Perkembangan Operating System atau Sistem Operasi
Di dalam dunia teknologi, perangkat seperti laptop, handphone atau smartphone, komputer dan perangkat lainnya pasti memiliki operating system atau sistem operasi. Sistem operasi merupakan perangkat lunak yang dapat mengatur semua aktivitas pada sebuah perangkat atau perangkat keras. Sistem operasi juga merupakan penghubung antara pengguna perangkat tersebut dengan perangkat keras. Terdapat beberapa fungsi dari sistem operasi, yaitu booting pada awal menyalakan sistem komputer, mengontrol aplikasi pada perangkat dan menyediakan ruang untuk menyimpan program, memulai program dan memuat program tersebut hingga terbuka dan dapat berjalan dengan baik, menjaga keamanan data pengguna, menampilkan antarmuka pengguna seperti menerima perintah jika diketik atau lainnya.
Kemudian terdapat beberapa contoh sistem operasi saat ini, yaitu :
1. Microsoft windows
Sistem operasi ini paling banyak digunakan karena memiliki tampilan yang menarik. Selain dari tampilan, sistem operasi ini pun mudah digunakan.
2. Linux
sistem operasi ini dapat dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk mengoptimalkan program.
3. Mac OS
Sistem operasi ini khusus dibuat untuk apple dan hanya macintosh yang dapat menggunakannya.
Berikut adalah perkembangan generasi ke generasi dari sistem operasi :
- Generasi pertama
Generasi awal sistem operasi adalah pada tahun 1945-1955, merupakan awal komputasi mekanik dikarenakan oleh kecepatan manusia untuk menghitung yang terbatas serta manusia masih sering ceroboh atau keliru. Pada generasi awal ini belum ada sistem operasi dan sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan langsung oleh pengguna.
- Generasi kedua
Sistem operasi generasi kedua terdapat pada tahun 1955-1965, pada generasi ini dikenalkan Batch Processing System, yaitu sebuah pekerjaan yang dikerjakan dalam satu rangkaian dan dieksekusi secara berurutan. Pada generasi ini, sistem komputer masih belum dilengkapi sistem operasi seperti FMS dan IBSYS.
- Generasi ketiga
Sistem operasi generasi ketiga terdapat pada tahun 1965-1980. Pada generasi ini, sistem operasi dikembangkan untuk melayani banyak user dimana para user berkomunikasi lewat terminal secara online ke komputer. Sistem operasi menjadi multi-user, multiprogramming dan multitasking.
- Generasi keempat
Sistem operasi generasi keempat terdapat pada tahun 1980-2000-an, pada generasi ini, sistem operasi sudah menggunakan Graphical User Interface (GUI) juga era komputasi mulai tersebar.
- Generasi kelima
Generasi selanjutnya diperkenalkan sistem operasi yang terdapat dalam sebuah sistem operasi dan sistem operasi mobile pada perangkat mobile seperti laptop, poket PC, PDA, netbook, dan notebook. Sistem operasi jaringan virtual juga mulai berkembang sehingga dalam satu jaringan hanya diinstal satu sistem operasi di perangkat server. Pada generasi ini juga diperkenalkan virtualization system yaitu satu komputer dapat dikloning secara virtual agar menjadi lebih dari satu komputer yang dapat bekerja bersama. Cross Platform Operating System dapat menggabungkan dua atau lebih sistem operasi (contohnya adalah Linux dan Windows). Terdapat juga iCloud yang diperkenalkan pada generasi ini. iCloud dapat memungkinkan para user untuk mensinkronisasikan data seperti foto, musik, serta dokumen dari satu perangkat ke perangkat lainnya dalam waktu yang bersamaan.
Fungsi Operating System (Sistem Operasi)
Sistem Operasi (Operating System, OS) adalah perangkat lunak yang bertindak sebagai perantara antara pengguna dan perangkat keras komputer. Tanpa sistem operasi, perangkat keras tidak akan dapat menjalankan aplikasi atau menyelesaikan tugas yang diperlukan. Berikut ini adalah fungsi-fungsi utama dari sistem operasi:
1. Manajemen Proses (Process Management)
Sistem operasi bertanggung jawab untuk mengelola proses yang berjalan di komputer. Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Fungsi ini mencakup:
- Penjadwalan Proses: Sistem operasi mengatur urutan eksekusi proses berdasarkan prioritas dan alokasi waktu CPU. Ini memastikan bahwa setiap proses mendapatkan giliran untuk berjalan.
