Revolusi industri adalah keadaan di mana banyak aspek kehidupan yang terpengaruh oleh perubahan global tersebut. Proses produksi atau jasa yang mulanya sulit, memakan waktu lama, dan memakan biaya mahal menjadi lebih mudah, lebih cepat dan lebih murah dalam prosesnya. Untuk menghadapi kelangkaan, konsep revolusi industri dapat menjadi solusi. Bahkan, dengan adanya konsep Revolusi Industri, resiko kelangkaan tersebut dapat diturunkan atau bahkan dihilangkan. Pada akhirnya tenaga, waktu, dan biaya yang dibutuhkan sebelumnya cukup besar dapat menjadi tidak ada dan dialihkan ke hal lain. Perkembangan jaman juga membuat industri teknologi semakin berkembang secara alami. Saat ini para innovator selalu ingin terus menemukan inovasi-inovasi baru dengan tujuan mempermudah kinerja hidup manusia.

Menjelang revolusi industri yang ke-5 yaitu revolusi industri 5.0 peluang bisnis aplikasi semakin besar. Semua aspek beradaptasi dengan terjadinya revolusi ini yang menuntut manusia menjadi lebih kreatif hingga munculnya disiplin ilmu creativepreneurship. Creativepreneurship sendiri merupakan ilmu yang menuntut kita agar dapat menciptakan sebuah peluang bisnis baru ataupun sebuah bisnis jenis baru. Aplikasi menjadi salah satu buah dari hasil kreatif yang baru dan merubah kebiasaan dan pola hidup manusia, dan hal ini menjadi peluang baru yang menjanjikan. Mengambil data dari Infosys, terlihat bahwa dengan adanya teknologi maka transaksi online retail telah meningkat pesat sebesar 45% (tahun 2012 dibandingkan tahun 2016). Pembuatan dan penggunaan data secara besar meningkat sebesar 90% dalam kurun waktu 2 tahun belakangan ini (tahun 2014 ke tahun 2016), dan penggunaan cloud dalam industri juga mengalami peningkatan sebesar 60% dalam waktu yang kurang dari 10 tahun, serta penggunaan data melalui mobile phone (HP) juga telah banyak dilakukan dibandingkan dengan melalui PC atau desktop, yakni sebesar 5.5 trilyun orang.

Dapat di lihat dalam lima tahun terakhir, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh rumah tangga di Indonesia menunjukkan perkembangan pesat. Persentase penduduk yang mengunakan telepon selular terus mengalami peningkatan hingga mencapai 59,59 persen pada tahun 2017. Pertumbuhan pengunaan smartphone ini diikuti pula oleh pertumbuhan kepemilikan komputer dan kepemilikan akses internet dalam rumah tangga yang mencapai angka 19,11 persen untuk  kepemilikan komputer dan 57,33 persen atas kepemilikan akses internet. Oleh karena itu, pada tahun 2019 dan menjelang revolusi industri 5.0, bisnis aplikasi merupakan salah satu bisnis yang memiliki peluang paling besar dan dapat bersaing dengan bisnis konvesional yang telah lama berdiri. Gojek dan Amazon menjadi bukti nyata bahwa bisnis aplikasi dapat berkembang di berbagai penjuru negara dan menjadi sesuatu yang menjanjikan pada saat ini.

 

Listhari, B. (2019) Sejarah dan Perkebangan Revolusi Industri Knowledge (binus.ac.id)

Badan Pusat Statistik, (2018) Statistik Telekomunikasi Indonesia 2017 (bps.go.id)

Logo Perusahaan Aplikasi.