Typeface: Pengertian, Klasifikasi, dan Contohnya
Pengertian Typeface
Dalam dunia tipografi, dua istilah yang sering terdengar namun sering kali disalahartikan adalah typeface dan font. Keduanya memang berkaitan erat, tetapi memiliki makna yang berbeda. Typeface adalah rancangan visual atau gaya dari sekumpulan huruf, angka, simbol, dan tanda baca—biasanya meliputi berbagai variasi seperti reguler, bold, italic, dan sebagainya. Sedangkan font adalah implementasi atau manifestasi spesifik dari sebuah typeface dalam ukuran dan gaya tertentu. Misalnya, Garamond Bold Italic ukuran 12 pt adalah sebuah font, sedangkan “Garamond” itu sendiri adalah typeface-nya.
Memahami perbedaan antara keduanya penting bagi siapa pun yang berkecimpung dalam dunia desain, percetakan, atau komunikasi visual secara umum. Hal ini membantu kita dalam memilih dan mengaplikasikan elemen tipografi secara efektif dan estetis dalam berbagai media.
Pentingnya Klasifikasi Typeface
Untuk memudahkan identifikasi dan pemilihan typeface yang tepat dalam suatu konteks desain, para ahli tipografi telah mengembangkan sistem klasifikasi. Klasifikasi ini juga membantu memahami karakter dan sejarah dari setiap kelompok huruf, sehingga lebih mudah menentukan typeface mana yang sesuai dengan pesan atau suasana yang ingin disampaikan.
Secara umum, klasifikasi typeface terbagi menjadi beberapa kelompok besar, yaitu: Serif, Sans Serif, Script & Cursive, dan Display atau Dekoratif.
Klasifikasi typeface diantaranya:
1. Serif
Serif adalah typeface yang memiliki elemen tambahan berupa kait atau ekor kecil di ujung-ujung huruf. Elemen ini bukan sekadar ornamen, tetapi memiliki fungsi visual dan historis. Serif membantu mata pembaca dalam mengikuti aliran teks, sehingga meningkatkan keterbacaan, terutama dalam teks panjang seperti buku atau koran.
Jenis-jenis Serif
- Blackletter / Old English / Fraktur
Typeface ini berasal dari abad pertengahan dan sering diasosiasikan dengan naskah-naskah kuno atau sertifikat resmi. Karakternya penuh ornamen dan memiliki bentuk patah-patah yang kompleks. - Humanist / Venetian
Ini adalah bentuk serif tertua yang terinspirasi dari tulisan tangan zaman Renaisans. Contoh terkenal: Jenson. - Old Style / Garalde
Dikenal dengan kontras stroke yang rendah dan bentuk huruf yang organik. Contohnya: Garamond, Caslon. - Transitional / Reales
Memiliki kontras stroke yang lebih tinggi dan bentuk serif yang lebih halus dibanding Old Style. Contoh: Baskerville. - Modern / Didone
Ciri khasnya adalah kontras stroke ekstrem (sangat tipis dan sangat tebal) serta serif yang lurus dan tajam. Contoh: Didot, Bodoni. - Slab Serif / Egyptian
Dikenal dengan serif tebal berbentuk persegi. Typeface ini memiliki kekuatan visual yang kuat, cocok untuk headline atau iklan. Contoh: Rockwell, Clarendon.
Contoh visual Slab Serif dapat dilihat di:
https://www.fonts.com/content/learning/fontology/level-1/type-anatomy/type-classifications
Contoh Slab Serif
https://www.fonts.com/content/learning/fontology/level-1/type-anatomy/type-classifications
2. Sans Serif
“Sans” dalam bahasa Prancis berarti “tanpa”, sehingga Sans Serif berarti typeface yang tidak memiliki kait. Karakteristik utama Sans Serif adalah bentuknya yang bersih, minimalis, dan modern. Typeface ini sangat populer dalam desain digital karena tampilannya yang jernih di layar.
Jenis-jenis Sans Serif
- Grotesque Sans Serif
Ini adalah jenis Sans Serif pertama yang muncul pada abad ke-19. Contoh: Akzidenz-Grotesk. - Geometric Sans Serif
Dibuat berdasarkan bentuk dasar geometris seperti lingkaran dan persegi. Contoh: Futura, Avenir. - Humanist Sans Serif
Memiliki pengaruh dari bentuk tulisan tangan manusia. Contoh: Gill Sans, Myriad.
