Oleh : Iwan Setiawan/Dosen DKV Binus Bandung.

PROSES PENCIPTAAN KARYA KREATIF

3.1. Observasi

Sebelumnya bahwa gagasan menjadikan Saung Angklung Mang Udjo dan SAU nya menjadi obyek film dokumenter, yaitu ketika Saya berkunjung ke Saung Angklung Udjo yang sudah cukup terkenal di Kota Bandung. Kemudian setelah dari awal itulah melakukan berbagai observasi, yang dimulai dengan mengumpulkan berbagai data mengenai Udjo Ngalagena  perkembangan selanjutnya menjadi SAU, yaitu berulang-ulang kali berkunjung ke SAU. Bertemu dengan Taufik Hidayat Udjo Direktur.PT. SAU.

(foto Saung Angklung Udjo Gelar Rawayan West Java Worl. Pasjabar.com)

Dari pertemuan dengan Taufik Hidayat Udjo tersebut, dari sana berkembang untuk mencari biografi Mang Udjo. Kemudian Taufik menyerahkan data-data tentang Mang Udjo baik foto-foto, berbagai tulisan tentang Udjo, di antaranya biografi Mang Udjo yang ditulis oleh Prof. Jakob Sumardjo. Dari sana mendapat banyak sekali bahan mengenai Udjo Ngalagena dengan SAU yang di kembangkan oleh para putra Mang Udjo. Tidak cukup hanya mengumpulkan buku, bahan bahan visual maupun dokumentasi lainnya yang berhubungan dengan kiprah Udjo dalam mengembangkan seni angklung di Jawa Barat, Saya juga melakukan observasi di daerah Cicalung, Kec. Lembang Kab. Bandung Barat, tempat dimana Mang Udjo asal mulanya mengembangkan seni angklung untuk pertama kalinya, sebelum ke Padasuka saat ini. Akan tetapi daerah tersebut sekarang sudah sangat berubah, bahkan ketika menanyakan tentang Mang Udjo, tidak ada satupun yang mengenalnya. Walaupun di Kampung Cicalung tersebut banyak sekali sentra-sentra seni budaya, akan tetapi nama Mang Udjo belum begitu dikenalnya. Mungkin peralihan generasi yang cukup lama, hingga masyarakat di sekitar tempat kelahiran Udjo tersebut, hanya kalangan generasi terdahulu yang sejaman dengan Mang Udjo. Setelah mengumpulkan data-data, dari berbagai observasi,maka selanjutnya menghubungi beberapa orang yang dapat memperkuat sejarah atau biografi Udjo, yaitu orang-orang di sekitarnya, serta beberapa narasumber yang mengetahui secara persis perkembangan Udjo dan SAU nya. Terdapat 15 orang narasumber yang berhasil dihubungi yang terdiri dari keluarga (putra-putra Mang Udjo), teman dekat Mang Udjo, pengrajin angklung SAU dan beberapa orang penulis, seniman, sastrawan, pelukis, budayawan yang akan memperkuat dan menambah referensi bagaimana angklung menjadi sebuah potensi yang mendunia.

3.2. Proses Berkarya

Setelah data-data terkumpulkan, baik berupa buku, keterangan, dokumentasi foto

Dan video mengenai Udjo, serta referensi lainnya, tahapan selanjutnya adalah melakukan penyeleksian, agar apa yang di sampaikan mengenai kiprah Udjo Ngalagena dengan angklungnya yang mendunia ini dapat di terima baik untuk kalangan seniman maupun masyarakat umum, serta untuk keluarga Udjo sendiri. Penyajian dokumenter “Udjo & Saung Angklung” yang mendunia tersebut tidak menampilkan biografi secara utuh, akan tetapi lebih kepada biografi Udjo yang telah membawa angklungnya sampai mendunia. Proses inilah yang menjadi prioritas membuat film dokumenter “Udjo & Saung Angklung”. Untuk mempersiapkan produksi mengenai pengambilan gambar-shoting serta proses produksi lainnya, membaginya dalam beberapa tahapan, yaitu Pra Produksi, Produksi dan Pasca-Produksi

3.2.1. Pra Produksi

Setelah berbagai data terkumpul, referensi berbagai narasumber juga sudah di hubungi dan menyatakan kesiapan untuk di wawancarai, maka selanjutnya membuat sebuah perencanaan untuk pengambilan gambar shoting, menyusun jadwal wawancara dengan narasumber, menyusun anggaran biaya, menentukan peralatan shoting dan crew produksi, serta menentukan lokasi shoting, serta bahan-bahan lainnya yang menyangkut persiapan pengambilan gambar. Dalam produksi ini, Saya sebagai sutradara, artinya harus menyampaikan ide dan gagasan  tentang film dokumenter tersebut kepada semua tim produksi yang terlibat dalam tim kreatif. Dari mulai pengambilan gambar ketika wawancara narasumber, pengambilan gambar Background, atau setting tempat, property serta perlengkapan pendukung shoting lainnya. Selanjutnya memastikan jadwal pengambilan gambar dan wawancara dengan narasumber, untuk mengetahui komentar-komentar mereka mengenai Udjo Ngalagena dengan SAUnya sehingga sampai mendunia, menurut sudut pandang para narasumber sesuai dengan kepakarannya mereka masing-masing. 

3.2.2. Produksi

Setelah perencanaan selesai disusun, kini tahap selanjutnya adalah proses produksi pengambilan gambar (shoting). Sutradara menjadwalkan pengambilan gambar, baik susasana maupun wawancara dengan beberapa narasumber berlangsung 5 hari, dengan menghitung waktu shooting antara Pkl. 08.00 – 17.00, dengan 3 narasumber perhari. Lokasi pengambilan gambar hari pertama yang dituju adalah lokasi. Saung Angklung Udjo di kawasan Padasuka Kota Bandung sebelah timur, karena target wawancara adalah keluarga Udjo Ngalagena. Pandangan tersebut akan Saya, lihat dari sudut pandang latar belakang munculnya angklung, sosok kesenimanan, sejarah angklung dan Udjo, latar belakang, pengaruh angklung bagi seni-seni lainnya, dampak sosial masyarakat, lingkungan, dan dampak lainnya terhadap industri pariwisata, apalagi dengan telah berkembangnya angklung di SAU dan tempat-tempat lainnya, yang kini menjadi industri budaya. Dan juga keluarga Daeng Soetigna yang sangat berpengaruh juga memberikan motivasi lahirnya angklung Mang Udjo, karena Daeng Soetigna adalah guru Udjo yang banyak memberikan motivasi Udjo hingga angklungnya berkembang seperti sekarang. Kemudian hasilnya di kumpulkan untuk di edit pada tahapan berikutnya.

3.2.3. Pasca – Produksi

Keseluruhan hasil shoting dokumenter ini merupakan tanggung jawab. Khususnya yang juga merangkap sutradara, penyusun skenario, skrip maka mengawal semua proses tahapan produksi shoting ini sampai akhir, termasuk mengawal proses editing offline dan Online di studio editing. Saat mengedit film, Dan gambar shoot dasar film dokumenter ini adalah wawancara, di mana subyek

Foto 11. Wawancara Frances.     Foto 5. Saat take narasumber Mutiara Udjo

memaparkan pandangannya tentang Udjo di sisi kesenimanannya, yang diselingi dengan gambar-gambar, foto-foto dan visual lainnya yang mendukung wawancara tersebut.

Demikian Catatan Kecil dari Proses Penciptaan Karya Kreatif.

Saung Angklung Mang Udjo.

Salam Kreatif….!

iwan.setiawan.001@binus.ac.id / iwanone15@gmail.com