Oleh = Mochammad Haldi Widianto

Dalam dunia jaringan komputer, efisiensi dan kecepatan transmisi data adalah dua aspek yang sangat penting. Seiring dengan meningkatnya permintaan untuk bandwidth yang lebih tinggi dan kualitas layanan (QoS) yang lebih baik, teknologi jaringan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan ini. Salah satu teknologi yang telah terbukti sangat efektif dalam meningkatkan performa jaringan adalah Multi-Protocol Label Switching (MPLS).

MPLS adalah teknologi yang memungkinkan pengiriman data yang lebih cepat dan efisien melalui jaringan. Dengan menggunakan mekanisme labeling, MPLS dapat mengarahkan paket data melalui jaringan dengan cara yang lebih optimal dibandingkan dengan metode routing tradisional. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang MPLS, termasuk pengertian, cara kerja, manfaat, dan bagaimana teknologi ini diimplementasikan dalam jaringan modern.

Pengertian Multi-Protocol Label Switching (MPLS)

Multi-Protocol Label Switching (MPLS) adalah metode yang digunakan untuk mempercepat alur lalu lintas dalam jaringan dengan menggunakan label untuk menentukan jalur yang akan diambil oleh data, alih-alih mengandalkan tabel routing yang kompleks. MPLS bekerja dengan cara menambahkan label pada paket data di lapisan 2.5, yaitu lapisan antara lapisan data-link (Layer 2) dan lapisan jaringan (Layer 3) dalam model OSI.

Dalam jaringan tradisional, setiap paket data diperiksa oleh router di setiap hop untuk menentukan jalur terbaik menuju tujuan akhirnya. Proses ini bisa memakan waktu dan mengurangi efisiensi jaringan. MPLS mengatasi masalah ini dengan menambahkan label pada paket data yang berisi informasi rute, sehingga router tidak perlu melakukan pencarian tabel routing yang rumit. Dengan MPLS, pengiriman data menjadi lebih cepat dan lebih efisien.

Multiprotocol Label Switching (disingkat menjadi MPLS) adalah teknologi penyampaian paket pada jaringan backbone berkecepatan tinggi. Asas kerjanya menggabungkan beberapa kelebihan dari sistem komunikasi circuit-switched dan packet-switched yang melahirkan teknologi yang lebih baik dari keduanya. Sebelumnya, paket-paket diteruskan dengan protokol routing seperti OSPF, IS-IS, BGP, atau EGP. Protokol routing berada pada lapisan network (ketiga) dalam sistem OSI, sedangkan MPLS berada di antara lapisan kedua dan ketiga.

Prinsip kerja MPLS ialah menggabungkan kecepatan switching pada layer 2 dengan kemampuan routing dan skalabilitas pada layer 3. Cara kerjanya adalah dengan menyelipkan label di antara header layer 2 dan layer 3 pada paket yang diteruskan. Label dihasilkan oleh Label-Switching Router dimana bertindak sebagai penghubung jaringan MPLS dengan jaringan luar. Label berisi informasi tujuan node selanjutnya ke mana paket harus dikirim. Kemudian paket diteruskan ke node berikutnya, di node ini label paket akan dilepas dan diberi label yang baru yang berisi tujuan berikutnya. Paket-paket diteruskan dalam path yang disebut LSP (Label Switching Path).

Prinsip kerja dari MPLS ini adalah menggabungkan kecepatan switching pada layer 2 dengan kemampuan routing dan skalabilitas pada layer 3. MPLS akan menyelipkan label diantara header layer 2 dan layer 3 pada paket yang diteruskan.

Label ini ditambahakan dan juga akan dihilangkan oleh LER (Label Edge Router) yang mana sebagai penghubung antara jaringan MPLS dan jaringan luar. Label ini berisi informasi tujuan node selanjutnya kemana paket harus dikirim. MPLS sudah menyiapkan jalur aliran data ke semua kombinasi node yang disebut sebagai LSP (Label Switching Path). Setiap router yang tergabung dalam jarinagn MPLS berperan serta dalam pembuatan LSP ini. Selanjutnya paket data disalurkan ke setiap LSR (Label Switching Router) sesuai LSP yang sudah ditentukan sebelumnya.

