Apa Itu Societal Marketing Concept Kotler, P., & Armstrong, G. (2014). Prinsip-Prinsip Pemasaran (edisi ke-15)

Apa Itu Societal Marketing Concept?

Perkembangan mengenai orientasi manajemen pemasaran telah banyak mengalami perubahan, jika dahulu perusahaan hanya berpikir untuk mencari keuntungan yang besar dari penjualan produk atau jasa yang mereka tawarkan, lalu berkembang menjadi bagaimana perusahaan mendapatkan keuntungan dari kepuasan pelanggan, kemudian berkembang lagi menjadi pemasaran yang berorientasi pada sosial, dimana dalam konsep orientasi manajemen pemasaran tersebut ditekankan pada dampak yang ditimbulkan, baik itu pada konsumen, masyarakat, maupun perusahaan sehingga dalam jangka panjang akan tercipta keberlanjutan yang berkesinambungan antara tiga aspek tersebut.

Dalam konteks ini, societal marketing concept adalah sebuah filosofi pemasaran yang menyatakan bahwa perusahaan ketika membuat keputusan pemasaran harus mempertimbangkan tiga aspek sekaligus: kebutuhan dan keinginan konsumen, persyaratan perusahaan untuk memperoleh profit, dan kepentingan jangka panjang masyarakat secara umum.

Secara lebih formal, konsep ini mengartikan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar, dan kemudian menawarkan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing, dengan cara yang mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.

Evolusi Orientasi Manajemen Pemasaran ke Societal Marketing Concept

1. Orientasi Produksi dan Produk

Pada tahap awal, orientasi pemasaran banyak didominasi oleh konsep produksi, yaitu fokus pada efisiensi produksi dan distribusi. Selanjutnya berkembang menjadi orientasi produk, yaitu fokus pada kualitas produk dan fitur.

2. Orientasi Penjualan dan Pemasaran

Kemudian perusahaan berpindah ke orientasi penjualan yang menitikberatkan pada upaya memaksa pasar membeli melalui promosi besar-besaran. Setelah itu muncul orientasi pemasaran, yakni bahwa perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan menyediakan produk yang memenuhi keinginan tersebut dengan lebih baik daripada pesaing.

3. Munculnya Societal Marketing Concept

Akhirnya muncul orientasi yang lebih holistik yaitu societal marketing concept, yang menekankan bahwa pemasaran tidak hanya soal memenuhi kebutuhan konsumen dan memperoleh laba, tetapi juga soal mempertimbangkan dampak sosial dan kesejahteraan jangka panjang masyarakat.

Komponen Utama Societal Marketing Concept

1. Kebutuhan dan Keinginan Konsumen

Konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang harus dipahami oleh perusahaan. Untuk konsep ini, perusahaan harus bukan hanya memuaskan keinginan tersebut secara sesaat tetapi juga mempertimbangkan manfaat jangka panjang bagi konsumen.

2. Persyaratan Perusahaan (Profit)

Perusahaan tetap harus memperoleh laba serta memastikan keberlangsungan usahanya. Dengan demikian orientasi ini menyeimbangkan antara keuntungan perusahaan dengan kepentingan konsumen dan masyarakat.

3. Kepentingan Jangka Panjang Masyarakat

Perusahaan juga harus memperhitungkan dampak aktivitas pemasarannya terhadap masyarakat dan lingkungan dalam jangka panjang-baik dari segi sosial, etika, maupun lingkungan.

Perbedaan Societal Marketing Concept dengan Konsep Lain

1. Perbandingan dengan Marketing Concept

Sementara marketing concept menekankan pemenuhan kebutuhan konsumen dan penciptaan hubungan yang menguntungkan, societal marketing concept menambahkan dimensi sosial dan keberlanjutan ke dalam tindakan pemasaran.

2. Perbandingan dengan Social Marketing

Walaupun terdengar mirip, social marketing lebih fokus pada penggunaan teknik pemasaran untuk mengubah perilaku masyarakat demi kepentingan sosial (misalnya kampanye kesehatan), sedangkan societal marketing concept diterapkan pada perusahaan komersial yang tetap mencari laba tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: 7 Langkah Membuat Social Media Marketing Plan dengan Mudah

Manfaat Societal Marketing Concept

Dengan menerapkan societal marketing concept, perusahaan memperoleh beberapa manfaat berikut:

  • Memperkuat reputasi dan citra merek sebagai perusahaan yang bertanggung jawab sosial sehingga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
  • Membuka kesempatan untuk inovasi produk yang tidak hanya menarik secara pasar tetapi juga ramah lingkungan atau sosial, seperti produk yang membawa manfaat untuk konsumen sekaligus untuk masyarakat.
  • Mendukung keberlanjutan bisnis jangka panjang karena perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan sesaat tetapi juga mempertimbangkan efek jangka panjang terhadap konsumen dan masyarakat.
  • Mematuhi nilai-nilai etika, sosial, dan lingkungan yang semakin menjadi tuntutan dari konsumen, regulator, dan pemangku kepentingan.

Implementasi Societal Marketing Concept

1. Pengembangan Produk yang Diinginkan

Perusahaan dapat mengembangkan produk yang dikategorikan sebagai desirable products, yaitu produk yang memberikan kepuasan segera kepada konsumen sekaligus membawa manfaat jangka panjang bagi konsumen dan masyarakat.

