Oleh : Aris Darisman

Sebelum kita masuk dalam pembahasan dari judul artikel di atas, pembaca tentu saja sudah sangat akrab dengan istilah brand/branding/merk. Sudah begitu banyak ahli yang membahas tentang hal ini. Artikel ini berusaha untuk memberikan tambahan wawasan bagi pembaca tentang apa itu merk, khususnya identitas merk (selanjutnya akan menggunakan istilah yang umum yaitu Brand identity).

“A brand is a name, term, design, symbol, or any other feature that identifies one seller’s good or service as distinct from those of other sellers”

(American Marketing Association).

Definisi singkat tentang brand justru diungkapkan dari kalangan ahli atau parktisi marketing, hal ini menunjukkan bahwa kajian tentang brand adalah kajian yang ersifat lintas bidang ilmu, khusunya Desain Komunikasi Visual dan Marketing.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perkara brand adalah segala hal yang menyangkut tentang nama, istilah sampai dengan simbul (visual) yang tujuannya adalah untuk membedakan antara satu brand perusahaan dengan yang lainnya.

Brand/merk melibatkan dua pihak, yaitu :

1. Pelanggan :

Merek berhubungan dengan perasaan atau persepsi seseorang tentang perusahaan dan produk tertentu. Karena hubungan dengan perasaan dan persepsi maka setiap orang membuat versinya sendiri. Perasaan dan persepsi konsumen ini dapat menentukan naik atau turunnya popularitas sebuah merk.

2. Produsen :

Branding adalah proses memberi makna pada produk tertentu dengan menciptakan dan membentuk merek di benak konsumen. Produsen membuat strategi melalui merk mereka untuk membantu konsumen/calon onsumen mengidentifikasi produk dengan cepat, dan memberi mereka alasan untuk memilih produk mereka daripada pesaing.

Fungsi Merk

Menurut David Haigh seorang CEO dan ahli dalam bidang branding, merk memiliki 3 fungsi Utama, yaitu :

1. Navigation

Sebagai panduan bagi konsumen untuk menentukan pilihan terhadap sebuah produk/layanan. Ketika sudah begitu banyaknya produk dan layanan serupa yang ditawarkan di pasaran, sangat memungkinkan muncul kebingungan bagi konsumen untuk menentukan pilihan. Merk di sini berfungsi sebagai panduan bagi konsumen dalam memilih produk/layanan.

2. Reassurance

Merek berfunsi sebagai media yang dapat mengkomunikasikan kualitas intrinsik dari produk atau layanan dan meyakinkan pelanggan bahwa mereka telah membuat pilihan yang tepat.

3. Engagement

Brand dapat berfungsi sebagai alat yang dapat menciptakan keterikatan antara produk/jasa dengan pelanggan. Hal ini dapat dilakukan ketika pelanggan memiliki persepsi bahwa dirinya terwakili oleh brand tertentu.

Brand Identity (Identitas Merk)

Bagi pelaku bisnis, ketika persaingan menciptakan pilihan yang tak terbatas, perusahaan mencari cara untuk terhubung secara emosional dengan pelanggan, menjadi tak tergantikan, dan menciptakan hubungan seumur hidup. Sebuah merek yang kuat menonjol di pasar yang sangat padat. Orang-orang jatuh cinta pada merek, mempercayai mereka, dan percaya pada keunggulan mereka. Bagaimana suatu merek dipersepsikan memengaruhi keberhasilannya — apakah itu perusahaan baru, organisasi nirlaba, atau produk.

Identitas merek adalah sesuatu yang bersifat nyata (tangible) dan menarik bagi indera.  Kita dapat melihatnya, menyentuhnya, memegangnya, mendengarnya, bahkan melihatnya bergerak. Identitas merek memicu pengakuan, memperkuat diferensiasi, dan membuat pelanggan seakan menjadi bagian dari gagasan besar yang diungkapkan oleh produk tertentu melalui merk nya.

Agar sebuah perusahaan dapat memiliki brand yang kuat, maka dilakukanlah aktifitas membangun merk atau dikenal dengan istilah branding.

Branding

Branding adalah sebuah proses yang digunakan untuk membangun kesadaran, menarik pelanggan baru, dan memperluas loyalitas pelanggan. Sebuah perusahaan tentu saja harus memiliki keinginan untuk menjadi nomor 1 atau menjadi yang terbaik diantara pesaingnya. Agar hal itu dapat dicapai, pembangun merek harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip dan karakter khas dari perusahaan, teguh dan kuat  erdiri walaupun diterpa berbagai perubahan pasar yang tanpa henti, dan memanfaatkan setiap peluang untuk menjadi merek pilihan.

