SEIRING dengan perkembangan teknologi yang memiliki peran terjadinya disrupsi pada banyak bidang kehidupan, salah satunya adalah bidang industri teknologi kreatif. Indonesia memiliki sejumlah potensi seperti jumlah demografi penduduk yang besar, akses internet yang semakin mudah dan murah, serta penetrasi yang cukup tinggi.

Hal ini tentunya membuka jalan lebar bagi pelaku industri teknologi kreatif untuk sukses di abad ke-21 ini. Ditambah dengan minat, kreativitas, inovasi anak-anak Indonesia sebagai pelaku industri teknologi kreatif muda yang juga sangat luar biasa pertumbuhannya.

Rektor Universitas Bina Nusantara (Binus) @Bandung, Andreas Chang mengatakan, kebutuhan pelaku industri teknologi kreatif muda yang mumpuni semakin meningkat. Hal ini ditandai dari banyaknya penemuan atau inovasi baru berbasis teknologi digital yang diciptakan.

“Oleh karenanya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu didukung oleh universitas yang mempersiapkan para mahasiswa dan lulusannya untuk mampu menciptakan ilmu pengetahuan yang inovatif, adaptif, dan kompetitif,” ujarnya di Binus @Bandung, Rabu (20/3/2019).

Selain itu, ketika lulus para mahasiswa dituntut mampu menciptakan lapangan kerja baru sebagai konsep utama daya saing dan pembangunan bangsa di era revolusi industri 4.0. Untuk menjawab tantangan tersebut, Binus @Bandung siap mendorong pertumbuhan industri teknologi kreatif di Bandung dan Jawa Barat khususnya.

“Keberadaan kampus di Bandung ini didasari oleh keinginan untuk menjawab kebutuhan akan sumber daya manusia berkualitas di sektor industri kreatif berbasiskan teknologi. Universitas ini hadir dengan program-program studi yang sesuai dengan pengembangan subsektor ekonomi kreatif Indonesia sepert creativepreneur, interior design, dan visual communication design,” jelasnya.

Tidak hanya program studi saja, pihanya juga telah menyediakan fasilitas pembelajaran, bahan ajar, pedagogi, metoda, dan pola yang memungkinkan mahasiswa memiliki kemampuan bersaing dan berhasil di abad ke-21 ini. Andreas menilai, diperlukan keterampilan abad ke-21 (21st Century Skills) karena menjadi tuntutan zaman sudah berubah.

“Forum Ekonomi Dunia itu mencantumkan sejumlah keterampilan yang akan sangat diperlukan pada tahun 2020 antara lain keterampilan untuk memecahkan masalah yang kompleks, keterampilan berpikir kritis, kreativitas, keterampilan mengelola modal insani, dan berkoordinasi,” ucapnya.

Oleh karena itu, kampus di Bandung ini bakal memastikan mahasiswanya memiliki 21st Century Skills tersebut untuk meraih kesuksesan. Menurutnya, Binus turut membangun ekosistem teknologi kreatif and entrepreneurship yang dapat mendorong pertumbuhan industri kreatif berbasiskan teknologi di Indonesia.

“Kita harus membangun para pelaku industri teknologi kreatif muda dalam perkembangan industri kreatif di era digital. Sangat penting adanya pengembangan jiwa kreatif dan teknologi di kalangan mahasiswa dengan memanfaatkan teknologi sehingga mampu bersaing di dunia global dengan bersinergi dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” terangnya

Demi mewujudkan terjadinya ekosistem tersebut, pihaknya memberikan komitmen dengan menyediakan pengalaman belajar nyata dan berbeda melalui program 2 + 1 + 1. Program ini disiapkan bagi mahasiswa Binus @Bandung untuk mendapatkan pengalaman belajar multikampus dan pengalaman professional di luar kampus.

“Selama dua tahun mahasiswa akan menjalankan perkuliahan Binus @Bandung, satu tahun menjalankan perkuliahan di Binus University Jakarta atau Binus @Malang, dan 1 tahun berikutnya adalah magang untuk menyiapkan mahasiswa menjadi tenaga profesional siap kerja,” katanya.

 

http://www.galamedianews.com/bandung-raya/218111/universitas-binus-bandung-dukung-industri-teknologi-kreatif.html