Pentingnya Membangun Value dalam Sebuah Bisnis
Memahami Apa Itu Value dalam Bisnis
Dalam konteks bisnis, value merujuk pada segala manfaat yang diterima oleh pelanggan dibandingkan dengan pengorbanan yang mereka keluarkan, baik dalam bentuk harga, waktu, maupun usaha. Namun, lebih dari sekadar perhitungan ekonomi, value mencakup pengalaman yang diperoleh pelanggan, kepuasan emosional, serta persepsi terhadap etika dan tanggung jawab perusahaan.
Setiap bisnis, besar atau kecil, harus memiliki value yang unik agar dapat menarik dan mempertahankan pelanggan. Perusahaan yang berhasil memahami dan membangun value di sekitar mereknya akan lebih mampu bersaing, bahkan di pasar yang paling kompetitif sekalipun.
Contoh: Starbucks tidak hanya menjual kopi. Mereka menciptakan value dengan menyediakan pengalaman yang nyaman, atmosfer sosial yang unik, serta layanan pelanggan yang konsisten, sehingga pelanggan merasa mendapatkan lebih dari sekadar minuman.
Value dalam bisnis tidak hanya diartikan sebagai asset yang dimiliki oleh perusahaan saja tetapi juga terdapat unsur lain yang melekat pada merek atau bisnis tersebut. Dalam akuntasi, value yang tidak dapat diukur secara kuantitatif disebut sebagai intangible assets.
Dalam pemasaran, rumus umum value adalah benefits yang diterima oleh konsumen dikurangi dengan keseluruhan biaya (cost) yang dikeluarkan oleh konsumen tersebut. Idealnya adalah, kita selaku marketeers atau pemilik usaha, dapat memberikan benefits yang baik kepada konsumen kita dengan cost tertentu agar value yang diterima dan dirasakan oleh konsumen melebihi dari cost yang telah mereka keluarkan, seperti pada gambar dibawah ini.
Lalu, bagaimana cara membangun value pada bisnis yang kita jalankan? Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan value bagi customer (customer perceived value), namun model umum yang biasa digunakan untuk meningkatkan customer perceived value tersebut adalah berikut:
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa untuk dapat meningkatkan value bagi customer dapat dengan memberikan benefits dari sisi produk kita, pelayanan yang baik bagi customer, melalui pendekatan personnel, dan meningkatkan image positif pada produk kita, atau dapat juga dengan mengurangi potensi cost yang akan dikeluarkan oleh konsumen kita terkait dengan unsur moneter (seperti uang dan biaya), waktu, tenaga, dan aspek psikologi yang mungkin saja timbul ketika konsumen tersebut akan melakukan pembelian pada produk kita.
Manfaat Membangun Value dalam Bisnis
Membangun value yang kuat memberikan banyak manfaat, baik dari segi loyalitas pelanggan, daya saing, hingga pertumbuhan jangka panjang. Beberapa manfaat utamanya adalah:
1. Membedakan Diri dari Kompetitor
Di pasar yang padat, bisnis harus mampu menonjol agar bisa mendapatkan perhatian konsumen. Membangun value adalah salah satu cara paling efektif untuk membedakan diri dari kompetitor. Jika sebuah bisnis hanya mengandalkan harga atau kualitas produk tanpa ada value tambahan, maka akan mudah bagi konsumen untuk berpindah ke pesaing lain yang menawarkan hal serupa dengan harga lebih murah.
Dengan membangun value, bisnis dapat menciptakan alasan unik mengapa konsumen harus memilih produk atau layanan mereka. Ini bisa berupa pengalaman yang menyenangkan, inovasi teknologi, atau bahkan filosofi perusahaan yang mendukung isu-isu sosial dan lingkungan.
Contoh: Apple telah membangun value yang kuat dengan menggabungkan inovasi teknologi dan desain estetis. Produk Apple bukan hanya perangkat elektronik, tetapi juga simbol status dan pengalaman pengguna yang luar biasa.
2. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Value yang kuat menciptakan hubungan emosional antara bisnis dan pelanggannya. Pelanggan yang merasa mendapatkan manfaat lebih dari suatu bisnis cenderung lebih setia dan terus melakukan pembelian berulang. Loyalitas pelanggan merupakan salah satu aset terbesar dalam bisnis, karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada lebih murah dan lebih efektif daripada menarik pelanggan baru.
