Oleh = Mochammad Haldi Widianto

 

Besarnya banjir yang ada di wilayah tertentu terutama Jakarta menjadi permasalahan yang sangat panas dibahas akhir-akhir ini. Tidak hanya di Jakarta saja ternyata di daerah Jawa Barat tepatnya di kabupaten bandung juga pada bulan lalu terkena dampak banjir.

Gambar = Banjir Dayeuh Kolot

(https://jabar.tribunnews.com/2020/01/27/breaking-news-jalan-dari-dayeuhkolot-ke-baleendah-dan-ke-kota-bandung-masih-terendam-banjir)

 

Pada artikel ini kita akan membahas bagaimana teknologi dapat memecahkan masalah kebanjiran ini, teknologi secara langsung digunakan untuk membantu masalah manusia dewasa kini. Berikut beberapa teknologi yang dapat digunakan:

 

  1. Proyek G-Cans

Gambar = G-cans di jepang

(https://ohayojepang.kompas.com/read/1672/kerennya-g-can-pencegah-sistem-drainase-bawah-tanah-tokyo)

 

Proyek G-Can adalah fasilitas pengendalian banjir bawah tanah terbesar di dunia untuk mencegah luapan kanal dan sungai saat Jepang diterpa hujan atau badai. Projek drainase ini dimulai pada 1992 hingga 2006.

 

Terletak 50 meter di bawah tanah Kasukabe, Prefektur Saitama, drainase ini terdiri dari lima silo beton setinggi 65 meter dan berjari-jari 32 meter yang terhubung oleh terowongan sepanjang 6,5 kilometer. Sebagai perbandingan, pilar-pilar ini cukup besar untuk memuat Patung Liberty.

 

  1. Delta Works

Gambar = Delta Works

(https://kumparan.com/kumparannews/belajar-mencegah-banjir-dari-belanda-dengan-pintu-air-raksasa-400-meter-1sr9ka29Nph)

Banjir besar di Belanda yang menewaskan hampir 1.800 orang dan evakuasi 70 ribu warga pada 1953 memberi banyak pelajaran bagi Negeri Kincir Angin. Banjir yang terjadi pada 31 Januari hingga 1 Februari 1953 ini merendam hampir seluruh wilayah selatan dan sebagian Utara Belanda.

 

Sejak kejadian banjir tersebut, pemerintah Belanda memutuskan  membuat sebuah system pencegah banjir dan badai yang disebut dengan Delta Works. Delta Works sendiri merupakan pembangunan sejumlah infrastruktur pencegah banjir yang terencana dan terkoneksi di sejumlah wilayah di Belanda. Delta Works terdiri dari pembangunan bendungan, tanggul, pintu air hingga pintu air raksasa yang menghalangi air masuk dari laut.

  1. MOSE Project

Gambar = MOSE Project

(https://www.water-technology.net/projects/mose-project/)

 

Venesia berada di bawah ancaman serius karena kenaikan permukaan laut dan tenggelamnya tanah pada tingkat yang mengkhawatirkan. Proyek MOSE akan melindungi Laguna Venesia agar tidak tenggelam oleh Laut Adriatik dan melindungi kota Venesia yang terkenal dan daerah sekitarnya dari banjir.

“Ketika selesai, itu akan melindungi Venesia dan desa-desa yang terletak di Laguna Venesia dari banjir, dan mencegah kenaikan lebih lanjut dari permukaan laut.”

MOSE, kata dalam bahasa Italia untuk Moses, adalah singkatan dari Modulo Sperimentale Elettromeccanico, yang berarti Modul Elektromekanik Eksperimental. Nama itu dengan tepat menyinggung kisah Musa membelah Laut Merah.

Diatas merupakan beberapa teknologi yang digunakan oleh negara lain untuk memberantas banjir, pertanyaannya apakah kita akan mengikuti cara mereka atau membuat teknologi baru??

 

Referensi:

  1. https://jabar.tribunnews.com/2020/01/27/breaking-news-jalan-dari-dayeuhkolot-ke-baleendah-dan-ke-kota-bandung-masih-terendam-banjir
  2. https://ohayojepang.kompas.com/read/1672/kerennya-g-can-pencegah-sistem-drainase-bawah-tanah-tokyo
  3. https://kumparan.com/kumparannews/belajar-mencegah-banjir-dari-belanda-dengan-pintu-air-raksasa-400-meter-1sr9ka29Nph
  4. https://www.water-technology.net/projects/mose-project/