasarkan data dan pola, namun sentuhan manusia pada tulisan AI tidak ada sama sekali. Selain itu, hasil tulisan AI juga tidak memiliki emosi, konteks dan nuansa yang mendalam layaknya tulisan buatan manusia. Baik itu tulisan untuk kebutuhan jurnalisme yang menggugah, novel dan copywriting yang menarik. Tentu saja, kemampuan tulisan untuk bisa terhubung dengan pembaca dari sisi emosionalnya tetaplah menjadi ciri khas buatan manusia

3. Seniman dan Desainer

Kesan artistik yang muncul dari sebuah lukisan, gambar ataupun media lain membutuhkan emosi mendalam antara pikiran seorang seniman dengan kanvas kosong. Kerumitan dan perspektif yang tertuang di dalam goresan juga tidak bisa ditiru AI, sehingga membuat ekspresi yang timbul pada hasil karya tersebut tidak dapat tergantikan.

4. Pengacara dan Hakim

Dua pekerjaan yang disebutkan ini memiliki komponen analisis, negosiasi dan strategi yang kuat dan tepat. Oleh sebab itu, dibutuhkan keterampilan khusus agar bisa menavigasi sistem hukum sekaligus berargumen demi membela kliennya di pengadilan. Terdapat sejumlah faktor manusiawi saat mempertimbangkan seluruh aspek dalam persidangan yang bertujuan agar seseorang bisa mendapatkan hukuman sesuai dengan tindakan. Profesi ini juga tidak bisa dilakukan oleh AI.

5. Ahli Bedah dan Tenaga Kesehatan

Pengaruh AI juga berdampak di bidang kesehatan, bahkan saat ini berkembang semakin pesat. Meskipun AI memang bisa membantu mendiagnosis kondisi pasien, namun keputusan kompleks yang melibatkan interaksi, empati dan pertimbangan etika tetap hanya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan. Merawat pasien dengan kondisi tertentu membutuhkan pendekatan holistik yang pastinya tidak bisa digantikan oleh AI.

6. Ilmuwan dan Insinyur

Ilmuwan bereksperimen dengan menganalisis data serta menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. AI memang bisa membantu untuk analisis data dan prosesnya, namun terkait intuisi, kreativitas hingga penilaian ilmiah tetap membutuhkan manusia demi terciptanya terobosan atau penemuan-penemuan baru.

7. Atlet

Sama halnya dengan profesi perawat, kehadiran AI juga berkembang pesat di bidang olahraga. Namun tetap saja, AI tidak bisa menggantikan profesi seorang atlet karena menuntut koordinasi, ketangkasan fisik serta gerakan yang tepat membutuhkan keterampilan yang hanya dimiliki oleh manusia.

8. Psikologi dan Psikiater

Profesi di bidang konseling dan terapi ini adalah pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh AI selanjutnya. Pasalnya, di dalamnya membutuhkan peran yang melibatkan dukungan untuk kesehatan mental, terapi, konseling, mendengarkan dengan aktif dan memahami emosi manusia.

Kemampuan yang membangun rasa saling percaya, menawarkan solusi yang sifatnya sangat personal dan beradaptasi sesuai kebutuhan klien yang diperoleh dari interaksi manusia ini membuat profesi psikologi dan psikiater tidak akan bisa digantikan oleh AI.

9. Guru

Kecerdasan buatan memang telah banyak dimanfaatkan di sektor pendidikan. Namun tetap saja, peran seorang guru tidak bisa tergantikan oleh teknologi AI. Sebab, rasa empati dan kesabaran dalam membimbing dan mengajar siswa tidak dimiliki oleh AI.

10. CEO (Chief Executive Officer)

Sudah seharusnya seorang pimpinan perusahaan menetapkan strategi agar bisa sesuai dengan misi dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, pimpinan juga bertanggung jawab kepada dewan direksi serta menyampaikan sejumlah laporan terkait perkembangan yang dialami oleh perusahaan. Kemampuan leadership tidak bisa diotomatisasi layaknya cara kerja AI.

Dampak AI Bagi Kehidupan Manusia

Dampak AI dalam kehidupan manusia memiliki sisi positif dan negatif. Berikut beberapa dampak yang perlu diperhatikan:

Dampak Positif AI

  • Meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional
  • Mendorong inovasi teknologi
  • Membantu dalam pengambilan keputusan
  • Menghemat biaya dalam berbagai sektor industri

Dampak Negatif AI

  • Ancaman keamanan siber dari pihak yang tidak bertanggung jawab
  • Potensi ketidakakuratan hasil dari AI
  • Penurunan keterampilan manusia akibat ketergantungan pada teknologi
  • Kehilangan pekerjaan di beberapa sektor industri

Beberapa jenis pekerjaan memang berisiko tergantikan oleh AI, tetapi masih banyak profesi yang tetap membutuhkan sentuhan manusia. Pekerjaan yang melibatkan kreativitas, empati, dan pemecahan masalah kompleks tetap tidak bisa tergantikan oleh AI. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengembangkan keterampilan yang hanya bisa dilakukan oleh manusia agar tetap relevan di era digital.