Indonesia terdiri dari kumpulan pulau dan wilayah yang beragam, masing-masing dengan bahasa dan dialek yang unik. Namun, kebutuhan akan bahasa yang sama muncul dengan munculnya pergerakan nasional Indonesia, yang bertujuan untuk menyatukan daerah-daerah yang berbeda di bawah satu negara yang merdeka. Sehingga dibutuhkan satu bahasa yang dapat menyatukan negara ini. Perjalan panjang pengembangan dan standardisasi bahasa Indonesia memainkan peran penting dalam proses ini, yang pada akhirnya menjadi simbol persatuan dan identitas nasional. Dalam tulisan ini, kami akan mengeksplorasi sejarah bahasa Indonesia yang menarik.

Secara khusus, bahasa Indonesia berasal dari  cabang bahasa Melayu-Polinesia dari rumpun bahasa Austronesia. Pedagang-pedagang Melayu yang berkekeliling di Indonesia memakai bahasa Melayu sebagai lingua franca , yakni bahasa komunikasi dalam perdagangan, pengajaran agama, serta hubungan antarnegara dalam bidang ekonomi dan politik. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat pada waktu itu karena mudah dan sederhana dipelajari. Bahasa Melayu Kuno terutama digunakan di kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, yang merupakan kerajaan maritim yang kuat di Asia Tenggara. Penemuan prasasti di berbagai daerah di Nusantara tentang penggunaan bahasa Melayu Kuno. Dialek kuno ini menjadi dasar dari bahasa yang pada akhirnya menjadi bahasa Indonesia.

Bahasa kedua yang memengaruhi perkembangan bahasa Indonesia adalah bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno. Bahasa Sanskerta adalah bahasa India kuno, mulai menyusup ke Indonesia melalui perdagangan dan penyebaran agama Hindu dan Buddha sekitar abad ke-5 Masehi. Akibatnya, kata-kata pinjaman dari bahasa Sansekerta mulai berintegrasi ke dalam kosakata bahasa Indonesia, terutama dalam bidang agama, sastra, dan filsafat. Demikian pula, bahasa Jawa Kuno, yang muncul sebagai bahasa sastra yang dominan di Indonesia dari abad ke-8 hingga abad ke-14 Masehi, meninggalkan dampak yang bertahan lama pada bahasa Indonesia. Bahasa Jawa Kuno memberikan pengaruhnya terhadap bahasa Indonesia melalui penggunaannya yang luas dalam sastra Jawa klasik, dokumen-dokumen istana, dan keputusan-keputusan kerajaan. Dengan demikian, bahasa Sanskerta dan Jawa Kuno telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan dan evolusi bahasa Indonesia, membentuknya menjadi sebuah sistem bahasa yang kaya dan beragam.

Selama masa penjajahan, bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan sebagai akibat dari pengaruh Belanda dan kebijakan bahasa Eropa. Pemerintah Belanda berusaha mengendalikan dan mendominasi perkembangan bahasa  Indonesia saat itu dengan memaksakan bahasa Belanda sebagai bahasa pendidikan, administrasi, dan perdagangan. Hingga pada tahun 1901 pemerintahan Belanda membuatnya Ejaan  Van Ophuijsen. Perubahan bahasa Indonesia menjadi sangat dipengaruhi oleh kosakata dan struktur tata bahasa Belanda,  yang mengubahnya menjadi bahasa hibrida yang unik yang mempertahankan akar bahasa Melayu tetapi juga memasukkan unsur-unsur Eropa.

 Akhirnya pada tanggal 28 Oktober 1928,  Kongres Pemuda Kedua  dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia mengikrarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.  Saran dari Bapak Mohammad Tabrani Soerjowitjitro untuk mengubah poin ke-3 yang berisi

“ Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Melayu.” menjadi

“Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

Kemudian tanggal 18 Agustus 1945, Bahasa Indonesia disahkan sebagai bahasa negara yang tercantum pada tercantum dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Bab XV, Pasal 36. Perjalanan panjang perubahan ejaan yang digunakan di Indonesia mulai Ejaan Van Ophuijsen pada tahun 1901 hingga kini tahun 2023, kita menggunakan  Ejaan Yang Disempurnakan versi terbaru atau EYD edisi ke-5.  Lengkap sudah perjalanan panjang sejarah bahasa Indonesia.

Penulis: Nana Sofiani


Daftar Pustaka

Badan pendidikan dan pelatihan. 2012). Sejarah Singkat Ejaan Bahasa Indonesia Jakarta: Kementrian Pertahanan Republik Indonesia. https://www.kemhan.go.id/badiklat/2012/07/31/sejarah-singkat-ejaan-bahasa-indonesia.html.

Direktorat Jenderal Kebudayaan.(2023). Sejarah Sumpah Pemuda. Jakarta:Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

https://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id/sejarah-sumpah-pemuda/

(1997). “The Austronesian Languages of Asia and Madagascar: A Historical Perspective.” John Benjamins Publishing.

(1983). “The Relations between Old Malay and Javanese Old Javanese and Indonesian.” Archipel, 26, 43-62.

Influence of Sanskrit and Old Javanese:

  1. (1972). “Words Borrowed Directly from Sanskrit.” In Papers in Sanskrit and Dravidian Linguistics. Asian Studies at Hawaii, 51-69.
  2. (1981). “Influence of Sanskrit and Other Indian Origins on Old Javanese.” Bulletin de L’ecole Francaise d’Extreme-Orient, 62(1), 223-234.