2. Komunikasi dan Promosi yang Bertanggung Jawab

Aktivitas promosi harus mempertimbangkan etika, dampak sosial dan lingkungan, serta tidak hanya mengejar penjualan cepat. Misalnya, mengedukasi konsumen, transparansi komunikasi, dan mempromosikan nilai keberlanjutan.

3. Distribusi dan Kebijakan Harga yang Berkelanjutan

Distribusi dan harga harus dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan akses konsumen dan tetap mempertimbangkan dampak lingkungan serta nilai sosial.

4. Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan

Perusahaan dapat bekerja sama dengan komunitas lokal, lembaga pemerintah maupun NGO untuk memastikan bahwa aktivitas pemasaran mereka selaras dengan kepentingan masyarakat dan lingkungan.

Contoh Societal Marketing Concept

Untuk memahami lebih dalam apa itu societal marketing concept, berikut beberapa contoh nyata penerapannya oleh perusahaan global dan lokal:

1. The Body Shop

Perusahaan kosmetik ini menjadi pelopor dalam penerapan societal marketing concept melalui produk yang tidak diuji pada hewan, menggunakan bahan alami, serta kampanye “Enrich Not Exploit” yang menekankan keberlanjutan dan etika lingkungan.

2. TOMS Shoes

TOMS mengadopsi model bisnis One for One, di mana setiap pembelian sepasang sepatu akan disumbangkan satu pasang kepada anak yang membutuhkan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga memperkuat citra perusahaan yang berorientasi sosial.

3. Starbucks

Starbucks berkomitmen terhadap perdagangan yang adil (fair trade), keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan petani kopi. Mereka mengembangkan program daur ulang dan mempromosikan penggunaan reusable cups.

4. Danone Indonesia

Di Indonesia, Danone dikenal dengan program keberlanjutan seperti Danone AQUA Life yang fokus pada pengelolaan sampah plastik, penyediaan air bersih, serta pemberdayaan masyarakat lokal. Program ini memperlihatkan keseimbangan antara bisnis dan tanggung jawab sosial.

5. Unilever

Melalui inisiatif Unilever Sustainable Living Plan, perusahaan ini berusaha mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat. Salah satu contoh nyata adalah kampanye Lifebuoy yang mengajarkan pentingnya mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah penyakit.

Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa societal marketing concept dapat menjadi strategi efektif untuk menciptakan nilai jangka panjang, baik bagi perusahaan maupun masyarakat.

Tantangan dalam Menerapkan Societal Marketing Concept

  • Perusahaan harus mampu menyeimbangkan antara keinginan konsumen, keuntungan perusahaan, dan kepentingan masyarakat yang terkadang bisa bertentangan.
  • Mengukur manfaat jangka panjang untuk masyarakat kadang sulit sehingga risiko dianggap hanya sebagai “green-washing” atau klaim palsu tentang kepedulian lingkungan, jika tidak dilakukan secara konsisten.
  • Perubahan paradigma internal perusahaan dan budaya organisasi diperlukan agar orientasi sosial dipahami dan dijalankan oleh seluruh bagian perusahaan.
  • Biaya awal mungkin lebih tinggi untuk produk dan proses yang ramah lingkungan atau sosial, sehingga perusahaan harus memiliki visi jangka panjang.

Tips untuk Perusahaan yang Ingin Menerapkan Societal Marketing Concept

  1. Mulailah dengan audit nilai perusahaan: adakah nilai keberlanjutan sosial dan lingkungan yang sudah ditanamkan?
  2. Pahami nilai sosial yang relevan dengan identitas merek Anda.
  3. Identifikasi tiga komponen utama: konsumen, perusahaan, masyarakat dan pastikan strategi pemasaran memperhitungkan ketiganya.
  4. Gunakan riset pasar yang tidak hanya melihat kebutuhan konsumen tetapi juga dampak sosial dan lingkungan dari produk/layanan.
  5. Kembangkan produk atau layanan yang tidak hanya menarik konsumen tetapi juga membawa manfaat lebih besar bagi masyarakat.
  6. Komunikasikan nilai sosial dan lingkungan secara jujur dan transparan kepada konsumen dan pemangku kepentingan.
  7. Gunakan indikator kinerja sosial (seperti dampak lingkungan atau kesejahteraan masyarakat) dalam evaluasi strategi pemasaran.
  8. Libatkan pelanggan dalam kegiatan sosial untuk membangun keterikatan emosional.

Mau Jadi Pengusaha Muda yang Berpikir Sosial dan Inovatif? Yuk, Kuliah di Jurusan Creativepreneurship di BINUS @Bandung!

Memahami apa itu societal marketing concept berarti memahami bahwa keberhasilan bisnis tidak hanya diukur dari seberapa besar keuntungan yang diperoleh, tetapi juga seberapa besar dampak positif yang diciptakan untuk masyarakat.

Bagi kamu yang ingin belajar mengembangkan bisnis kreatif sekaligus berorientasi sosial, jurusan Creativepreneurship di BINUS @Bandung adalah tempat terbaik untuk memulainya.

Di sini kamu akan belajar membangun usaha yang inovatif, beretika, dan berkelanjutan dengan pendekatan bisnis modern. Jadilah creative entrepreneur yang tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

Referensi:

Kotler, P., & Armstrong, G. (2014). Prinsip-prinsip Pemasaran (Edisi ke-15). New York: Pearson Publishing.