Signage system atau sistem penanda, merupakan sebuah elemen pelengkap pada sebuah fungsi bangunan, baik pada eksterior maupun interior. Sistem penanda ini pada umumnya didefinisikan sebagai berbagai bentuk tampilan grafis yang dimaksudkan untuk menyampaikan informasi kepada pengguna bangunan. Tujuan dari system penanda biasanya bermaksud untuk mempromosikan, mengidentifikasi, menyediakan informasi, memberi arah dan meningkatkan kesadaran akan keselamatan.

Sistem penanda mengorientasikan secara visual dan bisa terdiri dari unsur-unsur visual sepertai tanda-tanda, peta, panah-panah, sistem kode warna, pictogram dan beberapa elemen tipografi. Jenis-jenis sistem penanda bervariasi dan memiliki berbagai metoda beragam dari tampilan informasi, karena pada umumnya mengarahkan jalur perjalanan orang atau pengguna pada ruang-ruang fisik seperti tanda-tanda pada jalan tol, tanda-tanda pada stasiun bawah tanah (subway), atau penanda yang menggantung pada bagian langit-langit pada bandar udara (airport), tanda yang menunjukkan arah keluar dari dalam bangunan dan sebagainya.

Wayfinding atau dapat didefinisikan sebagai penunjuk arah, merujuk pada sistem informasi yang menuntun penggunanya melalui lingkungan fisik dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap ruang, maupun pengalaman yang dirasakan selama berada di ruang tesebut. Fungsi wayfinding sangat dibutuhkan untuk membantu kelancaran sirkulasi dan penunjuk arah terutama di dalam fasilitas bangunan atau lingkungan binaan yang kompleks atau luas, seperti pusat-pusat kegiatan di lingkungan kota, fasilitas kesehatan, fasilitas Pendidikan seperti kampus dan fasilitas transportasi. Dengan kompleksitas yang tinggi, maka pengguna fasilitas bangunan dan lingkugan ini butuh dibantu untuk dapat menemukan lokasi atau tempat yang dituju tanpa harus menyasar atau sampai di tujuan yang berbeda dengan yang dituju karena minimnya informasi. Pengguna ruang butuh diberi petunjuk baik berupa peta, tanda panah, tulisan, arah berupa symbol-simbol yang dapat disepakati maknanya serta membantu mereka mencapai

tujuannya. Pada lingkungan yang memiliki tekanan, intensitas dan kesibukan yang tinggi maka sisstem wayfinding yang efektif akan sangat dibutuhkan sebagai pembangun rasa keamanan, keselamatan dan kenyamanan, bahkan kesejahteraan rasa.

Lingkup penggunaan dari sistem penanda dan petunjuk arah ini bervariasi dari mikro, messo hingga makro. Maksud dari lingkup adalah keluasan fungsi yang dapat terpenuhi dengan hadirnya sistem penanda dan penunjuk arah ini. Lingkup makro adalah lingkup pada lingkungan perkotaan atau area dan lingkungan, lingkup messo adalah bangunan dan lingkup mikro adalah ruang serta bagian lebih kecil dari ruang.

Tujuan dari berbagai lingkup penggunaan sistem penanda dan penunjuk arah ini bervariasi pada setiap lingkupnya pada tingkat makro, messo dan mikro.

  1. Pada lingkup makro atau lingkungan kota, sistem penanda dan penunjuk arah bermaksud untuk memberi arah dari satu area ke area lain dan berfungsi sebagai ikon atau landmark. Contohnya adalah peta, lampu lalu lintas, papan iklan, keramik pada trotoar jalan untuk kaum difabel serta tanda lalu lintas
  2. Pada lingkup bangunan, sisten penanda dan penunjuk arah bertujuan untuk memberi arah dan memenuhi kebutuhan aktivitas pengguna di sekitar bangunan dan ruang-ruang di antara satu bangunan dan bangunan lainnya. Contohnya nama bangunan, nomor bangunan, logo sebuah merk/ brand komersial, logo perusahaan yang menjadi tenant pada Kawasan perkantoran dan
  3. Sedangkan pada lingkup mikro, sistem penanda dan penunjuk arah pada ruang dalam atau interior adalah memberi arah di dalam bangunan, sub area bangunan, hubungan antar ruang maupun sub ruang yang cukup luas dan berbeda fungsi. Contohnya adalah dengan memberikan perbedaan ketinggian/ level ruang, nama ruang, tanda masuk dan keluar ruang, kode warna untuk mengidentifikasi setiap ruang, papan arah, logo dari perusahaan atau brand komersial tenant penyewa ruang pada kantor dan

Penjelasan tersebut dijelaskan melalui skema berikut ini.

Menurut pakar dan praktisi urban desain Profesor M. Danisworo, keberhasilan atau berfungsinya sebuah lingkungan dapat didukung oleh ketiga fungsi, dan hal ini juga dapat diterapkan untuk sistem penanda dan penunjuk arah. Ketiga hal tersebut adalah :

Sistem penanda dan penunjuk arah berfungsi memberikan identitas, tentang suatu entitas, satuan organisasi, insititusi, korporat yang menggunakan bangunan, ruang atau sebuah satuan spasial. Dengan adanya identitas yang disampaikan melalui merk, brand, logo atau sebuah unsur visual lainnya maka sistem penanda bertujuan memberikan atau menyampaikan identitas lingkungan, bangunan, ruang serta menjadikan penanda berupa ikon atau landmark pada lingkungan, bahkan dapat membentuk citra atau image tempat tersebut kepada pengguna area tersebut.

  1. Orientasi

Sistem penanda dan penunjuk arah berfungsi memberikan orientasi atau petunjuk arah untuk mencapai suatu tujuan. Orientasi menyampaikan tujuan yang khusus, memberikan pola atau bentuk tertentu yang dapat menjadi petunjuk jalan bagi pengguna area tersebut. Orientasi membutuhkan elemen visual yang khas dan bisa diingat baik melalui bentuk, warna, pola, suasana bahkan ikon dan landmark yang menandakan suatu lingkungan, bangunan dan ruang.

  1. Informasi

Sistem penanda dan penunjuk arah berfungsi memberikan informasi atau keterangan yang membuat pengguna area tersebut memahami dan mengerti tentang fungsi, aktivitas, fasilitas, dan data penting lainnya yang dapat mendukung pemahaman mereka tentang lingkunga, bangunan dan ruang yang sedang mereka hadapi.

Ketiga fungsi tersebut dapat dilihat pada skema berikut.

Dari uraian di atas, jelas bahwa sistem penanda dan penunjuk arah merupakan elemen penting pada sebuah fungsi lingkungan, bangunan dan ruang. Ruang atau tempat yang menjadi wadah aktivitas manusia membutuhkan sistem yang mendukung serta memudahkan aktivitas ayng dilakukan manusia, sehingga diharapkan sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan manusia akan aspek-aspek dalam sebuah fungsi bangunan yaitu keselamatan, keamanan, kenyamanan, kemudahan dan keindahan.

DIperlukan sebuah keterampilan dan wawasan dalam menghasilkan sebuah sistem penanda yang baik, dari unsur visual seperti pemilihan warna, bentuk, huruf, pola, penggunaan material, sistem pencahayaan bahkan pemenuhan aspek teknis yang baik hingga perletakan atau lokasi dari sistem penanda tersebut. Hal ini membutuhkan kerjasama yang baik multi bidang yaitu desain interior, desain produk, desain komunikasi visual, arsitektur, teknik sipil, lansekap bahkan teknik lingkungan.