Square Sans Serif
Memiliki struktur huruf yang cenderung berbentuk kotak atau persegi. Contoh: Bank Gothic.
Contoh Square Sans Serif
https://www.fonts.com/content/learning/fontology/level-1/type-anatomy/type-classifications
3. Script dan Cursive
Script dan Cursive merupakan typeface yang meniru gaya tulisan tangan. Karakteristik utamanya adalah garis goresan yang menyerupai gerakan alat tulis seperti pena atau kuas. Typeface jenis ini digunakan dalam konteks informal, personal, atau artistik, seperti undangan pernikahan, kartu ucapan, atau logo artistik.
Perbedaan Script dan Cursive
- Script: Biasanya huruf-hurufnya saling terhubung.
- Cursive: Terinspirasi dari tulisan tangan, tetapi huruf-hurufnya tidak selalu saling menyambung.
Contoh
- Script: Kaufmann
Sumber: Pickafont
Cursive: Lucida Calligraphy
Sumber: Fonts.com
Salah satu contoh Script: Kaufmann
Sumber: http://www.pickafont.com/searchfont.php
Salah satu contoh Cursive: Lucida Calligraphy
Sumber: https://www.fonts.com/font/monotype/lucida-calligraphy/regular
4. Display / Dekoratif
Kelompok typeface Display atau Dekoratif dirancang khusus untuk menarik perhatian. Biasanya digunakan dalam judul besar, iklan, poster, atau media promosi lainnya. Keindahan dan kekhasan adalah prioritas utama, bukan keterbacaan dalam teks panjang.
Sejarah dan Karakteristik
Typeface dekoratif mulai berkembang pesat pada abad ke-19 seiring dengan meningkatnya kebutuhan industri periklanan dan kemajuan teknologi cetak. Banyak di antaranya memiliki ornamen unik, bentuk yang eksperimental, bahkan menyerupai objek atau tekstur tertentu.
Contoh
Beberapa typeface dekoratif yang populer adalah:
- Rosewood
- Bermuda
- Umbra
- Grunge
- Doodle
- Dot 28
Contoh font Doodle:
https://www.urbanfonts.com/fonts/Doodle.font
Doodle
Sumber: https://www.urbanfonts.com/fonts/Doodle.font
Dalam mata kuliah Typografi 1, mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual Binus @Bandung berusaha memahami jenis typeface, salah satu caranya adalah dengan mengenal anatomi hurufnya. Untuk bisa mengerti bentuk dan struktur huruf, maka mahasiswa harus bisa menggambarkannya secara manual.
Gambar typeface Garamond
Sumber: dok. pribadi
Gambar typeface Helvetica
Sumber: dok. pribadi
Gambar di atas merupakan karya yang dibuat oleh mahasiswa angkatan 2022. Proses yang dilakukan adalah melihat dan memahami terlebih dahulu bentuk asli typeface yang akan digambarkan. Proses penggambaran ulang dibuat dengan pensil, boleh menggunakan penggaris sebagai alat bantu untuk mengukur lebar dan tinggi. Tetap dibutuhkan rasa (feeling) dalam menggambar ulang typeface ini karena mahasiswa harus bisa menggambarkan lengkungan dan proposi yang baik sesuai dengan font/huruf yang sebenarnya. Hal yang tidak boleh dilewatkan juga adalah garis tempat huruf itu berpijak. Ada base line untuk garis yang paling bawah, mean line sebagai garis tengah, dan cap line adalah garis yang paling atas. Dengan adanya garis-garis tersebut maka akan didapatkan ukuran huruf yang proporsional.
Garamond merupakan jenis typeface Serif, berarti font dalam Garamond memiliki kait. Pada saat mahasiswa menggambarkan Garamond, mereka harus mencermati bentuk kait yang jika dilihat lebih dekat memiliki sudut, tetapi dilihat jarak jauh seperti meruncing. Begitu pula dengan stroke atau garis pada Garamaond memiliki karakteristik tersendiri. Ada tebal dan tipis yang berbeda pada tubuhnya, sedangkan Helvetica merupakan jenis typeface Sans Serif atau tidak memiliki kait, terlihat simetris, dan memiliki ketebalan stroke yang mayoritas sama besar.
Dengan mengetahui karakteristik typeface, diharapkan mahasiswa atau desainer pada umumnya bisa membuat karya yang sesuai konsep. Misalnya Garamond bisa digunakan untuk desain bergaya elegant sedangkan Helvetica digunakan untuk desain dengan gaya santai/casual.
Comments :