ESTETIKA SENI RUPA CINA
Oleh : Sangid Zaini Gani
Cina yang merupakan salah satu dari tiga kebudayaan tertua (Cina, Timur Tengah dan India) yang mendominasi di perdaban timur di masa lalu yang bersifat statis dan dogmatis. Aliran filsafat Cina mayoritas lahir pada masa klasik. Beberpa aliran filsafat Cina seperti: Taosime (Lao Tzu), Konfusianisme ( Kong Fu Tze), Mohisme (Mo Tzu), Legalisme (Guang Zhoung) dan Budisme, menjadi dasar masyarkat cina pada saat itu. Namun hanya Taosime yang populer dan banyak di yakini oleh masyarakat cina dari tahun 550 masehi hingga sekarang, karna taosime dianggap sebagai sumber-sumber nilai-nilai kehidupan, inti ajaran Tao adalah mengenai hukum alam atau jalan alam, sinar yang terang dan sumber dari segala sumber yang ada, ajaran Tao lebih kepada arah metafisika atau filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. Kajian mengenai metafisika umumnya berporos pada pertanyaan mendasar mengenai keberadaan dan sifat-sifat yang meliputi realitas yang dikaji. Pemaknaan mengenai metafisika bervariasi dan setiap masa dan filsuf tentu memiliki pandangan yang berbeda.[1] Secara umum topik analisis metafisika meliputi pembahasan mengenai eksistensi, keberadaan aktual dan karakteristik yang menyertai, ruang dan waktu, relasi antarkeberadaan seperti pembahasan mengenai kausalitas, posibilitas, dan pembahasan metafisis lainnya, karna dalam Tao sesuatu akan indah apabila di dasari oleh nilai-nilai Tao.
Sejarah Singkat Seni Rupa Cina
Seni rupa Cina dapat ditelusuri kembali lebih dari 3.000 tahun yang lalu, dengan artefak yang ditemukan dari dinasti Shang dan Zhou. Pada awalnya, seni Cina lebih fokus pada fungsi praktis dan spiritual, seperti perhiasan, alat, dan arsitektur kuil. Namun, seiring berjalannya waktu, seni menjadi semakin terfokus pada estetika dan ekspresi individu.
Dinasti Han dan Perkembangan Lukisan
Dinasti Han (206 SM – 220 M) merupakan periode penting dalam perkembangan seni rupa Cina. Pada masa ini, seni lukis mulai mendapatkan tempat yang lebih signifikan. Lukisan dinding yang ditemukan di makam-makam memberikan wawasan tentang kehidupan sehari-hari, kepercayaan, dan mitologi masyarakat Han. Lukisan-lukisan ini menggabungkan elemen realisme dengan simbolisme, menciptakan karya yang tidak hanya indah tetapi juga bermakna.
Dinasti Tang dan Kejayaan Seni
Dinasti Tang (618-907 M) sering dianggap sebagai puncak kejayaan seni rupa Cina. Pada periode ini, seni lukis, keramik, dan patung berkembang pesat. Seniman pada masa ini dikenal karena kemampuan mereka dalam menangkap keindahan alam dan kehidupan manusia. Lukisan-lukisan lanskap yang terkenal, misalnya, menggambarkan hubungan harmonis antara manusia dan alam, serta mencerminkan filosofi Taoisme yang dominan.
Teknik dan Gaya dalam Seni Rupa Cina
1. Lukisan Tinta Tradisional
Salah satu bentuk seni yang paling dikenal dalam seni rupa Cina adalah lukisan tinta. Teknik ini melibatkan penggunaan tinta hitam dan kuas untuk menciptakan karya seni yang elegan. Lukisan tinta Cina tidak hanya sekadar gambar; ia adalah bentuk meditasi dan ekspresi spiritual. Proses penciptaan, dari pemilihan kuas hingga penggunaan air, menciptakan hubungan yang intim antara seniman dan karya yang dihasilkan.
2. Kaligrafi
Kaligrafi merupakan salah satu seni tertinggi dalam budaya Cina. Setiap huruf yang ditulis bukan hanya memiliki arti, tetapi juga merupakan ekspresi artistik. Seniman kaligrafi menggunakan kuas dan tinta dengan cara yang sangat terampil untuk menciptakan karya yang memadukan estetika visual dan makna. Kaligrafi sering kali dianggap sebagai cerminan kepribadian dan karakter penulisnya.
3. Seni Patung dan Relief
Patung dan relief merupakan bagian penting dari seni rupa Cina, terutama dalam konteks arsitektur kuil dan makam. Patung sering kali menggambarkan dewa-dewa, tokoh sejarah, atau makhluk mitologi. Teknik pemahatan dan pencetakan sangat bervariasi, dari yang halus dan detail hingga yang lebih kasar dan ekspresif. Setiap patung memiliki fungsi ritual dan simbolik, menambah dimensi spiritual pada karya seni tersebut.