- Pengalihan Konteks: Ketika CPU beralih dari satu proses ke proses lain, sistem operasi menyimpan dan memuat konteks eksekusi yang sesuai.
- Sinkronisasi dan Komunikasi: Sistem operasi menyediakan mekanisme agar proses dapat berkomunikasi dan sinkronisasi satu sama lain, seperti menggunakan semaphores atau pesan antar proses.
2. Manajemen Memori (Memory Management)
Sistem operasi mengelola penggunaan memori utama (RAM) untuk memastikan bahwa setiap proses memiliki ruang memori yang cukup dan terlindungi dari proses lain. Fungsi ini mencakup:
- Alokasi dan Dealokasi Memori: OS mengalokasikan memori untuk proses dan membebaskan memori ketika proses selesai.
- Manajemen Memori Virtual: OS menggunakan teknik seperti paging dan swapping untuk mengelola memori lebih efisien, memungkinkan penggunaan memori fisik yang lebih besar daripada yang tersedia.
- Proteksi Memori: OS memastikan bahwa setiap proses hanya dapat mengakses memori yang diizinkan, mencegah proses dari mengganggu data atau program lain.
3. Manajemen Sistem File (File System Management)
Sistem operasi mengatur penyimpanan dan pengambilan data di media penyimpanan seperti hard disk atau SSD. Fungsi ini mencakup:
- Struktur Direktori: OS menyediakan struktur hierarki untuk menyimpan dan mengatur file dan direktori.
- Kontrol Akses: OS mengelola hak akses untuk file dan direktori, memastikan hanya pengguna yang diizinkan yang dapat membaca, menulis, atau mengeksekusi file tertentu.
- Operasi File: OS menangani operasi dasar pada file seperti pembuatan, penghapusan, penyalinan, dan modifikasi.
4. Manajemen Perangkat (Device Management)
Sistem operasi mengontrol dan mengelola perangkat keras eksternal seperti printer, disk drive, keyboard, dan mouse. Fungsi ini mencakup:
- Driver Perangkat: OS menyediakan driver yang bertindak sebagai jembatan antara perangkat keras dan perangkat lunak.
- Penjadwalan dan Buffering: OS mengatur waktu penggunaan perangkat dan penggunaan buffer untuk meningkatkan efisiensi.
- Pengontrolan Akses: OS memastikan akses yang aman dan efisien ke perangkat keras oleh berbagai aplikasi.
5. Manajemen Keamanan dan Akses (Security and Access Management)
Sistem operasi melindungi data dan sumber daya dari ancaman seperti akses yang tidak sah atau malware. Fungsi ini mencakup:
- Autentikasi: OS memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang dapat mengakses sistem, biasanya melalui mekanisme seperti kata sandi atau otentikasi dua faktor.
- Otorisasi: OS mengontrol hak akses pengguna terhadap sumber daya sistem, memastikan bahwa mereka hanya dapat melakukan tindakan yang diizinkan.
- Pencegahan Intrusi: OS memonitor dan melindungi sistem dari ancaman keamanan seperti virus atau serangan jaringan.
Sumber referensi :
Kanigoro, B., Ningsih, A. N. W., Wiranto, Anggara, K., & Sutono, A. (2018, 10 Desember). Perkembangan Operating System. Diakses pada 29 September 2022, dari https://socs.binus.ac.id/2018/12/10/perkembangan-operating-system/
Aprilian, Yoga. (2020, 13 April). Perkembangan Sistem Operasi dari Generasi ke Generasi. Diakses pada
28 September 2022, dari https://lamnesia.com/perkembangan-sistem-operasi-komputer
Curhatan Hati. (2016, 1 April). Sejarah Perkembangan Sistem Operasi. Diakses pada 29 September 2022, dari https://blog.unnes.ac.id/setyani/2016/04/01/sejarah-perkembangan-sistem-operasi/
Cloudraya, Marketing. (2021, 29 Oktober). Sistem Operasi: Definisi, Fungsi, Jenis, dan Contohnya. Diakses pada 30 September 2022,
Ranti, Soffya. (2022, 4 April). Pengertian SIstem Operasi, Fungsi, dan Contohnya. Diakses pada 30
September 2022, dari
https://tekno.kompas.com/read/2022/04/04/13450057/pengertian-sistem-operasi-fungsi-dan-contohnya-?p age=all
Comments :