Pentingnya Diksi yang Tepat dalam Berkomunikasi
Pentingnya Diksi yang Tepat dalam Berkomunikasi
Febrina Nadelia, S.Pd., M.Hum.
Pengertian KomunikasiÂ
Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian informasi dalam bentuk kata-kata dari penutur kepada lawan tutur dengan tujuan tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksudkan dapat dipahami. Proses komunikasi pada dasarnya melibatkan tiga aspek utama seperti ekspresi wajah, intonasi, dan pilihan kata (diksi). Dari ketiga aspek ini, diksi merupakan aspek yang sangat berpengaruh pada proses komunikasi, jika salah menggunakan diksi maka lawan tutur tidak dapat menerima informasi dengan baik dan dapat menimbulkan kesalahpahaman antara penutur dan lawan tutur.
Apa Itu Diksi?
Diksi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pemilihan kata dalam berbicara atau menulis. Secara lebih spesifik, diksi berkaitan dengan cara seseorang memilih kata-kata untuk menyampaikan suatu pesan, emosi, atau gagasan kepada audiensnya. Kata yang digunakan dalam sebuah komunikasi tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menciptakan suasana, menunjukkan sikap, dan membentuk persepsi audiens terhadap pembicara atau penulis.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi pilihan diksi, seperti:
- Konteks: Diksi dipengaruhi oleh situasi atau konteks komunikasi. Dalam situasi formal, seperti rapat bisnis atau konferensi akademik, diksi yang digunakan akan berbeda dibandingkan dengan dalam situasi informal seperti berbicara dengan teman atau keluarga.
- Audiens: Pemahaman tentang audiens sangat penting dalam menentukan diksi yang tepat. Misalnya, kata-kata yang digunakan untuk berbicara dengan anak-anak akan berbeda dengan kata-kata yang digunakan saat berbicara dengan profesional atau akademisi.
- Tujuan: Tujuan dari komunikasi juga memengaruhi pilihan diksi. Jika tujuannya adalah untuk meyakinkan orang lain, pemilihan kata yang kuat dan persuasif akan diperlukan. Jika tujuannya untuk memberi instruksi, diksi yang digunakan harus jelas dan langsung.
- Nada: Pemilihan kata sangat berkaitan dengan nada atau suasana hati yang ingin disampaikan. Diksi yang tepat dapat menciptakan nada yang formal, kasual, humoris, serius, atau penuh semangat.
Setiap kata memiliki makna untuk mewakili gagasan dalam benak seseorang. Bahkan makna kata dapat diubah saat digunakan dalam kalimat yang berbeda. Hal ini membuktikan bahwa makna kata yang sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam sebuah kalimat atau konteksnya. Persepsi seseorang terhadap makna kata tertentu dapat menimbulkan dampak yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa diksi memegang peran penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek yang sesuai dengan keinginan penutur.
Pemilihan kata (diksi) yang tepat dalam sebuah proses komunikasi bisa membantu mengungkapkan sebuah ide secara verbal dengan baik, sehingga penutur harus memperhatikan penggunaan diksi dan menyesuaikan diksi dengan situasi dan identitas lawan tuturnya. Beberapa contohnya, jika berbicara dengan orang yang lebih tua, maka gunakan diksi yang dianggap lebih sopan, tidak menggunakan istilah terlalu rumit dan kekinian, serta didukung dengan intonasi yang lembut dan ekspresi wajah yang ramah, sehingga lawan tutur dapat lebih mudah memahami maksud dan tujuan penutur. Ketika berkomunikasi dengan remaja dalam situasi nonformal, dapat menggunakan diksi yang sedang populer dipergunakan oleh para remaja, sehingga mereka merasakan kedekatan secara emosional dengan lawan tutur dan lebih mudah memahami maksud dan tujuan komunikasi tersebut. Berbeda halnya saat penutur menjadi pembicara pada sebuah forum ilmiah yang bersifat formal, penutur dapat menggunakan diksi yang baku dan bersifat ilmiah, sehingga dapat menimbulkan kesan yang baik, cerdas, dan gagasan dapat tersampaikan dengan baik kepada lawan tutur.
Melalui beberapa contoh tersebut, kita dapat mengetahui bahwa diksi sangat berperan penting dalam sebuah proses komunikasi untuk menghindari kesalahpahaman, perbedaan persepsi antara penutur dan lawan tutur, serta meningkatkan keefektifan proses komunikasi.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pilihan diksi, seperti:
- Konteks: Diksi dipengaruhi oleh situasi atau konteks komunikasi. Dalam situasi formal, seperti rapat bisnis atau konferensi akademik, diksi yang digunakan akan berbeda dibandingkan dengan dalam situasi informal seperti berbicara dengan teman atau keluarga.