4. Simbolisme dalam Seni Rupa Cina
Seni rupa Cina kaya akan simbolisme. Setiap warna, bentuk, dan objek memiliki makna tertentu. Misalnya, warna merah sering melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan, sedangkan putih dianggap simbol kematian dan kesedihan. Simbol-simbol ini tidak hanya mempengaruhi estetika, tetapi juga membawa pesan yang dalam mengenai kehidupan, kematian, dan harapan.
Contoh Simbolisme
- Bunga Teratai: Dalam banyak karya seni, bunga teratai melambangkan kesucian dan pencerahan. Ia tumbuh di lumpur tetapi tetap indah, mencerminkan perjalanan spiritual seseorang.
- Ikan Koi: Ikan koi sering kali menjadi simbol keberuntungan dan ketekunan. Dalam banyak lukisan dan ukiran, ikan koi melambangkan kemampuan untuk mengatasi rintangan dan mencapai impian.
- Gunung dan Air: Elemen alam seperti gunung dan air sering muncul dalam lukisan lanskap. Gunung melambangkan kestabilan dan kekuatan, sementara air melambangkan fleksibilitas dan aliran hidup.
Pengaruh Budaya dan Global
1. Seni Rupa Cina di Dunia
Estetika seni rupa Cina tidak hanya berakar pada tradisi lokal, tetapi juga telah mempengaruhi banyak budaya di seluruh dunia. Dari seni Jepang yang terinspirasi oleh lukisan Cina hingga pengaruh dalam seni modern di Barat, warisan ini sangat mendalam.
2. Keterkaitan dengan Gerakan Seni Modern
Dalam beberapa dekade terakhir, banyak seniman Cina yang menggabungkan teknik tradisional dengan tema dan isu kontemporer. Karya-karya mereka sering kali mencerminkan pergeseran sosial dan politik di Cina, serta mengekspresikan identitas budaya dalam konteks global. Ini menunjukkan bahwa seni rupa Cina tetap relevan dan terus berkembang.
Seni Rupa Cina Kontemporer
1. Seniman Modern dan Karya Mereka
Beberapa seniman Cina kontemporer telah mendapatkan pengakuan internasional, membawa tradisi seni rupa Cina ke panggung global. Misalnya, Ai Weiwei menggunakan seni sebagai alat untuk menyuarakan kritik sosial dan politik. Karyanya mencerminkan bagaimana seni dapat menjadi medium untuk mengungkapkan ketidakadilan dan merayakan kebebasan berekspresi.
2. Perpaduan Tradisi dan Modernitas
Banyak seniman modern yang mengeksplorasi perpaduan antara teknik tradisional dan tema kontemporer. Dengan memanfaatkan elemen-elemen dari seni klasik, mereka menciptakan karya yang menggugah dan relevan dengan isu-isu saat ini. Ini menunjukkan bahwa estetika seni rupa Cina bukan hanya sesuatu yang terikat pada masa lalu, tetapi juga dapat beradaptasi dengan perubahan zaman.
Tao yang merupakan suatu paham yang banyak diyakini di Cina, mengilhami banyak Hsien Ho dalam melahirkan 6 unsur estetik dan prinsip seni cina atau biasa dengan disebut dengan Canon yakini :
- Prinsip yang menggambarkan bersatunya roh semesta dengan dirinya, sehingga dengan demikian seorang seniman dapat menangkap unsur keindahan dari Tao yang kemudian ditampilkan dalam wujud karya-karya seni
- Prisnsip yang menggambarkan kemampuan menyerap roh Chi atau roh kehidupan dengan cara mengesampingkan bentuk dan warna yang semarak, dengan tujuan untuk menampilkan makna spiritual dalam karya seninya.
- Prinsip dalam merefleksiakan objek dengan menggambar bentuk aslinya; yaitu konseksuen dalam menggambar objek yang dilukis atau disusun, artinya seni cina yang mmengtingkan esensi dibanding dengan eksistensinya
- Prinsip keselarasandalam penggunaan warna, dalam artian penggunaan warna yang bersifat simbolis.
- Prinsip komposisi atau penyusuan suatu penempatan objek dengan pertimbangan dan susunan sebelum berkarya.
- Prinsip reproduksi suatu karya, hal ini dilakukan agar nilai dan unsur yang terkandung dalam suatu karya dapat disebar luaskan dan di nikmati oleh banyak orang.
Contoh seni lukis dengan unsur Conon
Ada bagian kosong pada lukisan untuk apresiator berimajinasi, sering juga disebut dengan lukisan petualangan dan imajinasi. Penggunaan warna yang monokrom. Dan jia dilihat secara seksama prinsip atau 6 Canon dalam hal ini hadir. Dan seni rupa selalu berkaitan dengan unsur sastra, lukisan selalu disertai dengan puisi dan setiap benda yang hadir selalu memiliki nilai filosofi mengapa benda ini hadir. Kepemilikan suatu karya seni selalu ditandi dengan adanya stampel cap keluarga sebagai lambang kehormatan.
Comments :