Perkembangan teknologi yang cepat membuat banyak sekali channels yang dapat dipilih oleh para pelaku UMKM atau marketers sebagai media komunikasi untuk dapat berinteraksi dan berhubungan dengan para pelanggan mereka tetapi sudah tepatkan media komunikasi yang dipilih oleh para pengusaha atau marketeers tersebut? Jawabannya adalah belum tentu tepat, mengapa? Karena tepat atau tidak tidaknya suatu komunikasi Pemasaran sangatlah tergantung pada strategi Pemasaran yang telah disusun dan direncanakan oleh pengusaha atau marketeers tersebut.

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa strategi pemasaran disusun dengan terlebih dahulu melakukan analisis pada segment pasar untuk produk mereka, kemudian menetapkan target market yang sesuai dan fit dengan kemampuan yang dimiliki oleh usaha tersebut, barulah setelah itu pengusaha atau marketeers tersebut melakukan perencanaan pada media komunikasi yang akan mereka pilih sesuai dengan target market.

Sebagai contoh, misalkan usaha kita bergerak dibidang fashion untuk wanita dengan usia 45 tahun keatas, tentunya media yang akan kita pilih akan menyesuaikan dengan target market tersebut, kita akan cenderung untuk menggunakan media konventional untuk melakukan komunikasi pemasaran kita dibandingkan dengan menggunakan media digital seperti media sosial, website, atau sejenisnya. Hal ini dikarenakan, berdasarkan data diketahui bahwa usia diatas 45 tahun, sangat sedikit sekali menggunakan media sosial untuk berinteraksi. Kita akan menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan potential consumer kita apabila target market kita berada pada rentang usia 17 – 35 tahun.

Itulah sebabnya penting bagi kita selaku pemilik usaha untuk menentukan target market kita terlebih dahulu sebelum memilih media komunikasi pemasaran bagi produk atau jasa yang kita tawarkan kepada potential customer, sehingga komunikasi pemasaran yang kita lakukan akan memiliki dampak yang baik bagi perkembangan usaha kita.