Yuda Suryasa Sjaerodji, M.Ds.
DKV BINUS @Bandung

Analisis visual propaganda adalah proses memahami dan mengevaluasi gambar atau visual yang digunakan untuk mempengaruhi opini dan sikap publik. Analisis ini melibatkan beberapa langkah dan komponen yang membantu mengungkap pesan tersembunyi, strategi retorika, dan dampak potensial dari propaganda visual. Berikut adalah pendekatan umum untuk melakukan analisis visual propaganda:

  1. Deskripsi

Objektif: Gambarkan visual secara rinci tanpa menafsirkan atau memberikan penilaian.

  • Subjek: Apa yang digambarkan dalam visual? Siapa yang terlibat? Apa settingnya?
  • Gaya dan Teknik: Apa teknik artistik yang digunakan? Apakah ada penggunaan warna tertentu, kontras, atau perspektif?
  • Teks dan Simbol: Apakah ada teks atau simbol dalam visual? Apa pesan eksplisit yang disampaikan?
  1. Konteks

Objektif: Memahami latar belakang dan tujuan pembuatan visual.

  • Sejarah: Kapan visual ini dibuat? Apa peristiwa atau situasi yang relevan pada waktu itu?
  • Pembuat dan Sponsor: Siapa yang membuat visual ini? Apakah ada organisasi atau individu yang mensponsori?
  • Target Audiens: Siapa yang menjadi target visual ini? Apa demografi dan psikografi audiensnya?
  1. Tujuan dan Pesan

Objektif: Mengidentifikasi tujuan utama dan pesan yang ingin disampaikan.

  • Tujuan: Apakah visual ini bertujuan untuk mendidik, memobilisasi, mempengaruhi, atau menghibur?
  • Pesan Utama: Apa pesan utama yang ingin disampaikan? Apakah ada pesan tersembunyi atau implisit?
  • Emosi dan Reaksi: Emosi apa yang ingin ditimbulkan oleh visual ini? Bagaimana audiens diharapkan bereaksi?
  1. Teknik Propaganda

Objektif: Menganalisis teknik-teknik spesifik yang digunakan untuk mempengaruhi audiens.

  • Bandwagon: Mengajak audiens untuk mengikuti tren atau mayoritas.
  • Fear: Menimbulkan rasa takut untuk memotivasi tindakan tertentu.
  • Name-calling: Memberi label negatif pada musuh atau lawan.
  • Glittering Generalities: Menggunakan kata-kata positif yang ambigu untuk menarik dukungan.
  • Testimonial: Menggunakan testimoni dari tokoh terkenal atau otoritas.
  1. Efektivitas

Objektif: Mengevaluasi seberapa efektif visual tersebut dalam mencapai tujuannya.

  • Keterlibatan Emosional: Apakah visual ini berhasil menimbulkan emosi yang diinginkan?
  • Kejelasan Pesan: Apakah pesan utama jelas dan mudah dipahami?
  • Relevansi dan Daya Tarik: Apakah visual ini relevan dengan audiens target dan menarik perhatian mereka?

Contoh Analisis Visual Propaganda

Poster “We Can Do It!” dengan Rosie the Riveter

  1. Deskripsi:
    • Subjek: Seorang wanita dengan seragam kerja, lengan digulung, menunjukkan ototnya.
    • Gaya dan Teknik: Gaya ilustratif dengan warna-warna cerah (kuning dan biru). Penggunaan kontras untuk menonjolkan subjek.
    • Teks dan Simbol: Teks “We Can Do It!” dengan font tebal. Simbol kekuatan dan patriotisme.
  2. Konteks:
    • Sejarah: Dibuat pada tahun 1943 selama Perang Dunia II.
    • Pembuat dan Sponsor: Diproduksi oleh Westinghouse Electric sebagai bagian dari upaya pemerintah AS.
    • Target Audiens: Wanita pekerja di Amerika Serikat.
  3. Tujuan dan Pesan:
    • Tujuan: Memotivasi wanita untuk bekerja di industri selama perang.
    • Pesan Utama: Wanita dapat berkontribusi secara signifikan dalam upaya perang.
    • Emosi dan Reaksi: Menginspirasi rasa percaya diri dan patriotisme.
  4. Teknik Propaganda:
    • Bandwagon: Mengajak wanita untuk bergabung dengan gerakan kerja.
    • Glittering Generalities: Menggunakan kata-kata positif (“We Can Do It!”) untuk mendorong semangat.
  5. Efektivitas:
    • Keterlibatan Emosional: Poster ini berhasil menimbulkan rasa bangga dan motivasi.
    • Kejelasan Pesan: Pesan utama jelas dan langsung.
    • Relevansi dan Daya Tarik: Sangat relevan dengan situasi perang dan menarik perhatian audiens target.

Dengan menggunakan langkah-langkah ini, kita dapat melakukan analisis mendalam terhadap berbagai bentuk propaganda visual, memahami strategi yang digunakan, dan menilai dampaknya terhadap audiens.