Kesalahan Manusia atau Human Error merupakan suatu hal yang umum terjadi di bidang apapun. Tetapi kesalahan tersebut dapat dimitigasi agar tidak menjadi sebuah bencana. Dalam setiap produk desain, baik itu desain produk, interior maupun grafis sering kali ditemukan kesalahan dalam penggunaan hasil desain tersebut. Disinilah metode Forgiveness menjadi sebuah solusi terhadap permasalahan tersebut.

Inti tujuan dari metode Forgiveness adalah menciptakan sebuah desain yang membantu penggunanya/pemirsanya untuk menghindari kesalahan penggunaan (error) dan meminimalisir konsekuensi negative dari kesalahan yang terjadi. Desain-desain yang menggunakan metode forgiveness ini akan memberikan persepsi keandalan maupun keamanan atau sering kita sebut dengan kata user friendly. Sehingga akan mendorong pengguna (baik dalam konteks desain produk, interior dan grafis) untuk menggunakan dan bahkan menjadi ahli dalam penggunaan desain tersebut.

Metode ini memiliki beberapa cara dalam membangun persepsi user friendly tersebut. Cara-cara itu adalah:

  1. Good Affordance, merupakan bentuk fisik dari produk desain tersebut yang memaksa penggunanya untuk mengoprasikannya sesuai dengan tujuan penggunaannya. (contoh: USB port pada laptop atau computer, Indeks tab pada buku note book)
  2. Reversibility Action, merupakan fitur yang mengakomodir perubahan jika pengguna merasa tindakannya tersebut salah atau ia ingin mengubah tindakan tersebut (contoh: fungsi UNDO pada software)
  3. Safety Nets, merupakan fitur atau alat yang meminimalisir kehilangan, kerugian ketika terjadi sebuah kesalahan (contoh: fungsi AUTOSAFE dalam beberapa software desain)
  4. Confirmation, merupakan fitur yang menjadi verifikasi akhir (fail safe) ketika pengguna hendak melakukan keputusan yang critical (contoh: Gembok LOTO dalam pabrik untuk menjalankan fungsi sebuah mesin besar, Pop up messege dalam sotware windows ketika pengguna hendak menghapus (delete) permanen sebuah file)
  5. Warning, merupakan tanda yang memperingati pemirsa atau penggunanya terhadap bahaya yang ada didepannya (contoh: Rambu lalin yang memperingati akan belokan tajam kepada pengguna kendaraan)
  6. Help, merupakan fitur yang memberikan informasi tentang dasar-dasar penggunan, troubleshooting dan error recovery (contoh: fitur help pada software atau fitur online help pada google)

Dengan menggunakan cara-cara dalam metode Forgiveness ini maka akan meningkatkan nilai fungsi dari produk desain kita. Hal tersebut menjadi bagaian yang tidak terlepaskan dari paham user centric desain dimana desainer benar-benar mempertimbangkan segala aspek dari calon penggunanya, baik itu kelebihan maupun kekurangan dari penggunanya.

Penulis Adrianto