Deanawati Insani Wasilah April, 2021

PENDAHULUAN

 Jumlah penduduk dunia semakin lama semakin padat. Baik di Negara maju maupun berkembang, walaupun sudah adanya program keluarga berencana namun pertumbuhan penduduk masih tidak dapat terhindarkan. Hal ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi dunia yang semakin meningkat di berbagai sektor, yaitu hunian, perkantoran, bisnis, dan pusat perbelanjaan. Salah satu sektor bisnis yang paling berkembang saat ini yaitu bisnis pariwisata. Dengan berkembangnya banyak sektor pekerjaan menjadikan tingkat stress manusia semakin tinggi, oleh karena itu bisnis pariwisata menjadi salah satu bisnis yang paling berkembang saat ini.

Namun perkembangan bisnis pariwisata ini juga diikuti oleh perkembangan penduduk yang semakin banyak dan kebutuhan akan lahan hunian pun semakin besar. Oleh karena itu dengan lahan yang sedikit ini harus digunakan secara efektif agar kebutuhan pariwisata tetap terpenuhi.

Salah satu kunci utama dari bisnis pariwisata adalah hotel. Definisi hotel menurut SK Menparpostel Nomor KM 94/ HK 103/MPPT 1987 adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial. Menurut Lawson, hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran.

Hotel biasanya selalu membutuhkan area yang besar karena terdiri dari berbagai macam kamar, namun seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, terciptalah sebuah gagasan baru mengenai hotel, yaitu hotel kapsul. Menurut A.K. Bhatia, hotel kapsul adalah hotel berbentuk kapsul (capsule hotel) dengan kamar yang sangat kecil namun memenuhi kebutuhan karena dilengkapi berbagai fasilitas tempat tidur, tv, akses internet (baik melalui kabel LAN maupun Wireless), radio, jam, pencahayaan yang fleksibel, sebuah kotak penyimpanan untuk meletakan barang berharga, dan meja mini untuk menulis.

Hotel kapsul menjadi salau satu solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah minimmya lahan dalam pembangunan hotel, namun di sisi lain, hotel ini masih dipertanyakan soal tingkat kenyamanannya. Manusia memiliki jangkauan dan bola psikologisnya sendiri untuk merasa aman dan nyaman, dengan adanya hotel kapsul ini, jangkauan ruang manusia menjadi diperkecil, sehingga luas ruangan yang diperlukan pun semakin sedikit. Sebenarnya jangkauan manusia di hotel kapsul ini sudah mempertimbangkan dari sisi ergonominya, namun dari sisi psikologis masih kurang.

PEMBAHASAN

  • Teori
  • Pertumbuhan Penduduk

 

Penduduk di dunia semakin lama semakin padat, berikut merupakan data statistik pertumbuhan penduduk yang diambil dari website badan pusat statistik:


Gambar 1: Tabel Jumlah Penduduk (Sumber: www.bps.go.id)

 

Berikut merupakan proyeksi pertumbuhan penduduk Indonesia:

Gambar 2: Tabel Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Indonesia (Sumber: www.bps.go.id)

 2.1.2.  Pengertian Hotel

Definisi hotel menurut SK Menparpostel Nomor KM 94/ HK 103/MPPT 1987 adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial. Menurut Lawson, hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah suatu bentuk bangunan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum dan dikelola secara komersil.

2.1.3.  Pengertian Hotel Kapsul

Menurut A.K. Bhatia, hotel kapsul adalah hotel berbentuk kapsul (capsule hotel) dengan kamar yang sangat kecil namun memenuhi kebutuhan karena dilengkapi berbagai fasilitas tempat tidur, tv, akses internert (baik melalui kabel LAN maupun Wireless), radio, jam, pencahayaan yang fleksibel, sebuah kotak penyimpanan untuk meletakan barang berharga, dan meja mini untuk menulis.