- Audiens: Pemahaman tentang audiens sangat penting dalam menentukan diksi yang tepat. Misalnya, kata-kata yang digunakan untuk berbicara dengan anak-anak akan berbeda dengan kata-kata yang digunakan saat berbicara dengan profesional atau akademisi.
- Tujuan: Tujuan dari komunikasi juga mempengaruhi pilihan diksi. Jika tujuannya adalah untuk meyakinkan orang lain, pemilihan kata yang kuat dan persuasif akan diperlukan. Jika tujuannya untuk memberi instruksi, diksi yang digunakan harus jelas dan langsung.
- Nada: Pemilihan kata sangat berkaitan dengan nada atau suasana hati yang ingin disampaikan. Diksi yang tepat dapat menciptakan nada yang formal, kasual, humoris, serius, atau penuh semangat.
Mengapa Diksi yang Tepat Penting dalam Berkomunikasi?
Pemilihan kata yang tepat sangat penting dalam komunikasi karena memengaruhi cara pesan dipahami oleh penerima. Berikut adalah beberapa alasan mengapa diksi yang tepat penting:
1. Menghindari Kesalahpahaman
Salah satu alasan utama mengapa diksi yang tepat sangat penting adalah untuk menghindari kesalahpahaman. Pemilihan kata yang ambigu atau tidak tepat dapat membuat pesan yang disampaikan diartikan dengan cara yang berbeda oleh audiens. Misalnya, dalam komunikasi bisnis, jika seseorang menggunakan istilah yang tidak jelas atau kata yang memiliki banyak arti, hal ini bisa menyebabkan kesalahpahaman yang berdampak buruk pada hubungan kerja atau hasil proyek.
Contoh lain adalah dalam komunikasi antarbudaya, di mana kata-kata yang memiliki arti yang sama dalam satu bahasa mungkin memiliki konotasi yang berbeda dalam bahasa lain. Oleh karena itu, pemilihan kata yang hati-hati dan sesuai dengan konteks sangat penting untuk memastikan bahwa pesan diterima sebagaimana dimaksud.
2. Membangun Kredibilitas
Pemilihan diksi yang tepat juga dapat membangun kredibilitas pembicara atau penulis. Dalam situasi formal, seperti ketika memberikan presentasi di depan publik atau menulis laporan akademik, penggunaan kata-kata yang tepat dan sesuai dengan standar keilmuan menunjukkan bahwa pembicara memiliki pengetahuan yang baik dan menguasai topik yang dibahas. Sebaliknya, penggunaan kata-kata yang tidak tepat atau kurang profesional dapat membuat pembicara terkesan tidak kompeten atau tidak siap.
Di sisi lain, dalam komunikasi informal, penggunaan diksi yang tepat membantu seseorang untuk membangun citra yang positif di mata orang lain. Pilihan kata yang sopan, hangat, dan menghargai orang lain dapat membantu menciptakan hubungan interpersonal yang baik.
3. Meningkatkan Efektivitas Pesan
Pemilihan kata yang tepat dapat memperkuat efektivitas pesan yang ingin disampaikan. Dengan menggunakan kata-kata yang jelas, padat, dan sesuai dengan konteks, pembicara dapat memastikan bahwa pesan yang disampaikan diterima dan dipahami dengan benar oleh audiens. Sebaliknya, penggunaan kata-kata yang terlalu rumit atau tidak relevan dapat mengurangi efektivitas pesan dan membuat audiens kebingungan.
Misalnya, dalam dunia pemasaran, penggunaan kata-kata yang sederhana dan langsung sering kali lebih efektif dalam menarik perhatian konsumen dibandingkan dengan penggunaan jargon teknis yang hanya bisa dipahami oleh segelintir orang.
4. Menciptakan Kesan Emosional
Diksi yang tepat dapat membantu menciptakan dampak emosional yang diinginkan pada audiens. Kata-kata tertentu memiliki kekuatan untuk memengaruhi emosi orang lain, baik itu untuk membangkitkan semangat, menyentuh hati, atau membuat orang tertawa. Dalam penulisan sastra, puisi, atau pidato motivasi, diksi yang tepat dapat menciptakan suasana yang mendalam dan memengaruhi perasaan audiens secara signifikan.
