Oleh Ratna Amalia

Sebagi seorang desainer grafis, kesabaran merupakan salah satu kunci penting dalam
pembuatan sebuah karya. Karya yang baik dan sesuai dengan brief tidak akan pernah
tercipta jika desainer tidak bisa mengendalikan dirinya. Kesabaran ini harus dilatih sejak dini.
Salah satu cara untuk melatih kesabaran adalah latihan menarik garis secara berulang.
Dalam mata kuliah Material & Colors in Visual Design, mahasiswa semester satu diminta
untuk membuat berbagai macam jenis garis. Karakter garis setiap orang berbeda satu sama
lain dan akan terlihat dari hasil karyanya.

Garis merupakan salah satu dari beberapa elemen desain. Elemen desain lainnya adalah titik
(dot), bentuk (shape), tekstur (texture), ruang (space), ukuran (size), dan warna (color).
Dengan mengulang garis dengan bentuk tertentu maka ritme akan dirasakan. Tetapi ritme
bisa terlihat jika garis diulang lebih dari dua kali. Ritme (rhytm) sendiri adalah salah satu
dari prinsip desain. Sedangkan prinsip desain yang lain adalah keseimbangan (balance),
penekanan (emphasis), kesatuan (unity), dan proporsi (proportion).

Pengulangan garis yang dilakukan oleh mahasiswa DKV Binus @Bandung
Sumber: dok. Pribadi

Pada awalnya, mahasiswa tidak menyadari jika pengulangan garis yang dihasilkan bisa
menghasilkan ritme, tetapi setelah dilihat dengan seksama akhirnya para mahasiswa
menyadari bahwa kunci dari ritme adalah pengulangan. Untuk menghasilkan ritme, jenis
garis tidak harus selalu sama. Bisa saja berbeda dari segi ketebalan, letak, arah, dan jumlah
garis. Semakin banyak jumlah garis, ritme akan semakin terasa.

Walaupun terlihat sederhana tetapi untuk membuat karya ini tetap memliki kesulitan yaitu
dalam hal kesabaran karena desainer atau dalam hal ini mahasiswa harus melakukan hal
yang sama terus menerus. Biasanya seseorang akan cepat merasa bosan jika melakukan
kegiatan yang monoton dan akan cepat beralih ke kegiatan lainnya. Namun berbeda dengan
mahasiswa desain atau desainer itu sendiri. Mahasiswa harus melalui proses bertahap untuk
mengasah sensitifitas, rasa, dan empati agar proses pembelajaran berjalan baik dan karya
yang dihasilkan lebih memiliki jiwa (soul).

Pembahasan karya mahasiswa oleh salah satu dosen DKV Binus @Bandung
Sumber: dok. Pribadi

Agar mahasiswa mengerti teori, proses dan pentingnya sebuah kesabaran maka penjelasan
yang seksama harus dilakukan. Pembahasan di dalam kelas bisa secara tatap muka satu
persatu dengan mahasiswa atau bersama-sama di depan kelas.

Kesabaran memang suatu hal yang terdengar biasa tetapi jika hal tersebut sudah tertanam
di dalam alam bawah sadar maka mahasiswa atau desainer tidak akan mudah putus asa
dalam membuat sebuah karya. Hasil akhir memang penting, tetapi proses pembuatan dan
rasa yang terdapat di dalamnya merupakan sebuah kunci.