Tipe Branding

Ada 5 tipe dari aktifitas branding, yaitu :

  1. Co-Branding


Gambar di atas adalah salah satu contoh dari aktifitas co-branding. Co-branding dikenal juga sebagai kemitraan merek, mencakup beberapa jenis kolaborasi branding yang biasanya melibatkan merek setidaknya dua perusahaan.Sperti contih di atas ada dua perusahaan yang bermitra untuk menciptakan sebuah strategi branding sekaligus strategi pemasaran produk mereka. Setiap merek dalam aliansi strategis tersebut berkontribusi pada identitasnya sendiri untuk menciptakan merek yang melebur dengan dukungan logo unik, pengenal merek dan skema warna.

Co-branding dilakukan untuk menggabungkan kekuatan pasar, kesadaran merek, asosiasi positif, dan kekuatan dua merek atau lebih untuk “memaksa” konsumen membayar premi yang lebih besar bagi mereka.

Dalam co-branding dihasilkan sebuah produk baru sebagai hasil dari kolaborasi dua merk. Produk baru itu disebut produk co-branded. Produk ini lebih terbatas dalam hal audiens daripada produk korporat berstandar tunggal. Gambar yang disampaikannya lebih spesifik sehingga perusahaan harus mempertimbangkan apakah co-branding dapat menghasilkan manfaat atau tidak.

  1. Digital Branding

Dari Namanya tentu saja kita sudah dapat membayangkan pengertian atau aktifitas yang dilakukannya. Digital Branding adalah salah satu konsep Pemasaran yang bisa dilakukan para pebisnis yang mulai melek akan teknologi. Pemanfaatan teknologi informasi, menjadi satu faktor bagaimana sebuah trik Digital Branding berhasil dilakukan.

Secara sederhana, Digital Branding didefinisikan sebagai metode pemanfaatan teknologi untuk memasarkan produk atau bisnis yang anda miliki saat ini, tujuan nya sudah jelas yakni untuk meningkatkan omset penjualan dan profit dalam bisnis yang sedang anda kelola saat ini. Berikut adalah keuntungan dari pemanfaatan konsep Digital Branding :

  • Dapat mengurangi pemborosan tenaga
  • Menghemat budget Pemasaran
  • Mendapatkan hasil Pemasaran yang tertarget
  • Bisnis Anda menjadi Auto Pilot
  • Memperpanjang kelangsungan bisnis
  1. Personal Branding

Pada hakekatnya setiap orang mempunyai personal branding, Personal branding tersebut secara alami  menempel pada diri setiap orang baik secara fisik maupun Value (Nilai). Personal Branding adalah tentang bagaimana seseorang mengembangkan dan memaksimalkan potensi/ketrampilan diri (skill), perilaku (behaviour) dan memahami nilai unggul (value) apa yang ingin dilakukan dan ingin dicapai dalam dirinya.

Oleh karenanya personal branding ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

  • Alami (natural: seseorang yang dengan alami sudah melakukan personal branding tanpa disadarinya.
  • Buatan (by design) : seseorang yang dengan sengaja menciptakan personal brandingnya untuk mencapai hal tertentu.
  1. Cause Branding

Cause Branding adalah bisnis  berorintasi laba yang bekerja sama dengan bisnis nirlaba untuk tujuan tertentu. Sebuah kolaborasi yang saling menguntungkan karena bisnis Nirlaba menerima dorongan dalam donasi dan bisns berorientasi laba akan menerima dorongan dari sisi branding.

Brand Coca-Cola bekerjasama dengan WWF

Di atas adalah salah satu contoh dari aktifitas cause branding. Dimana dua organisasi/perusahaan saling berkerja sama. Coca-Cola adalah merk minuman ringan berkarbonasi yang Namanya sudah begitu mendunia, tentu saja modal kapotalnya sudah sangat besar. Sementara WWF (World Wide Fund)adalah sebuah organisasi yang peduli akan kelestarian dan kelelamatan lingkingan hidup. Coca-Cola dengan besaran modalnya mendukung program WWF dalam kampanye pelestarian lingkingan hidup, sementara di satu sisi brand awareness Coca-Cola menjadi semaknin kuat bagi konsumen.

  1. Country Branding

    Logo Wonderful Indonesia

Dari contoh di atas dapat dipahami bahwa Country branding adalah sebuah aktifitas dari sebuah negra dalam memperkenalkan atau semakin memperkenalkan negranya melalui potensi yang dimilikinya. Indonesia dalam hal in melakukan AKtifitas Country Branding melalui Program Wonderful Indonesia. Sebuah program yang disusung oleh Kementrian Pariwisata Indonesia yang bertujuan tentu saja untuk memperkenalkan segala hal terkait Indonesia, baik itu keindahan alam, kekayaan tradisi, keramahan penduduk maupun keragaman kulinernya. Tujuannya selain untuk semakin memperkenalkan Indonesia di mata dunia juga segaligus untuk meraup oendapatan negara.

Demikian artikel singkat tentang brand dan aktifitas branding yang menyertainya. Semoga memberikan manfaat dan tambahan masukan pengetahuan.

Salam,

Aris Darisman,

Bandung 16 juni 2020