Misalnya, dalam pidato politik, penggunaan kata-kata yang kuat dan inspiratif dapat membangkitkan rasa nasionalisme atau semangat perjuangan di antara pendengarnya. Di sisi lain, dalam situasi yang memerlukan empati, diksi yang lembut dan penuh perhatian dapat menunjukkan rasa peduli dan empati kepada orang yang sedang mengalami kesulitan.
5. Menyampaikan Keunikan Gaya Pribadi
Setiap individu memiliki gaya komunikasi yang unik, dan diksi memainkan peran besar dalam membentuk gaya tersebut. Penggunaan kata-kata tertentu, idiom, atau ungkapan yang khas dapat membantu seseorang menyampaikan kepribadian atau citra diri yang unik kepada orang lain. Sebagai contoh, seorang penulis fiksi mungkin menggunakan diksi yang puitis dan deskriptif untuk menciptakan narasi yang imajinatif, sementara seorang pengusaha mungkin memilih kata-kata yang to the point dan efisien untuk menegaskan sikap profesionalnya.
Dengan demikian, diksi yang tepat tidak hanya membantu menyampaikan pesan dengan jelas, tetapi juga membantu seseorang mengekspresikan identitas dan kepribadiannya.
Cara Memilih Diksi yang Tepat
Memilih diksi yang tepat adalah keterampilan yang dapat dikembangkan melalui latihan dan refleksi. Berikut beberapa tips untuk membantu dalam pemilihan kata yang sesuai:
1. Pahami Audiens
Sebelum memulai komunikasi, penting untuk memahami siapa audiens Anda. Apakah mereka terdiri dari profesional di bidang tertentu? Atau apakah mereka orang awam yang mungkin tidak familiar dengan jargon teknis? Pemahaman yang baik tentang audiens akan membantu Anda memilih kata-kata yang sesuai dan relevan. Dalam komunikasi bisnis, misalnya, diksi yang terlalu informal mungkin tidak cocok, sementara dalam percakapan dengan teman, bahasa yang terlalu formal bisa terasa kaku.
2. Sesuaikan dengan Konteks
Konteks komunikasi sangat memengaruhi pemilihan diksi. Situasi formal seperti rapat atau wawancara kerja membutuhkan diksi yang lebih formal dan sopan, sedangkan percakapan santai memungkinkan penggunaan bahasa yang lebih kasual dan akrab. Menggunakan diksi yang sesuai dengan situasi akan memastikan pesan diterima dengan baik dan tidak disalahpahami.
3. Gunakan Kata-kata yang Jelas dan Tepat
Ketika memilih kata-kata, usahakan untuk menggunakan kata-kata yang jelas, langsung, dan tidak ambigu. Hindari penggunaan kata-kata yang terlalu rumit jika ada alternatif yang lebih sederhana yang dapat menyampaikan pesan dengan sama baiknya. Ingatlah bahwa tujuan utama dari komunikasi adalah untuk menyampaikan pesan dengan cara yang paling efisien dan efektif.
4. Hindari Jargon dan Bahasa Teknis yang Tidak Diperlukan
Kecuali jika Anda berkomunikasi dengan audiens yang sangat spesifik yang memahami jargon atau bahasa teknis, sebaiknya hindari penggunaan istilah-istilah yang sulit dimengerti oleh kebanyakan orang. Penggunaan jargon yang tidak diperlukan hanya akan memperumit pesan dan membuat audiens merasa bingung.
5. Perhatikan Nada dan Emosi
Pertimbangkan nada dan emosi yang ingin Anda sampaikan dalam komunikasi. Jika Anda ingin menyampaikan pesan yang menenangkan, pilih kata-kata yang lembut dan sopan. Jika Anda ingin menginspirasi atau memotivasi, gunakan diksi yang kuat dan penuh semangat.
6. Latihan dan Refleksi
Seperti keterampilan lainnya, kemampuan memilih diksi yang tepat dapat ditingkatkan melalui latihan. Seringlah membaca dan menulis, serta perhatikan bagaimana penulis atau pembicara lain memilih kata-kata mereka dalam berbagai konteks. Refleksi setelah berkomunikasi juga dapat membantu Anda mengenali bagian mana yang bisa diperbaiki dan bagaimana cara meningkatkan diksi Anda di masa depan.
Referensi:
Achmad, H. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Erlangga.
Kbbi.kemendikbud.go.id (2022, 8 September). Diksi. Diakses pada 08 September 2022, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/diksi
Comments :