Listrik merupakan energi yang sangat penting bagi operasional sebuah perusahaan. Sebenarnya tidak hanya perusahaan, tapi semua sektor dalam kehidupan ini, tapi disini penulis ingin fokus di perusahaan saja, boleh ya?

Kenapa penulis ingin menyoroti listrik di perusahaan? jawabannya adalah penulis baru menyadari suatu hal yang tanpa sengaja disadari penulis akibat dari hal yang dilakukan penulis secara sadar pada komputer penulis di kantor. Begini ceritanya….

Pada suatu hari, penulis yang kesehariannya bergelut dengan bidang informatika melakukan sebuah eksperimen dengan alat yang namanya Arduino Uno (bagi para pembaca yang terhormat yang belum mengetahuinya silahkan googling ya barang apa ini). Intinya ini adalah sebuah barang elektronik yang membutuhkan energi listrik agar dapat beroperasi. Nah penampakan barangnya seperti gambar berikut:

Bagi yang sudah kenal dengan Arduino Uno pasti bilang itu bukan Arduino Uno! ya benar yang tampak itu bukan Arduino Uno, tapi modul WiFinya, Arduino Uno ada di bawahnya 🙂 .

Mari kita lanjut ceritanya. Nah kan alat itu butuh listrik, colokannya bisa dari adaptor hape atau dari port USB komputer, penulis iseng nyolokin ke komputer yang sedang mati alias sudah di Shutdown Down, dan apa yang terjadi??? Ternyata Arduino Unonya menyala!!! Waw keren, penulis menyadari sesuatu, selama ini ketika kita pulang dari kantor dan mematikan komputer ternyata komputer tersebut masih memakan energi listrik!!! kalau gak percaya tanya saja Pak Haji…(Ucup bilang gitu di film Sopo & Jarwo) :), nih penulis kasih bukti otentik berupa link rekaman video:

https://youtu.be/AjJHlT3odME

Bayangkan…mari kita membayangkan sebentar…anggap lah konsumsi listrik per jam komputer yang mati adalah 10 Watt/jam, misal komputer mati selama 10 jam, artinya komputer mati tersebut mengkonsumsi listrik 100 Watt dalam sehari tanpa hasil apa pun. Kalau sebulan atau 30 hari, artinya energi listrik terpakai tapi tanpa hasil adalah 3000 Watt atau 3 kWh. Anggap lah tarif 1 kWh = Rp. 1000, sebulan kantor kita membayar Rp. 3000 / komputer, jika ada 100 komputer = Rp. 300.000, jika setahun = Rp. 3.600.000, ini untuk pengeluaran listrik yang tidak ada output !!!

Nah sudah kebayang kan soal listrik yang gak kepakai tapi harus dibayar oleh kantor. Mari kita bantu kantor kita dan juga pihak PLN untuk melakukan penghematan energi listrik demi masa depan anak cucu kita agar mereka masih merasakan nikmatnya menggunakan energi listrik.

Wassalam,

Bobsis-2022

Sumber: https://bobysiswanto.com/index.php/2022/06/07/tips-melakukan-penghematan-listrik-kantor/