Pengertian Warna Primer, Sekunder dan Tersier Beserta Contohnya

Dalam seni rupa, warna memegang peranan yang sangat penting. Warna akan menentukan seberapa banyak cahaya yang jatuh pada sebuah objek dan dipantulkan ke mata kita. Inilah yang lantas membuat kita sebagai manusia bisa mengenali warna. Nah, dalam teori warna, ada tiga kategori warna yang harus kita kenali yaitu primer, sekunder, dan tersier. Memahami ketiganya adalah cara terbaik untuk menciptakan kombinasi warna yang menarik. 

Nah, dalam artikel ini, akan kami jelaskan tentang jenis warna primer, sekunder, tersier, contoh serta hakikat dari berbagai warna tersebut. 

Pengertian Warna Primer, Sekunder, Tersier

Saat kita ingin mempelajari tentang warna, kita menggunakan color wheel sebagai alat bantu visual. Color wheel membantu melihat hubungan berbagai macam warna untuk mengetahui bagaimana cara memadukan atau mencampurnya. Nah, dalam color wheel kita akan bertemu dengan tiga jenis warna yang utama yaitu warna primer, sekunder, tersier.  Berikut penjelasannya: 

  • Warna Primer

Warna primer atau warna utama atau warna pokok merupakan warna yang menjadi awal terciptanya warna lainnya. Sederhananya, untuk mendapatkan kelas warna baru seseorang perlu menggabungkan beberapa warna primer. Mengetahui dan memahami warna primer membuat kita mudah memahami dan menciptakan berbagai kombinasi warna yang menarik. 

  • Warna Sekunder

Warna sekunder merupakan warna yang tercipta dari hasil pencampuran dua warna primer dengan proporsi yang sama. Yaitu pencampuran warna merah dengan kuning, kuning dengan biru, biru dengan merah, dan merah dengan biru. 

  • Warna Tersier

Kelompok warna ini merupakan warna ketiga yang tercipta dari proses pencampuran warna. Warna tersier tercipta dari pencampuran warna-warna sekunder dengan warna primer. 

Contoh Warna Primer, Sekunder, dan Tersier

Untuk menjelaskan lebih dalam tentang pengertian warna primer, sekunder dan tersier, simak contoh-contoh warna yang termasuk dalam masing-masing kelompok warna: 

  • Contoh Warna primer

Ada tiga warna yang termasuk warna primer yaitu merah, kuning dan biru. Namun beberapa ahli psikologi berpendapat jika warna primer ada empat yaitu merah, kuning, hijau dan biru. Warna tersebut disebut sebagai warna persatuan atau unitary color. Meski begitu, pigmen warna primer yang sering digunakan dalam ranah seni rupa adalah merah (yang seperti darah), kuning (yang seperti kuning telur) dan biru (yang seperti laut). 

  • Contoh Warna sekunder

Contoh warna sekunder adalah jingga atau orange, ungu dan hijau. Ketiga warna tersebut didapat dari pencampuran dua warna primer. 

  • Kuning dan biru menghasilkan hijau
  • Merah dan kuning menghasilkan orange
  • Merah dan biru menghasilkan ungu
  • Contoh Warna tersier

Warna ini didapat dari pencampuran warna primer dan sekunder. Contoh warna tersier adalah warna yang ada antara merah dan orange, warna gabungan kuning dan hijau, warna gabungan kuning dan orange, warna gabungan dari biru dan hijau,  warna gabungan dari ungu dan merah, serta warna gabungan dari biru dan ungu. 

Hakikat dan Pengertian Warna

Warna pada hakikatnya merupakan kesan yang didapatkan oleh mata dari pantulan cahaya yang mengenai sebuah benda. Warna juga menjadi salah satu unsur keindahan yang tampak secara visual dan membuatnya bisa dibedakan dengan benda sekelilingnya. Perlu diingat, cahaya, mata dan benda adalah unsur penting dari terciptanya warna. Tanpa salah satu unsur tersebut, warna tidak akan ada artinya. Semua nampak sama. 

Cara Menghafal Campuran Warna

Memahami warna primer, sekunder, tersier akan membuat seseorang bisa mengetahui pencampuran warna dengan baik. Untuk memudahkanmu dalam memahami warna-warna tersebut, berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:

  1. Mengetahui dan memahami tiga jenis warna primer yaitu merah, biru dan kuning
  2. Mengingat awal dan hasil pencampuran dari dua warna primer
  3. Menggunakan color wheel sebagai alat bantu dalam mengetahui interaksi antara warna primer dan sekunder
  4. Campurkan cat secara fisik untuk mengetahui cara warna bereaksi satu sama lain
  5. Mengingat warna-warna tersier dengan baik seperti merah-jingga, biru-hijau dan lain sebagainya
  6. Latihan secara teratur menggunakan color wheel serta mencampur cat

Baca Juga: Sejarah Desain Grafis: Perkembangan dan Evolusi Kreativitas Visual

Pentingnya Pencampuran Warna bagi Desainer Grafis

Dalam dunia desain grafis, warna memegang peranan yang sangat penting. Warna berfungsi sebagai alat untuk menciptakan suasana, mengkomunikasikan makna serta sebagai alat penyampai pesan kepada khalayak. Warna juga menjadi elemen dekoratif serta komunikator yang kuat untuk mempengaruhi persepsi dan pengalaman terhadap suatu desain. 

Oleh sebab itu jika ingin menjadi seorang desainer yang handal, kamu harus mampu memahami warna dan pencampurannya. Pencampuran warna penting bagi seorang desainer dalam menciptakan desain sebuah efektif, menarik dan seimbang. Desainer akan menggunakan kemampuan tersebut untuk menciptakan kombinasi warna yang harmonis, estetis, serta memiliki visual yang menyenangkan. Kemampuan memahami cara warna berinteraksi juga sangat bermanfaat untuk menghindari komposisi yang tidak harmonis sehingga visual tidak nyaman dan terlalu ramai bisa dihindari.

Pada intinya, dengan memahami pencampuran warna, desainer grafis memiliki kekuatan yang lebih besar untuk menyampaikan pesan, memengaruhi tindakan serta membangkitkan emosi audiens. Lebih jauh tentang desain grafis.

Bagi kamu yang bercita-cita menjadi seorang desainer grafis profesional, pastikan melanjutkan pendidikanmu di BINUS @Malang. Sebagai kampus swasta terbaik di Indonesia, BINUS menawarkan pendidikan berkurikulum internasional serta fasilitas canggih yang lengkap untuk menunjang seluruh proses pembelajaran. BINUS @Malang juga memiliki program (2+1)+1 yang memungkinkanmu menggapai karir lebih cepat dengan enrichment program dalam kurun 2,5 tahun saja. 

Jadi tunggu apa lagi? Daftar ke BINUS @Malang sekarang!