Oleh Ratna Amalia

Dalam rangka pengabdian pada masyarakat, dosen-dosen program studi Desain Komunikasi Visual Binus Bandung melaksanakan pendampingan dalam membuat personal branding melalui visual self expression. Self visual expression disini erat kaitannya dengan logo karena visual yang dibuat memiliki unsur simplifikasi dan terdapat image/gambar serta tulisan.

Sebelum melihat karya siswa-siswa SMA Trinitas Bandung, dosen menjelaskan tentang logo secara singkat. Dimulai dengan memberikan gambar-gambar agar para siswa bisa menjawab secara cepat lalu dilanjutkan dengan penjabaran materi. Materi yang dipaparkan kepada siswa diantaranya mengenai Logogram dan logotype beserta contohnya. Dengan penjelasan yang singkat, padat, dan lebih mengedapankan contoh diharapkan siswa-siswi lebih memahami materi tersebut.

 

Setelah memaparan materi maka masuk sesi presentasi karya yang dibuat siswa-siswa SMU Trinitas Bandung. Setiap siswa diberikan waktu untuk menjelaskan ilustrasi yang telah mereka buat. Dari penjelasan-penjelasan yang ada bisa ditarik kesimpulan bahwa mereka sebenarnya memahami makna konotasi yang terkandung dalam karya yang telah dibuat dan banyak juga dari mereka yang telah membuat desain dengan menerapkan teori simplifikasi. Hal ini menjadi penting karena sebuah logo harus memiliki makna yang mendalam dan makna tersebut mayoritas konotatif. Logo juga sebaiknya mengedepankan prinsip simplifikasi karena logo harus bisa diterapkan pada bidang kecil seperti kartu nama atau merchandise seperti alat tulis.

Ilustrasi di atas merupakan karya-karya yang dihasilkan oleh siswa-siswi SMA Trinitas Bandung. Terlihat bahwa setiap elemen dalam gambar tersebut memiliki maknanya masing-masing dan mereka juga telah menerapkan simplifikasi. Dengan latihan membuat visual ekspresi diri seperti ini diharapkan siswa-siswi SMA Trinitas Bandung bisa lebih memahami makna sebuah gambar dan sebagai jembatan proses menuju logo yang merupakan bagian dari personal branding.