Berikut merupakan beberapa contoh hotel kapsul di dunia:

2.1.4.  Tingkat Kenyamanan Manusia

 Manusia memiliki sebuah area nyaman mereka yang bernama bola psikologis. Pada area ini manusia akan merasa aman bila tidak ada sesuatu atau seseorang yang memasukinya. Jangkauan bola psikologis manusia berbeda-beda tergantung sifat manusia itu dan hubungan manusia tersebut dengan lingkungannya, berikut merupakan jarak aman manusia dengan lingkungan sekitarnya yang diambil dari buku Human Dimension & Interior Space karya Julius Panero & Martin Zelink:

Gambar 3: Ilustrasi Jarak Aman Manusia (Sumber: Human Dimension & Interior Space, hal 39)

 2.2.  Permasalahan dan Pembahasan

 Pada umumnya hotel memiliki berbagai macam tipe kamar yang memiliki ukuran cukup luas agar penggunanya nyaman. Namun semkin kesini manusia mulai mencari alternatif hotel yang baru karena untuk beberapa pengunjung, hotel hanya dijadikan sebagai tempat beristirahat selama beberapa jam. Oleh karena itu terbentuklah sebuah konsep hotel yang mengandalkan lahan sempit dan jangkauan maksimal manusia, sehingga pengunjung dapat lebih banyak ditampung di hotel ini.

Sesuai data yang tertera di gambar 3, manusia memiliki jarak aman tertentu, jika ada sesuatu yang memasuki jarak tersebut maka secara tidak sadar manusia akan merasa sedikit tertekan atau berada pada mode waspada. Jika dilihat dari beberapa hotel kapsul yang ada di atas, terdapat area-area yang sudah melewati jarak aman manusia, terutama jika ada teman atau tamu yang datang ke dalam hotel kapsul yang sedang ditinggalinya.

Pada contoh di atas terdapat Nakagin Capsule Tower dan Hotel Kapsul Akihabara, kedua hotel ini memiliki perbedaan yang cukup jelas. Pada Nakagin Capsule Hotel, hotel kapsul ini masih memberikan ruang untuk pengunjung agar dapat berjalan di dalam ruangan tersebut, dan pada hotel kapsul Akihabara hanya berupa ruang tidur yang berbentuk seperti “kapsul” dan tidak memungkinkan pengunjung untuk berjalan di dalam ruangannya.

Dari kedua contoh hotel kapsul di atas dapat dilihat tingkat efisiensi dalam penggunaan lahan, kedua hotel tersebut memang memiliki jangkauan yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia namun masih memberikan kesan “mengintimidasi” psikologis manusia.

PENUTUP

 Dari semua hal yang sudah dibahas sebelumnya dapat disimpulkan bahwa hotel kapsul adalah salah satu fenomena yang sedang terjadi di dunia bisnis pariwisata. Dengan padatnya penduduk menjadikan lahan semakin sedikit dan dibutuhkan sebuah inovasi untuk meningkatkan keefisienan dalam beraktivitas tanpa mengurangi kenyamanan terhadap manusia. Hotel kapsul adalah salah satu inovasi yang cukup baik karena dapat memenuhi seluruh kebutuhan pengunjung hotel di dalam sebuah area yang terbatas dengan menyadiakan ruang yang memiliki jangkauan maksimal manusia. Namun hotel ini masih memiliki kesan “mengintimidasi” psikologis manusia karena hotel ini telah memasuki jarak aman manusia. Oleh karena itu bagi pengunjung hotel yang ingin menikmati hotel sambil bersantai sebaiknya menginap di hotel biasa yang memiliki ruangan yang cukup luas, namun untuk pengunjung yang hanya sekedar beristirahat di hotel selama beberapa jam, hotel kapsul merupakan salah satu alternatif yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

 Julius Panero – Martin Zelink. Human Dimension & Interior Space. 1979 Simon Richmond – Jan Dodd. The Rough Guide To Japan. 2001

George Ritzer – Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi Modern. Kencana 2004. Chris Barker. Cultural Studies . Kreasi Wacana 2004.

A.K Bhatia. Bussiness of Travel Agency and Tour Operations Management. 2012