Ketika bisnis menawarkan value yang bermakna, pelanggan tidak hanya melihat produk sebagai barang yang mereka beli, tetapi juga sebagai bagian dari pengalaman yang lebih besar. Mereka cenderung membentuk ikatan emosional dengan merek yang memberikan value ini, sehingga lebih sulit untuk berpindah ke merek lain.
Contoh: Merek seperti Nike menggabungkan inovasi dengan narasi inspiratif tentang pemberdayaan dan keberhasilan individu. Hal ini menciptakan loyalitas yang kuat di kalangan konsumen, yang merasa bahwa produk Nike tidak hanya membantu mereka secara fisik, tetapi juga mendukung mentalitas pemenang.
3. Membangun Reputasi yang Kuat
Reputasi adalah salah satu aset terbesar yang dimiliki oleh sebuah bisnis. Membangun value yang kuat berarti membangun reputasi yang baik. Ketika bisnis dikenal karena keandalan, kualitas, dan etika yang baik, pelanggan akan lebih percaya dan merekomendasikan produk atau layanan tersebut kepada orang lain. Reputasi yang baik juga membantu bisnis bertahan dari krisis, karena pelanggan akan lebih cenderung memberikan toleransi pada perusahaan yang telah membuktikan dirinya.
Contoh: Toyota dikenal karena kualitas dan keandalannya. Reputasi ini tidak dibangun dalam semalam, tetapi melalui bertahun-tahun fokus pada kualitas dan value yang jelas, yaitu kepercayaan konsumen terhadap produk mereka.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagai Bagian dari Value
Konsumen saat ini semakin sadar akan isu-isu sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, bisnis yang mampu membangun value di sekitar tanggung jawab sosial dan keberlanjutan sering kali lebih dihargai oleh pelanggan. Value semacam ini tidak hanya mendukung bisnis, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Bisnis yang berfokus pada keberlanjutan, pengurangan jejak karbon, atau mendukung hak asasi manusia memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan hati konsumen yang semakin peduli terhadap dampak sosial produk yang mereka beli.
Contoh: Patagonia, merek pakaian outdoor, telah membangun value yang kuat dengan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Mereka mendorong konsumsi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan, yang telah meningkatkan loyalitas konsumen mereka.
Menghadapi Tantangan Bisnis dengan Value
Di masa-masa sulit atau krisis, value yang kuat dapat menjadi landasan bagi bisnis untuk bertahan. Sebuah bisnis yang dibangun di atas value yang jelas lebih mudah untuk menjaga stabilitas dan arah selama masa sulit. Pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya cenderung mendukung bisnis yang telah menunjukkan komitmen terhadap prinsip-prinsip yang mereka anut.
Value membantu menjaga kepercayaan selama masa sulit dan memudahkan perusahaan untuk bangkit kembali ketika kondisi membaik.
Contoh: Selama pandemi COVID-19, perusahaan seperti Zoom dan Amazon menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa, yang merupakan hasil dari fokus mereka pada value yang diberikan kepada pelanggan dan karyawan.
Langkah-Langkah Praktis Membangun Value dalam Bisnis
Untuk membangun value yang berkelanjutan, bisnis perlu melakukan langkah-langkah berikut:
- Kenali Pelanggan Anda: Memahami apa yang penting bagi pelanggan Anda adalah langkah pertama dalam membangun value yang relevan.
- Fokus pada Kualitas dan Inovasi: Pastikan produk atau layanan yang Anda tawarkan berkualitas tinggi dan terus berinovasi sesuai dengan kebutuhan pasar.
- Ciptakan Pengalaman Pelanggan yang Luar Biasa: Jangan hanya menjual produk, tetapi ciptakan pengalaman yang mengesankan bagi pelanggan.
- Terapkan Etika Bisnis yang Baik: Berikan value kepada masyarakat dengan menerapkan praktik bisnis yang etis dan bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
Referensi:
McCoy, Roger. 2018. The Nature of Value and Understanding Its Impact on The Sales Experience. https://www.researchgate.net/publication/329922421_THE_NATURE_OF_VALUE_AND_UNDERSTANDING_ITS_IMPACT_ON_THE_SALES_EXPERIENCE
Comments :