Mengenal Scrum
Oleh = Mochammad Haldi Widianto
Dalam pengembangan produk, kendala kerap kali akan ditemui. Baik itu hal teknis maupun non teknis. Kendala dalam hal teknis bisa saja kita temukan dengan mencarinya di platform seperti google, namun untuk masalah non teknis yang berhubungan dengan sumber daya disini metode agile berperan penting. Metode agile memaksimalkan performa anggota disebuah tim secara internal. Agile merupakan sebuah proses yang memungkinkan pengembangan produk dapat menjadi lebih lancer dan efektif. Salah satu cara yang digunakan untuk menerapkan Agile ialah dengan menggunakan SCRUM. SCRUM adalah kerangka kerja proses yang telah digunakan untuk mengelola pengembangan produk kompleks sejak awal tahun 1990-an. SCRUM bukanlah sebuah proses, teknik, ataupun metodologi. Akan tetapi SCRUM adalah sebuah kerangkakerja dimana anda dapat menggunakan bermacam proses dan teknik di dalamnya. SCRUM mengekspos ketidak-efektifan dari manajemen produk dan teknik kerja anda, sehingga anda dapat secara terus-menerus meningkatkan kinerja produk, tim, dan lingkungan kerja yang ada.
Peran dalam SCRUM
SCRUM Team ini terdiri dari Product Owner, Development Team dan SCRUM Master. SCRUM Team bersifat swakelola dan lintas-fungsi. Tim yang swakelola memilih cara terbaik dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Bentuk tim dalam SCRUM dirancang untuk mengoptimalkan fleksibilitas, kreativitas serta produktivitas. Bentuk SCRUM Team telah terbukti menjadikan tim semakin efektif dalam mengerjakan semua tipe pekerjaan yang telah disebutkan sebelumnya dan untuk jenis pekerjaan kompleks apa pun.
Ada tiga peran berbeda yang diperlukan dalam melakukan metode Scrum, yaitu:
Master Scrum memastikan prosedur diikuti, memastikan semua berjalan lancar, dan melindungi tim dari gangguan. Master Scrum berbeda dari manajer proyek tradisional dalam banyak hal, termasuk peran ini tidak memberikan arahan sehari-hari kepada tim dan tidak memberikan tugas kepada individu.
Product Owner (Pemilik Produk), biasanya merupakan orang yang dianggap paling penting dari sebuah proyek. Bagian dari tanggung jawab pemilik produk adalah memiliki visi tentang apa yang ingin dia buat dan menyampaikan visi tersebut kepada tim Scrum. Tugas utama Pemilik Produk adalah untuk menjadi nilai bagi stakeholder atau pemegang saham.
Tim Scrum . Sebuah tim Scrum adalah tim yang bisa mengatur pekerjaan mereka sendiri dan merupakan sebuah tim yang lintas fungsional. Member tim akan melakukan analisis, implementasi, perancangan, pengujian, dan lain-lain. Meskipun individu dapat bergabung dengan tim dengan berbagai jabatan, di Scrum, judul tersebut tidak signifikan. Metodologi scrum menyatakan bahwa setiap orang berkontribusi dengan cara apa pun yang mereka bisa untuk menyelesaikan pekerjaan pada setiap sprint. Individu dengan demikian akan menghabiskan sebagian besar (dan terkadang semua) waktu mereka bekerja dalam disiplin apa pun yang mereka ketahui, baik itu analisis, desain, pengembangan, tes dan lain lain.
Apa yang membuat Scrum menarik?
Ada beberapa poin penting untuk Scrum yang membuat banyak orang tertarik untuk menggunakannya, misalnya:
Berorganisasi sendiri dengan fokus pada tim.
Tidak perlu dokumentasi dalam jumlah besar. Scrum menggunakan pendekatan yang to the point dalam membagikan tugas atau menanyakan progress.
Tim Scrum adalah sebuah tim yang memiliki lintas fungsional sehingga bisa bekerja sama sebagai satu kesatuan.
Komunikasi yang kuat dan banyak interaksi.
Memiliki ritme yang pasti dan berulang untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu maksimal 30 hari.
Alih-alih mencoba melakukan keseluruhan pekerjaan pada saat bersamaan, Scrum membantu menyelesaikannya satu persatu dengan interval waktu yang ditentukan.
Mengaplikasikan Scrum dapat membuat anggota tim member Anda merasa dipercaya dan Anda juga tahu member mana yang ahli di bidangnya dan bisa mengerjakan tugasnya sehingga tidak ada tunggu-menunggu.
Referensi:
https://www.dewaweb.com/blog/scrum-methodology-panduan-project-management/
Comments :