Dari komponen MPLS diatas (LER & LSR) masing-masing memiliki tugas sendiri:

LER (Label Edge Router)

  • Menambahkan Label (Insert) ketika trafik datang (Ingress).
  • Menambah label lagi (Stack) jika ada service tambahan.
  • Menghilangkan semua label (POP) pada trafik keluar dari MPLS (Egress).

LSR (Label Switching Router)

  • Melakukan forwarding packet (SWAP) berdasarkan label (LSP) yang sudah dibuat.
  • Menghilangkan Label terluar (POP) jika terjadi Label Stack.

Cara Kerja MPLS

Untuk memahami cara kerja MPLS, penting untuk melihat bagaimana teknologi ini mengelola paket data melalui jaringan. Proses ini melibatkan beberapa langkah kunci:

1. Penambahan Label

Saat paket data memasuki jaringan MPLS, router MPLS pertama (Label Edge Router atau LER) akan menambahkan label MPLS pada paket tersebut. Label ini berisi informasi penting, seperti identifikasi jalur (Label Switched Path atau LSP) yang akan diikuti oleh paket melalui jaringan. Label ini memungkinkan setiap router berikutnya (Label Switching Router atau LSR) untuk dengan cepat memutuskan ke mana paket harus dikirim tanpa harus melakukan pencarian tabel routing.

2. Pengalihan Berdasarkan Label

Setelah paket diberi label, router-router di sepanjang jalur (LSR) akan membaca label ini dan menggunakannya untuk menentukan jalur berikutnya yang harus diambil oleh paket tersebut. Alih-alih membaca header IP secara menyeluruh dan memutuskan rute berdasarkan informasi routing tradisional, router MPLS hanya melihat label dan langsung mengalihkan paket sesuai dengan LSP yang telah ditentukan.

3. Penghapusan Label

Ketika paket data mencapai router tujuan akhir atau mendekati tujuan akhir dalam jaringan MPLS, LER terakhir akan menghapus label MPLS dan meneruskan paket ke jaringan biasa. Pada titik ini, paket data akan diteruskan ke tujuan akhirnya menggunakan metode routing standar.

Manfaat MPLS dalam Jaringan

MPLS menawarkan sejumlah manfaat signifikan yang menjadikannya pilihan yang populer di banyak jaringan modern, terutama dalam skala perusahaan besar dan penyedia layanan internet (ISP). Beberapa manfaat utama dari MPLS meliputi:

1. Kecepatan dan Efisiensi

Dengan mengurangi kebutuhan untuk pencarian tabel routing yang rumit di setiap hop, MPLS secara signifikan meningkatkan kecepatan transmisi data. Router dapat mengalihkan paket dengan cepat berdasarkan label, yang mengurangi latensi dan meningkatkan efisiensi keseluruhan jaringan.

2. Kualitas Layanan (QoS)

MPLS memungkinkan penyediaan kualitas layanan yang lebih baik dengan memberikan prioritas pada jenis lalu lintas tertentu. Misalnya, lalu lintas suara dan video dapat diberi prioritas lebih tinggi dibandingkan lalu lintas data lainnya, memastikan kualitas yang lebih baik untuk aplikasi yang membutuhkan latensi rendah dan throughput tinggi.

3. Skalabilitas

MPLS sangat fleksibel dan dapat dengan mudah diskalakan untuk jaringan besar. Karena MPLS tidak terikat pada protokol routing tertentu, ia dapat bekerja dengan berbagai jenis protokol jaringan, menjadikannya ideal untuk jaringan yang kompleks dan multi-protokol.

4. Pengelolaan Bandwidth yang Lebih Baik

Dengan MPLS, penyedia layanan dapat mengelola bandwidth dengan lebih efisien. Teknologi ini memungkinkan penyedia untuk mengalokasikan jalur tertentu untuk jenis lalu lintas tertentu, yang membantu menghindari kemacetan jaringan dan memastikan penggunaan bandwidth yang optimal.

5. Peningkatan Keamanan

Meskipun MPLS bukan teknologi enkripsi, penggunaan label dan jalur yang telah ditentukan memberikan tingkat isolasi lalu lintas yang lebih tinggi dibandingkan dengan routing tradisional. Ini membuat MPLS lebih aman untuk transmisi data yang sensitif, terutama di jaringan perusahaan.

Baca Juga : Macam-Macam Merk Router Wifi yang Biasa Seorang Teknisi Jaringan Gunakan

Referensi:

  1. https://id.wikipedia.org/wiki/MPLS

http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=242