Oleh : Mochammad Haldi Widianto

Hari hari ini, mulai terjadi kelangkaan karena mulainya industry pasca pandemic, dimulai dari negara eropa, ke india sampai kemungkinan tiongkok pun akan mengadapi masalah yang sama. Indonesia dimudahkan karena produk sumber daya alam yang sangat banyak. Terutama batubara, gas alam dan minyak bumi. Tetapi hal ini tidak bisa dianggap jalan terbaik. Beberapa negara sudah mulai mencanangkan teknologi bersih berbasis energi terbarukan

Beberapa energi terbarukan dapat diterapkan di Indonesia seperti solar cell, pembangkit angin, pembangkit air, pembangkit thermal dsb. Tidak kalah dengan teknologi terbarukan lain dalam bidang IoT sudah bermunculan istilah green IoT, seperti pada gambar dibawah:

Gambar 1 Skema Green IoT

Seperti pada Gambar 1, konsep green IoT terdiri dari m2m, RFID dan WSN yang diberikan energi bersih, dalam hal ini kebanyakan energi bersih dibangkitkan melalui energi matahari/solar panel. Terutama di Indonesia penggunakan energi matahari sangat erat kaitannya dengan kondisi Indonesia sebagai negara tropis.

Penerapan Green IoT dapat digunakan pada beberapa hal seperti

  1. Smart Home : dimana dapat digunakan IoT sebagai pemanas ruangan, pendingin, menyalakan lampu, otomatisasi pemberi makan hewan. Penggunaan energi bersih pada skema ini dapat menggunakan solar, wind, atau rectenna
  2. Industrial Automation: pada skema ini digunakan sebagai otomatisasi pada industry, seperti sesuatu yang manual dijadikan otomatis. Penggunaan energi bersih pada daerah industry yang paling maksimal adalah solar cell
  3. Smart Health Care: skema ini banyak digunakan oleh ahli kesehatan, dimana dapat mengukur tekanan darah, detak jantung, kadar gula, kolesterol. Penggunaan energi bersih biasanya thermal, dengan cara membangkitkan energi dari panas tubuh manusia
  4. Smart Cities: Skema ini digunakan karena beberapa kota sudah merapkan system smart dalam berbagai hal seperti, lampu otomatis, tilang otomatis, penyiraman taman kota otomatis dsb. Penggunaan energi terbarukan pada skema ini sangat banyak karena cakupannya kota, sehingga dapat menggunakan matahari, air, angin.

Gambar 2. Ekosistem dalam IoT

Gambar 3. Cycle pada Green IoT

Setelah mengetahui beberapa kemungkinan yang dapat diterapkan, sekarang apakah tantangan-tantangan apa saja yang harus dihadapi

  • Arsitektur
  • Infrastruktur
  • Managemen Spektrum
  • Providing QoS

Referensi:

Malti Bansal, Aayush Kumar, Aman Virmani. (2021). Green IoT: Current Scenario & Future Prospects. Journal of Trends in Computer Science and Smart Technology, 2(4), 173–180. https://doi.org/10.36548/jtcsst.2020.4.001