IWAN SETIAWAN
DOSEN : DKV – D 6082

 

Bagaimana Media Cetak dalam Menghadapi Era Teknologi Informasi

Media cetak menjadi media yang mendominasi bagi penyebaran informasi. Pers cetak juga menjadi media main stream di dunia bisnis informasi. Namun seiring perkembangan teknologi, dominasi industri media cetak ini mulai terancam tergeser. Munculnya internet yang melahirkan pers digital dan multimedia mengubah total industri media massa.  Dalam sepuluh tahun terakhir, setelah media cetak mulai terusik dengan kehadiran internet, hampir semua perusahaan media cetak membuat produk baru berupa media online. Media baru ini mengusung pemberitaan yang cepat, running news. Berita terus bergulir yang setiap saat, selalu meng- update pemeberitaan sesuai perkembangan objek beritanya. Langkah membuat media online sebagai suatu yang baru dalam jagat pers di Indonesia. Itu dilakukan setelah pengelola industri cetak menyadari ancaman hadirnya media online. Media online mengusung berita bergulir merupakan strategi untuk bertahan media cetak di tengah persaingan ketat dengan media online. Penggabungan antara media cetak dengan media online ini, di ranah dunia pers, disebut sebagai konvergensi media atau menggabungkan berbagai media beberapa media berbeda menjadi satu. Secara profitabilitas, media-media online sebenarnya belum memberikan sumbangan berarti bagi perusahaan. Banyak perusahaan media yang tetap mengandalkan pendapatnya dari edisi cetak. Dengan masuknya media online industri cetak bersiap-siap menghadapi perubahan perilaku mengkonsumsi media.

Bila suatu saat industri cetak tak lagi memberikan harapan keuntungan, konsumen benar-benar memilih media online sebagai rujukan informasi utama, maka industri mereka tetap bisa eksis dengan mengandalkan pendapatnya dari media online. Mereka yang lebih merasa nyaman mengandalkan kebutuhan informasinya via internet. Mereka adalah generasi-generasi baru yang lahir dan dibesarkan dalam iklim digital. Sedangkan bagi konsumen yang lahir dan dibesarkan di era cetak serta lebih nyaman mengkonsumsi media cetak, mereka tetap menikmati informasi yang diinginkan.

Strategi yang dibuat kalangan industri cetak adalah melakukan modifikasi produk dengan perbaikan kualitas produk yang sudah ada. Inovasi menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam strategi modifikasi produk. Pers cetak juga mengenal kemasan dan desain produk. Desain dan kemasan yang unik bisa menarik konsumen. Hal ini juga berlaku bagi media korporasi maupun organisasi. Informasi yang disajikan lewat media korporasi atau organisasi perlu dikemas agar tampilan menarik di mata pembaca. Terutama belakangan ini banyak media yang menampilkan aneka informasi melalui tampilan yang menarik dipandang. Dengan kata lain media sungguhnya pertama-tama bersaing memperebutkan perhatian pembaca melalui tampilan visual, karena itulah yang pertama kali dilihat pembaca (Siregar & Pasaribu, 2000). Dalam beberapa tahun terakhir, media cetak sangat aktif mengubah tampilan visual produknya, baik dengan memodifikasi tampila tata letak , grafis maupun foto. Mereka bersaing menampilkan produk koran/majalah/tabloid semenarik mungkin. Modifikasi produk media cetak ini dengan memanfaatkan kelemahan media online. Misalnya grafis diyakini mampu memberi kesan indah di tampilan media cetak. Pemberitaan yang diwujudkan dalam bentuk grafis akan memudahkan pembaca untuk menangkap pesan berita yang rumit menjadi mudah. Dengan grafis, pembaca akan bisa mengakap pesan berita tanpa harus membaca teks beritnya. Strategi lain yang bisa dilakukan media cetak pada kedalam berita.

Media online mengandalkan faktor kecepatan, sehingga aspek kedalaman berita menjadi terabaikan. Media cetak yang mempunyai waktu yang lebih longgar bisa memberi sentuhan yang lebih dalam dari berita-berita yang diliris di media online. Media cetak dapat menyajikan berita-berita indepth news  (berita mendalam) sehingga pembaca dapat mencerna informasi yang lebih dalam dan lengkap dari sekedar berita permukaan.

Masa depan industri media cetak masih menjadi tanpa tanya yang tidak  bisa ditebak oleh para ahli sekalipun. Pada strategi membuat produk baru internet, langkah penting yang perlu dilakukan media adalah mengantisipasi perubahan sistem operasi pada industri media bila industri media cetak benar-benar melakukan transformasi secara total ke media online. Media online lebih simple sehingga tidak banyak membutuhkan sumber daya manusia (SDM). Media online juga akan memotong mata rantai industri produk. Media online diproduksi, lansung bisa dikonsumsi melalui perangkat teknologi. Berbeda dengan media cetak yang melalui perantara agen maupun loper.

Baca Juga:  Simak Peran DKV di Era AI Berikut adalah Ulasanya

Daftar Pustaka :

Kusuma, S. (2016). Posisi Media Cetak di Tengah Perkembangan Media Online di Indonesia. Jurnal InterAct, 5 (1), 56-71.

Silvana, Tine.(2018). Media Elektronik Di Perpustakaan. Kebumen: Intishar Publishing.