Belajar UX, Cara Meningkatkan Kenyamanan Penggunaan Aplikasi & Website
Kemajuan teknologi tak hanya memberi kenyamanan bagi masyarakat. Di waktu yang sama, kamu juga akan menemukan banyak peluang kerja baru yang sangat potensial dan menjanjikan. Salah satunya adalah keahlian terkait UX website dan aplikasi. Tingkat permintaan terhadap keahlian di bidang ini sangat tinggi, lho!
Apa Itu UX Website dan Aplikasi?
Berkaitan dengan peluang kerja di bidang UX website dan aplikasi, BINUS UNIVERSITY @Semarang lewat acara Ngomong-Ngomong Ning BINUS @Semarang punya informasi menarik. Acara tersebut membahas tema tentang ‘Auto Cuan Pakai User Experience’, dengan narasumber, yaitu Pak Sugiarto Hartono, Ketua Jurusan Information System BINUS UNIVERSITY @Semarang dan Pak Anang Ind Pratama, Direktur PT ERP Indonesia.
UX tidak lain merupakan kependekan dari user experience. Pak Anang mengungkapkan, UX mempunyai kaitan dengan UI (user interface) dan CX (customer experience). “UI itu tampilan. UX berkaitan dengan pengalaman saat menggunakan sebuah produk, user friendliness“, ujar Pak Anang. Sementara itu, CX mempunyai hubungan dengan customer journey dalam sebuah website atau aplikasi.
Aspek Penting dalam UX Website dan Aplikasi
Website atau aplikasi mempunyai user experience yang bagus kalau memenuhi 3 faktor penting dalam UX, yaitu:
1. Useful
Sebuah aplikasi harus mempunyai kegunaan bagi pemakainya. Dengan menggunakan aplikasi tersebut, user bisa memenuhi kebutuhan atau keinginannya.
2. Usable
Faktor selanjutnya, aplikasi harus dapat digunakan. Tentunya, kamu akan percuma membangun sebuah aplikasi kalau seorang user tidak bisa menggunakannya.
3. Valuable
Terakhir adalah aspek value atau nilai. Sebuah aplikasi harus mempunyai value di mata user. Kalau tak mempunyai value, otomatis user cenderung untuk menggunakan aplikasi lain yang lebih bernilai.
Ketika aspek UX tersebut harus terpenuhi kalau kamu ingin website atau aplikasi mampu memberi kenyamanan kepada para user. Pak Anang mencontohkan beberapa aplikasi tidak memenuhi ketiga faktor tersebut, di antaranya adalah:
- CMD atau command prompt. Tool ini memiliki fungsi serta dapat kamu gunakan. Hanya saja, orang awam tak menganggapnya punya value.
- Notepad. Aplikasi Notepad punya fungsi untuk mencatat. Kamu juga bisa dengan mudah menggunakannya. Hanya saja, value Notepad sangat kecil. Oleh karena itu, orang cenderung memilih aplikasi lain yang dianggap lebih bernilai.
Cara Membuat UX Website dan Aplikasi
Lebih lanjut, Pak Anang mengatakan, ada 5 tahapan dalam proses perancangan UX aplikasi atau website, yaitu:
1. Strategi
Tahap awal dalam perancangan UX adalah strategi. Strategi mempunyai kaitan erat dengan kebutuhan dari para user. “Ini adalah tantangan paling sulit,” ujar Pak Sugi. Dalam prosesnya, kamu perlu melakukan interaksi secara langsung dengan para user.
2. Scope
Berikutnya adalah scope. Contohnya adalah sebuah aplikasi potong rambut online. Dalam aplikasi tersebut, kamu bisa membuat scope berupa, model rambut yang dengan warna berbeda, bisa atau tidak?
3. Structure
Selanjutnya adalah struktur yang tak lain adalah susunan informasi dalam sebuah aplikasi atau website. Contohnya, untuk menggunakan aplikasi, user perlu memasukkan informasi apa saja? Apakah perlu nama lengkap, foto, jenis kelamin, dan lain sebagainya.
4. Skeleton
Pada tahapan skeleton, UX website dan aplikasi sudah terlihat konkret. Di sini, kamu sudah bisa mengetahui seberapa banyak halaman yang dibutuhkan. Selain itu, apakah pemakaian aplikasi memerlukan user untuk login terlebih dulu atau tidak?
Pada tahapan ini, UX desainer dapat mengakomodasi keinginan dari setiap pihak terkait. Apalagi, penyusunan UX biasanya melibatkan berbagai jenis user, mulai dari pengguna, CEO, manajer, dan lain sebagainya.
5. Surface
Terakhir, adalah tahapan yang disebut surface. Dalam proses ini, UX sudah terlihat dan bisa digunakan.
Tips Menyusun UX Website dan Aplikasi
Merancang UX bisa jadi proses yang sangat rumit. Apalagi, ketika kamu ingin memuat informasi yang banyak dalam sebuah layar kecil. Untuk mengantisipasi hal ini, ada tips penting yang bisa kamu terapkan, yaitu menetapkan skala prioritas berdasarkan feasibility dan tingkat kepentingannya.
Berdasarkan feasibility dan tingkat kepentingan, kamu bisa membagi informasi atau fitur dalam 3 kelompok, yaitu:
- Include or die.
- Strongly consider
- Ignore
Nah, itulah pembahasan singkat mengenai UX website dan aplikasi yang menarik untuk kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.
Comments :