Tanpa material filament sebuah mesin 3Dprint tidak bisa melakukan apa-apa, mungkin apabila kita mencari material apa yang sering digunakan, pasti akan banyak yang merekomendasikan material PLA (Polylactic acid). Material PLA merupakan material yang berasal dari sari pati jagung, jadi apakah aman untuk pemakaian yang berkaitan dengan makanan? Belum tentu, karena material ini menambahakan beberapa material dan bahan zat-zat kimia lainnya, tapi mengapa banyak sekali digunakan oleh pengguna mesin 3Dprint? Kita akan bahas satu persatu disini.

  1. Mudah disini terbagi menjadi dua, yaitu mudah didapatkan dan mudah pada saat mencetak. Pada setiap penjual mesin atau yang khusus menjual material 3Dprint dipastikan mereka menjual material PLA, karena sangat popular bagi kalangan pengguna 3Dprint dan mempunyai banyak warna dan jenis dari material ini.Mudah

Mudah digunakan pada saat proses mencetak, suhu untuk mencetak material ini tidaklah tinggi yaitu mulai dari 190°C hingga 210°C dan tidak mengharuskan mempunyai alas yang panas, hanya menggunakan alas kaca yang diberi perekat kertas sudah dapat menempel dengan baik. Tidak seperti material lainnya yang dapat berubah bentuk pada proses mencetak dengan perubahan suhu yang drastic, material PLA akan stabil pada saat proses mencetak. Hampir semua mesin 3Dprint dapat mencetak material ini dengan mudah.

  1. Aman

pada saat proses mencetak, material yang digunakan akan memuai dan mengeluarkan gas VOC (Volatile Organic Carbon) yang secara tidak langsung akan terhirup oleh pengguna. Material PLA tidak seperti material ABS atau NYLON yang pada saat proses mencetak dapat mengeluarkan zat gas yang berbahaya seperti amoniak, cyanidric acid, phenol, dll yang apabila terhirup terlalu banyak akan membahayakan pengguna, bahakan dapat menyebabkan bronkhitis dan asma. Bagi pengguna material selain PLA biasanya mencetak pada udara terbuka atau mempunyai sirkulasi udara yang baik.

  1. Kuat

Apabila kita bandingkan dengan material saingannya yaitu material ABS, material PLA mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan material ABS, pada material ABS tidak terlalu kuat, akan tetapi mempunyai kelenturan yang lebih, sedangkan material PLA kuat akan tetapi kaku. Material PLA dapat menahan tekanan hingga 7.250psi dan sedangkan material ABS hanya dapat menahan

tekanan hingga 4,700psi, bahakan material NYLON hanya dapat menahan tekanan hanya 7.000psi. Untuk material terkuat pada saat ini yaitu Poly Carbonate, akan tetapi material Poly Carbonat mempunyai segmen yang berbeda.

  1. Harga

Material 3Dprint biasanya dihitung dari berat material dan biasanya berat dari setiap material yang dijual seberat 1Kg. Dari segi harga material PLA ini sama dengan material ABS yaitu di sekitar Rp180.000,00 hingga Rp250.000,00 tergantung dari penjual dan merek dari filament tersebut. Tergolong murah untuk sebuah material 3Dprint, karena selain material tersebut seperti material NYLON, TPE, TPU, Poly Carbonat ataupun material Exotic bisa mencapai harga minimum Rp300.000,00 hingga ada yang mencapai Rp5.000.000,00 untuk 1Kg material.

Tapi apakah material PLA ini menjadi material yang sempurna untuk mencetak pada 3Dprint? Tentu saja tidak, dimulai dari kebutuhan pengguna, apakah menjadi sebuah mockup atau menjadi sebuah prototype. Apabila material PLA sudah menjadi sebuah objek, PLA tidak akan kuat menahan panas, apabila menerima panas yang berlebih maka PLA akan berubah bentuk. Karena material ini sangat keras dan kaku, maka pada saat menjadi sebuah objek akan sulit untuk proses akhir, seperti pada proses penghalusan permukaan dibutuhkan variasi kertas amplas dari mulai kekasaran 160 hingga kekasaran 800 untuk mendapatkan permukaan yang halus. Pada akhirnya setiap material mempunyai kekuran dan kelebihan tersendiri, akan tetapi untuk pemula tidak ada salahnya mencoba material PLA sebagai permulaan untuk mencetak dengan menggunakan 3D print.

Riono Aulia Abdullah Desain Interior BINUS Bandung