Memulai sebuah bisnis pasti terasa sulit. Tapi, dengan tekun dan percaya, maka kita akan menuai hasil manis di akhir nanti terutama apabila ide yang kita miliki terkesan “liar” dan out of the box. Para generasi muda yang berniat untuk merintis usahanya dengan ide-ide briliannya, membutuhkan bimbingan dan arahan yang mampu mendukung lahirnya creativepreneur-creativepreneur baru. Memahami hal tersebut, BINUS UNIVERSITY dalam event GEMPITA hadir dengan Studium Generale virtual.

Pada tanggal 28 Mei 2021, BINUS UNIVERSITY mengadakan Studium Generale bertema Creativepreneurship dengan judul “Menjadi Creativepreneur: Dari Ide Jadi Untung” dengan narasumber Yasa Singgih (CEO Men’s Republic) dan Sisca Spencer Hoky (Co – Founder RopangYuk!)

Dalam Studium Generale kali ini, para peserta diajarkan banyak hal seputar ilmu entrepreneruship. Diawali dengan kisah Sisca dan Yasa, bagaimana mereka pertama kali membangun bisnis mereka, mulai dari brainstorming ide bisnis, mencoba mencari partner bisnis, hingga pertama kali launcing bisnisnya. Sisca menceritakan bahwa ia memulai usahanya dari hobby, mempelajarinya secara otodidak, seperti membuat logo menu dsb, hingga mampu launching bisnisnya.  Sisca juga menceritakan berbagai hambatan dalam bisnisnya, seperti dalam masa pandemik ini, RopangYuk! harus tutup untuk dine in. Sisca berkata bahwa dalam keadaan tersebut, ia harus mengedukasi para karyawannya, membuat ide promo, dsb. Bagi Sisca, dalam usaha RopangYuk! dan Brownie Business, hambatan membuat ia belajar menyesuaikan diri dengan partner dan situasi.

“…and it is not always easy, it will never be easy, tapi itu sesuatu yang harus dilewati..” ujar Sisca.

Yasa juga menceritakan bahwa awal mula ia berbisnis bukanlah dari passion, tapi dari saat “kepepet” atau tertekan situasi yang mengharuskan ia untuk memiliki penghasilan secepat mungkin. Yasa bercerita bahwa diawali dengan ikut event organizer dan menjual baju, perlahan ia mengumpulkan modal untuk membuat bisnis pertamanya, seperti Ini Teh Kopi dan Men’s Republic. Bahkan, usaha yang dia bangun mengalami 3x gagal dengan kerugian mencapai 100 juta. Meski demikian, hal itu tidak mematahkan semangat Yasa. Ia terus belajar, terus mencoba, hingga usahanya diakui dunia, yaitu masuk sebagai Forbes 30 under 30.

Pada penghujung acara, Yasa dan Sisca menjawab berbagai pertanyaan dari zoom chat dan komentar di youtube live Studium Generale. Yasa dan Sisca juga berpesan, bahwa mulai saja dulu bisnis atau usahanya, jalani saja dulu, keep the beginners mindset alive dan pemikiran nothing to lose.  Semua peserta menerima berbagai nasehat dan ilmu, yang membuat mereka semakin antusias untuk terjun ke dalam dunia entrepreneur. Diharapkan, dengan Studium Generale ini, bisa menghasilkan berbagai entrepreneur dan creativepreneur sukses lainnya seperti Yasa dan Sisca.