Oleh = Mochammad Haldi Widianto

 Matching impedance adalah penyepadanan pada saluran yang dilakukan agar impedansi input saluran transmisi ZIN = ZO, sehingga terjadi transfer daya maksimum. Matching impedance ini hanya dapat diaplikasikan pada rangkaian dengan sumber AC.

Tujuan matching impedance :

  1. a) Memaksimalkan daya kirim dari sumber ke beban.
  2. b) Meminimalisasi rugi – rugi di saluran transmisi.
  3. c) Memaksimalkan S/No pada input penerima.
  4. d) Meminimalisasi distorsi signal di saluran transmisi.

Macam – macam matching impedance :

  1. a) Menggunakan strip mikro.
  2. b) Menggunakan trafo λ/4.
  3. c) Menggunakan rongga koaksial.
  4. d) Menggunakan stub.

Gambar 1. Matching impedance

 

Rumus-rumus dalam Matching Impedansi:

Koefisien sinyal pantulan dari Input Antena: Γ =

Power sinyal Pantulan dari Antena: |Γ|2

Power Transmisi pada Antena: |T|= 1- |Γ|2

Return Loss yang diterima: RL = -20 Log |Γ|

Votage Standing Wave Ratio (VSWR) =

Penggunaan Matching Impedance ini pun sangat dibutuhkan dalam high speed digital signalling, Seperti pada kabel yang mengkoneksikan semua komponen di dalam Motherboard atau kabel yang membawa informasi dalam jaringan Komputer. Dengan menggunakan Matching impedansi maka akan menghindari sinyal pantulan kembali ke input secara terus menerus yang akan mengakibatkan panas pada komponen atau bahkan akan terjadi radiasi. Semakin tinggi frekuensi dari input kebutuhan dari Matching Impedansi ini semakin penting.

 

Referensi:

  1. https://anakbanyumas.wordpress.com/2012/04/19/smith-chart/
  2. https://semangat-skripsi.blogspot.com/2017/04/impedance-matching-dan-penggunaan-smith.html